SAROLANGUN - Anjloknya harga komoditi karet di Kabupaten Sarolangun berdampak pada perekonomian masyarakat. Karet yang hanya dihargai Rp 6.000 untuk per kilonya tak mampu memenuhi kebutuhan petani sehari-hari.
Hal itu dirasakan warga Desa Pulau Buayo Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun yang terpaksa banting setir, dan mencari pekarjaan lain sebagai pendulang emas tradisional.
Sakinah salah satu warga mengaku harus menyelam hingga ke dasar sungai, untuk mengambil pasir yang kemudian didulang dengan peralatan seadanya.
"Iya mau gimana lagi bg, kalo dak kayak gini kami dak biso beli beras, dan bayar keperluan sekolah anak," ungkap sakinah Selasa, (3/9/19).
Dirinya juga mengatakan, dalam satu hari dengan mendulang emas, hanya mampu memperoleh Rp 70 ribu hingga Rp 90 ribu per harinya, namun tak jarang mereka pulang dengan tangan hampa.
"Kalau lagi ada rezeki kadang dalam sehari bisa dapat uang Rp 90.000, dari mendulang," katanya lagi.
Warga berharap pemerintah menanggapi serius harga dengan anjloknya harga komoditi karet yang menjadi mata pencarian kebanyakan warga di Kabupaten Sarolangun.(*/Hendri)
Editor : It Redaksi
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s
TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ Karyawan k
TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba