Retorika yang Hilang Substansi dalam Debat Pilgub Jambi


Minggu, 22 November 2020 - WIB - Dibaca: 689 kali

Dr Noviardi Ferzi SE MM – Direktur Media dan Publikasi FU-SN.(*/dok.pribadi) / HALOSUMATERA.COM

Babak akhir pemilihan Gubernur Jambi telah dimainkan, ketika debat kandidat bergulir seiring pencoblosan 9 Desember 2020 nanti.

Oleh: Dr Noviardi Ferzi SE MM – Direktur Media dan Publikasi FU-SN

Malam tadi kita masyarakat Jambi disuguhkan satu tontonan yang menarik untuk disimak, sebuah arena yang menampilkan retorika atau konsepsi yang substansi bagi pembangunan Jambi.

Sejatinya debat kandidat, menghadirkan peluang bagi upaya pengenalan atas calon yang bertanding, termasuk pemahaman dan pengetahuan terhadap pemetaan serta solusi permasalahan lokal.

Dalam debat kandidat, kita dapat melihat bagaimana seorang figur calon merespon kondisi situasional yang mungkin terjadi secara spontan dan tidak diperkirakan.

Tentu dalam hal tersebut, kemampuan logika rasional seorang kandidat harus bekerja keras dalam menterjemahkan letak duduk persoalan dengan kesatuan ide solusi yang dikemukakan dalam batas waktu yang sempit.

Kapabilitas tentu akan terkait pada aspek kompetensi individual. Tidak ada jaminan bahwa petahana lebih menguasai konsep persoalan dan pemetaan masalah serta mampu menghadirkan opsi bagi sebuah tawaran solusi dalam program debat kandidat.

Minimal inilah kesimpulan yang dari beberapa teman semalam, ketika melihat debat calon wakil Gubernur semalam. Substansi persoalan tidak terkupas secara gamblang yang ada hanya retorika tanpa makna. 

Dikatakan tanpa makna karena nyaris tidak ada tawaran solusi yang ditawarkan, jauh dari realita persoalan yang ada di Jambi. 

Pak Syafril Nursal sendiri selaku calon wakil gubernur dari pasangan Berkah terlihat tampil percaya diri dan hati - hati dalam bicara, karena ia percaya sesuatu yang disampaikan harus sesuai realitas yang ada, bukan mengarang - ngarang dan tak mampu dilakukan, termasuk dari mereka yang telah memimpin Jambi sebelumnya.

Ya mungkin karena perbedaan latar belakang, sebagai mantan petinggi Polri bintang dua, SN tidak terbiasa bicara dengan retorika berlebih untuk meyakinkan orang, sehingga ia tampil apa adanya, sesuatu tanggung jawab Kepemimpinan yang bernilai.

Karena mengutip kata Abraham Lincoln Presiden Amerika yang legendaris, tugas terbesar kepemimpinan adalah mendengarkan, disinilah nilai lebih seorang Irjen (Purn) Syafril Nursal ia bersinar tanpa berkata kata lebih. Wallahu alam bishawab.(***)

 




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Menakar Rasionalitas Kejaksaan dalam Pengelolaan Aset Sitaan PT PAL

Analisa oleh Roland Pramudiansya Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Provinsi Jambi Di tengah hiruk pikuk dinamika penegakan hukum yang terus

Opini

Silaturahmi Kebangsaan di Polda Jambi, Pesan Habib Lutfi Agar Bangsa Ini Tidak Terpecah Belah

JAMBI – Dr. (HC) Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya hadir ditengah-tengah keluarga besar Polda Jambi. Kehadiran ulama kharismatik itu me

Berita Daerah

Ketua Umum Organisasi Advokat PPHKR Sampaikan Apresiasi ke Pengadilan Tinggi Jambi

Kota Jambi - Ketua Pengadilan Tinggi Jambi, Ifa Sudewi mengambil sumpah 76 advokat dalam sidang terbuka yang digelar di Pengadilan Tinggi Jambi, Kamis 20 Novemb

Berita Daerah

Bangga, Anggota Polda Jambi Juara Terbaik III Cabang Qiroat Sab'ah MTQ ke 54 Provinsi Jambi

MUARO JAMBI - Bangga dan terharu, tampak dari raut wajah Jenderal Bintang Dua, Irjen Pol Krisno H. Siregar. Hal itu terlihat jelas saat menyaksikan anggota Pold

Berita Daerah

Menelaah Putusan MK: Anggota Polri Menduduki Jabatan di Luar Kepolisian

Oleh : Dr. Arfa’i,S.H.,M.H - Dosen Hukum Tata Negara FH Univ Jambi Polri dan Jabatan Sipil Berbasis Penegakan Hukum : Harmonisasi UU Polri, ASN dan Putus

Opini


Advertisement