KUALATUNGKAL – Jumlah pengusaha di Indonesia hanya mencapai 1,8 persen dari jumlah penduduk. Angka ini terbilang minim bila dibandingkan Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Singapura, angka riil pelaku usaha mencapai 7 persen dari jumlah penduduknya, sedangkan Malaysia mencapai 5 persen.
Hal ini dikatakan Ketua DPRD Tanjabbar Faisal Riza dalam mengisi acara Diklat Kewirausahaan yang diselenggarakan BPC HIPMI Kabupaten Tanjabbar, Selasa (16/5).
Faisal Riza mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan membaik jika jumlah pengusaha melebihi angka 2 persen dari jumlah penduduk.
“Dari 5 juta lulusan Sarjana di Negara kita, 85 persen memilih bekerja sebagai karyawan, baik PNS maupun swasta, 13 persen berprofesi lainnya. Sedangkan sisanya berprofesi sebagai pengusaha. Peminat lulusan sarjana untuk menjadi pengusaha cukup rendah,” kata politisi Gerindra ini.
Sementara itu, Ketua BPC HIPMI Tanjabbar Kenny, Selasa, dalam sambutannya mengatakan, menjadi wirausaha merupakan suatu pilihan untuk menghadapi lapangan pekerjaan yang semakin sempit.
Sempitnya lapangan pekerjaan ini diakibatkan lowongan kerja yang terbatas dan jumlah pelamar kerja melebihi kapasitas. Lulusan sarjana dengan nilai IPK tinggi pun tidak menjamin bisa diterima kerja dalam suatu perusahaan atau instansi.
“Artinya, berwirausaha menjadi jalan terbaik bagi pengusaha muda untuk berkarir dan berinvestasi. Berwirausaha tidak harus dengan modal yang besar. Dengan berwirausaha mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dan orang lain,” kata Kenny Wijaya.
Ditambahkan Kenny, wirausaha adalah peluang kerja yang tidak akan pernah sempit sampai kapanpun. Sebab, gagasan atau ide kreatif yang akan digunakan untuk mendirikan usaha terus bermunculan seiring perkembangan zaman.
“Dalam dunia usaha, semakin banyak penduduk, semakin banyak pengguna barang dan jasa. Dan di sinilah peluang untuk berwirausaha,” ujar dia.
Terpisah, Sekretaris Umum BPD HIPMI Provinsi Jambi Aswan Hidayat dalam pemaparannya mengatakan, menjadi pengusaha ada syarat utama yang harus dimiliki pengusaha muda.
Syarat pertama, membentuk pola pikir untuk menjadi pengusaha. Kemudian mampu bekerja keras dan berdedikasi tinggi. “Dua poin awal ini, menjadi modal utama untuk bisa menjadi pengusaha sukses,” ujar Aswan.
Pantauan infotanjab.com, disamping menggelar Diklat Kewirausahaan, BPC HIPMI Tanjabbar juga menggelar Muscab III yang digelar pada Rabu (17/5) di Tungkal Hotel, Jalan Panglima Cama.
Pada Muscab ini, sebagai Ketua BPC HIPMI Tanjabbar akan dipimpin Muhammad Tabroli menggantikan Kenny Wijaya. Acara Muscab akan dihadiri Ketua BPD HIPMI Provinsi Jambi dan seluruh pengurus cabang di kabupaten/kota.(*)
Editor : Andri Damanik
JAMBI - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi H. Sudirman, SH., MH., mengatakan, Program Dumisake Jambi Mantap sangat membantu pekerja dalam meningkatkan k
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH, menyebut Seberang Kota Jambi (Sekoja) sebagai Kota Santri. Sekoja sudah dikenal semenjak dulu, karena seberan
TANJABBAR - Bangunan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) III yang berada di RT 03, Dusun Kampung Baru, Desa Lubuk Terentang
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menyampaikan bahwa sebagai Penyelenggara Pemerintahan sudah menjadi kewajiban memberikan penjelasan kepada Dew
JAMBI - Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I berharap Gerakan Pemuda (GP) Ansor dapat memperkuat sinergitas dengan pemerintah daerah untuk keberla