Syahbandar Anggap WFC Ganggu Lalulintas Sungai


Rabu, 04 November 2015 - 23:21:11 WIB - Dibaca: 2582 kali

Sejumlah Speedboat Nambat di Pelabuhan LLASDP, Tak Jauh dari Lokasi Pembangunan Water Front City.(IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Pembangunan Water Front City (WFC) kembali menuai kontroversi. Sebab, keberadaan jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp 110 miliar ini terlalu menjorok ke tengah Sungai Pengabuan.

Sementara itu, di pihak lain, WFC salah satu tempat rekreasi warga Kualatungkal dan luar kota. Selain dijadikan tempat bersantai, ada juga warga menghabiskan waktu untuk memancing di jembatan terpanjang di Tanjabbar ini.

Sorotan soal pembangunan WFC dilontarkan Junaidi Koto, salah satu pegawai di Kantor Syahbandar Kualatungkal. Kepada wartawan, Junaidi mengatakan, pembangunan WFC terlalu menjorok ke tengah sungai. Dia khawatir, mengganggu lalulintas di sungai tersebut.

"Jelas kalau kapal besar lewat bisa kandas  saat air surut karena sebagian bawah sungai dangkal, lagian sungai kita juga kecil, "ujar Junaidi Koto belum lama ini .

Disamping itu, kata Junaidi, pada saat pembangunan, Pemkab Tanjabbar tidak pernah berkoordinasi dengan Syahbandar, terkait dampak lalu lintas sungai dengan berdirinya mega proyek ini.

"Harusnya Pemda Kordinasi ke kita sebab ini menyangkut pengamanan alur lalulintas perairan itu sendiri,"ucapnya.

Pihaknya ada rencana, mempertanyakan soal ini ke Pemkab Tanjabbar. "Kita akan rapatkan nanti, begitu juga dengan Pemda sebab kita khawatirkan, ini dapat menganggu alur lalulintas perairan," ungkapnya.

Menanggapi ini, Bupati Tanjungjabung Barat, Usman Ermulan ‎meminta pihak Pelindo tidak perlu ikut campur dalam urusan ini dan lebih baik mengurus masalahnya sendiri.

Menurut Usman, pembangunan WFC, selain untuk tempat wisata juga bertujuan untuk melindungi bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di sepanjang tepi Sungai Pengabuan, khususnya dalam Kota Kualatungkal.

"Orang menyebut pemecah ombak. Seperti yang dibangun oleh Provinsi Jambi di Kampung Nelayan," sebut Usman.

Soal tidak diijinkannya pembangunan WFC sampai ke Pelabuhan Marina oleh Pelindo, Usman mengatakan, masalah tersebut adalah ‎urusan pemkab dengan Pelindo.

"Itu urusan kita dengan Dirut pelindo. Tapi tunggulah pansus pelindo nanti. Biar tahu hitam putihnya,"tegas Usman.(*)

Penulis : Edison

Editor   : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Wagub Sani Harap GP Ansor Perkuat Sinergi Bersama Pemerintah Daerah

JAMBI - Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I berharap Gerakan Pemuda (GP) Ansor dapat memperkuat sinergitas dengan pemerintah daerah untuk keberla

Advertorial

Kukuhkan Gugus Tugas Bisnis dan HAM Provinsi Jambi, Al Haris : Memperkuat Sinergisitas Lembaga

JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi melaksanakan Pengukuhan Gugus Tugas Daerah Bisnis dan Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Jambi, bertempat di Auditorium Rumah Di

Advertorial

Buka Acara Balumbo Biduk 2024, PJ Bupati Bachril Bakri: Kegiatan Ini Berkat Kontribusi Semua Pihak

SAROLANGUN - PJ Bupati Bachril Bakri membuka secara resmi acara Balumbo Biduk Tradisi Kabupaten Sarolangun. Kegiatan Balumbo Biduk Tradisi Kabupaten Sarolangun

Advertorial

Polda Jambi Undang Para Tokoh Agama di Rumah Kebangsaan Siginjai

JAMBI - Polda Jambi melalui Direktorat Intelkam Polda Jambi mengundang para tokoh agama di Provinsi Jambi di Rumah Kebangsaan Siginjai Provinsi Jambi, Selasa si

Berita Daerah

Perusahaan Pinang Ini Bangun Masjid untuk Karyawan dan Warga sekitar

TANJAB BARAT - PT Bintang Selamanya yang beroperasi di Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir memberikan sumbangsih dengan membangun Masjid di wilayah Desa Tungk

Berita Daerah


Advertisement