Syahbandar Anggap WFC Ganggu Lalulintas Sungai


Rabu, 04 November 2015 - 23:21:11 WIB - Dibaca: 2788 kali

Sejumlah Speedboat Nambat di Pelabuhan LLASDP, Tak Jauh dari Lokasi Pembangunan Water Front City.(IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Pembangunan Water Front City (WFC) kembali menuai kontroversi. Sebab, keberadaan jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp 110 miliar ini terlalu menjorok ke tengah Sungai Pengabuan.

Sementara itu, di pihak lain, WFC salah satu tempat rekreasi warga Kualatungkal dan luar kota. Selain dijadikan tempat bersantai, ada juga warga menghabiskan waktu untuk memancing di jembatan terpanjang di Tanjabbar ini.

Sorotan soal pembangunan WFC dilontarkan Junaidi Koto, salah satu pegawai di Kantor Syahbandar Kualatungkal. Kepada wartawan, Junaidi mengatakan, pembangunan WFC terlalu menjorok ke tengah sungai. Dia khawatir, mengganggu lalulintas di sungai tersebut.

"Jelas kalau kapal besar lewat bisa kandas  saat air surut karena sebagian bawah sungai dangkal, lagian sungai kita juga kecil, "ujar Junaidi Koto belum lama ini .

Disamping itu, kata Junaidi, pada saat pembangunan, Pemkab Tanjabbar tidak pernah berkoordinasi dengan Syahbandar, terkait dampak lalu lintas sungai dengan berdirinya mega proyek ini.

"Harusnya Pemda Kordinasi ke kita sebab ini menyangkut pengamanan alur lalulintas perairan itu sendiri,"ucapnya.

Pihaknya ada rencana, mempertanyakan soal ini ke Pemkab Tanjabbar. "Kita akan rapatkan nanti, begitu juga dengan Pemda sebab kita khawatirkan, ini dapat menganggu alur lalulintas perairan," ungkapnya.

Menanggapi ini, Bupati Tanjungjabung Barat, Usman Ermulan ‎meminta pihak Pelindo tidak perlu ikut campur dalam urusan ini dan lebih baik mengurus masalahnya sendiri.

Menurut Usman, pembangunan WFC, selain untuk tempat wisata juga bertujuan untuk melindungi bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di sepanjang tepi Sungai Pengabuan, khususnya dalam Kota Kualatungkal.

"Orang menyebut pemecah ombak. Seperti yang dibangun oleh Provinsi Jambi di Kampung Nelayan," sebut Usman.

Soal tidak diijinkannya pembangunan WFC sampai ke Pelabuhan Marina oleh Pelindo, Usman mengatakan, masalah tersebut adalah ‎urusan pemkab dengan Pelindo.

"Itu urusan kita dengan Dirut pelindo. Tapi tunggulah pansus pelindo nanti. Biar tahu hitam putihnya,"tegas Usman.(*)

Penulis : Edison

Editor   : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Ramai Warga Net Soroti Jalan Rusak Pembengis Sungai Saren

TANJABBAR – Sorotan terhadap infrastruktur di Kabupaten Tanjabbar masih mencuat. Buktinya, komentar warga terkait rusaknya Jalan Pembengis – Sungai

Berita Daerah

Kontes Gilo Batu Meriahkan HUT RI ke-80 di Jambi

JAMBI - Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Keluarga Besar Komunitas Batu Cincin Jambi (KBC-J) akan menggelar kont

Berita Daerah

Ditintelkam Polda Jambi Bagi-bagikan Bendera ke Pedagang dan Anggota Tani Merdeka Jambi

JAMBI – Menyambut HUT RI ke 80, Polda Jambi melalui Ditintelkam Polda Jambi membagi-bagikan bendera merah putih kepada pedagang di Pasar Pakubuwono dan Pasar

Berita Daerah

Tabligh Akbar Meriahkan HUT RI dan Hari Jadi ke-60 Tanjabbar, Hadirkan Ustaz Nasional Fikri Zainuddi

TANJABBAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Pemerintah Kabupaten Tanju

Advertorial

Bupati Tanjab Barat Buka Lomba Balap Pompong, Lestarikan Tradisi Bahari dan Dongkrak Wisata Daerah

TANJABBAR – Masih dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bupati Drs. H. Anwar

Advertorial


Advertisement