Ini Pengakuan Nelayan Nipah Panjang, Pasca Ada Larangan Penggunaan Cantrang


Rabu, 15 Agustus 2018 - 20:28:03 WIB - Dibaca: 4171 kali

Perairan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjabtim. (dok/net) / HALOSUMATERA.COM

NIPAH PANJANG – Nelayan di Perairan Timur, Nipah Panjang- Sadu, Kabupaten Tanjab Timur masih merasa was-was melaut. Pasalnya, para nelayan di wilayah ini masih menggunakan alat tangkap konvensional, jenis cantrang, pukat hela dan pukat tarik.

Larangan penggunakan cantrang dan sejenisnya ini dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu ditetapkan mulai Januari 2018, diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/PERMEN-KP/2015.

Informasi yang dihimpun infotanjab.com, sedikitnya ada 300 nelayan trawl mini di Kecamatan Nipah Panjang. Begitu juga di wilayah Sungai Lokan Kecamatan Sadu, jumlahnya mencapai ratusan nelayan.

Salah satu nelayan trawl mini di Nipah Panjang, Kabupaten Tanjabtim, Asmarani, mengaku tetap melaut. Dia tetap mencari ikan di laut lantaran tidak ada pekerjaan lain.

“Mau kerja apa lagi, sementara sekarang ini semua serba sulit. Harga komoditi perkebunan juga anjlok, makanya permintaan ikan juga berkurang, karena daya beli lemah,” ujar Asmarani.

Pengakuan bapak dua anak ini, dirinya tetap was-was jika ada patroli petugas di laut, namun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangatnya mencari nafkah dengan menjaring ikan sampai 20 mil dari perairan nipah panjang.

Jaring yang dia gunakan, memang sejenis cantrang, menggunakan pemberat timah. Jika itu dianggap merusak karang di laut, Asmarani tidak sependapat.

“Kami juga tahu lokasi karang dan tidak, lagian jaring ini kan sistem tarik. Timah yang dipakai juga tidak besar,” ujar Asmarani.

Ditanya apakah tidak takut dengan petugas? “Khawatir juga, tapi pasrah sajalah. Pindah profesi mau kerja apalagi. Intinya surat izin ada.” tutur Asmara, sapaan akrabnya.

Pantauan infotanjab.com, Selasa (14/8) di perairan Nipah Panjang hingga Ujung Jabung, perbatasan Selat Berhala, tidak ada terlihat satupun patroli dari petugas. Padahal, perairan ini merupakan jalur nusantara, lalulintas kapal dari sekitaran Kepri, Jambi dan Jalur Perairan Internasional.(*)

Editor : Andri Damanik

============================




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Polda Jambi Undang Para Tokoh Agama di Rumah Kebangsaan Siginjai

JAMBI - Polda Jambi melalui Direktorat Intelkam Polda Jambi mengundang para tokoh agama di Provinsi Jambi di Rumah Kebangsaan Siginjai Provinsi Jambi, Selasa si

Berita Daerah

Perusahaan Pinang Ini Bangun Masjid untuk Karyawan dan Warga sekitar

TANJAB BARAT - PT Bintang Selamanya yang beroperasi di Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir memberikan sumbangsih dengan membangun Masjid di wilayah Desa Tungk

Berita Daerah

Bupati Anwar Sadat Tinjau Pos PAM Lebaran di Desa Pematang Lumut, Pastikan Kesiapan Arus Mudik

TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M. Ag., meninjau Pos Pengamanan (PAM) Lebaran di Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, pada Sabtu

Advertorial

Bupati Tanjabbar Bersama PT JBS dan PT TJP Salurkan Bantuan untuk Anak Yatim Piatu dan Kaum Duafa

TANJABBAR - Bupati Tanjab Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag bersama PT. Jabung Barat Sakti dan PT. Tanjung Jabung Power menyalurkan santunan kepada 30 anak yatim

Advertorial

Wabup Hairan Gelar Buka Puasa Bersama Awak Media dan HMI Cabang Tanjung Jabung Barat

TANJABBAR - Di penghujung bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, Wakil Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat, H. Hairan, SH., menyelenggarakan buka puasa bersama (bu

Advertorial


Advertisement