Syahbandar Anggap WFC Ganggu Lalulintas Sungai


Rabu, 04 November 2015 - 23:21:11 WIB - Dibaca: 2727 kali

Sejumlah Speedboat Nambat di Pelabuhan LLASDP, Tak Jauh dari Lokasi Pembangunan Water Front City.(IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Pembangunan Water Front City (WFC) kembali menuai kontroversi. Sebab, keberadaan jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp 110 miliar ini terlalu menjorok ke tengah Sungai Pengabuan.

Sementara itu, di pihak lain, WFC salah satu tempat rekreasi warga Kualatungkal dan luar kota. Selain dijadikan tempat bersantai, ada juga warga menghabiskan waktu untuk memancing di jembatan terpanjang di Tanjabbar ini.

Sorotan soal pembangunan WFC dilontarkan Junaidi Koto, salah satu pegawai di Kantor Syahbandar Kualatungkal. Kepada wartawan, Junaidi mengatakan, pembangunan WFC terlalu menjorok ke tengah sungai. Dia khawatir, mengganggu lalulintas di sungai tersebut.

"Jelas kalau kapal besar lewat bisa kandas  saat air surut karena sebagian bawah sungai dangkal, lagian sungai kita juga kecil, "ujar Junaidi Koto belum lama ini .

Disamping itu, kata Junaidi, pada saat pembangunan, Pemkab Tanjabbar tidak pernah berkoordinasi dengan Syahbandar, terkait dampak lalu lintas sungai dengan berdirinya mega proyek ini.

"Harusnya Pemda Kordinasi ke kita sebab ini menyangkut pengamanan alur lalulintas perairan itu sendiri,"ucapnya.

Pihaknya ada rencana, mempertanyakan soal ini ke Pemkab Tanjabbar. "Kita akan rapatkan nanti, begitu juga dengan Pemda sebab kita khawatirkan, ini dapat menganggu alur lalulintas perairan," ungkapnya.

Menanggapi ini, Bupati Tanjungjabung Barat, Usman Ermulan ‎meminta pihak Pelindo tidak perlu ikut campur dalam urusan ini dan lebih baik mengurus masalahnya sendiri.

Menurut Usman, pembangunan WFC, selain untuk tempat wisata juga bertujuan untuk melindungi bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di sepanjang tepi Sungai Pengabuan, khususnya dalam Kota Kualatungkal.

"Orang menyebut pemecah ombak. Seperti yang dibangun oleh Provinsi Jambi di Kampung Nelayan," sebut Usman.

Soal tidak diijinkannya pembangunan WFC sampai ke Pelabuhan Marina oleh Pelindo, Usman mengatakan, masalah tersebut adalah ‎urusan pemkab dengan Pelindo.

"Itu urusan kita dengan Dirut pelindo. Tapi tunggulah pansus pelindo nanti. Biar tahu hitam putihnya,"tegas Usman.(*)

Penulis : Edison

Editor   : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

DPRD Tanjabbar Paripurna Pengumuman, Penetapan Paslon Bupati dan Wabup Terpilih

TANJABBAR – Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), menggelar Rapat Paripurna Pengumuman, Penetapan Paslon Bupati d

Advertorial

Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar: Musrenbang Momentum Dengarkan Aspirasi Masyarakat

TANJABBAR – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Albert Chaniago, SP, turut hadir dalam Musyawarah P

Advertorial

Suprayogi Syaiful Bacakan Naskah Deklarasi Badan Kongres Rakyat Jambi

TANJABBAR - Semangat perjuangan bersama dalam membangun daerah tergambar jelas dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi ke-68 yang berlangsung khi

Advertorial

RESES ANGGOTA DPRD TANJABBAR

TANJABBAR - Memasuki masa Reses ke-II tahun sidang 2024/2025, Anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mari

Advertorial

Ketua Komisi III Tanjabbar Kunjungi Pasien di RSUD Daud Arif

TANJABBAR - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat kembali ditunjukkan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Albert Chaniago, S.P.

Advertorial


Advertisement