KUALATUNGKAL - Terombang-ambing selama 16 jam mengikuti arah angin, akhirnya Adi alias Sengkeng berhasil mendarat ke Kampung Laut, Kabupaten Tanjabtim, Kamis pagi. Adi ditemani rekannya, Dedek alias Babas, selamat meski sempat diayun gelombang setinggi tiga meter.
Sebelumnya, pada Rabu pagi (23/1) Adi dan rekannya Babas menaiki boat jaring udang ketak, bertonase tak sampai satu ton, berlayar dari Kualatungkal ke arah tenggara untuk mencari udang ketak.
Dari Tungkal berombongan, lantaran cuaca ekstrim, mereka terpisah dengan perahu nelayan lainnya. Adi dan Dedek yang berada satu perahu ini terbawa gelombang ke arah Tenggara hingga ke ambang luar Perairan Kampung Laut.
Tak ada tanda-tanda mesin rusak, Adipun terus menjaring udang ketak, hingga sore harinya (Rabu). Ketika hendak kembali, mesin perahu tak mau diengkol.
“Rupanya klepnya bocor, air masuk ke mesin, makanya mesin gak mau hidup. Nelayan lain sudah pulang semua, akhirnya kami ngikuti arah angin, kurang lebih 16 jam di laut sampai pagi jam 9,” kata Adi kepada infotanjab.com ditemui di kediamannya, di Jalan Kapten Darham, Kamis malam (24/1).
Dengan wajah tenang, Adi ternyata terbiasa dengan cuaca ekstrim di laut. Hanya bermodalkan lampu senter dari Hp kecilnya, mereka melewati gelombang setinggi tiga meter.
“Lumayanlah gelombangnya, apalagi kan musim utara. Kami manggil trawl yang lewat, kalau sudah malam mana ada yang mau merapat. Akhirnya ngikuti alur aja, sampailah paginya (kamis,red),” ujarnya.
Saat terombang ambing, Adi menghabiskan waktu mengobrol bersama rekannya, Babas. “Memang sudah sering kejadian begini. Tapi saya mikirkan orang di rumah, karena kan biasanya balek hari. Mana sinyal hp gak ada, Alhamdulillah sampai juga di Tungkal,” kata pria bertubuh kurus ini.
Melanjutkan perjalanannya, Adipun sempat mampir ke Kampung Laut, untuk menyervis mesin perahunya. Sekitar dua jam menyervis mesin perahunya, Adipun nekad menembus gelombang laut ekstrim untuk kembali ke perairan Kualatungkal.
“Sampai di Tungkal sempat jual hasil tangkapan, dapatlah duit Rp 350 ribu. Karena habis bagusin mesin,” ujarnya.
Dalam beberapa hari ini, lanjut Adi, dia akan beristirahat memperbaiki kembali mesin perahunya serta jaring udang. Selepas itu diapun kembali melaut.
“Cuma inilah pencarian, mau kerja apalagi. Tapi bagusin mesin dulu, biar gak rusak lagi,” kata Adi.
Seperti diwartakan, Adi dan Babas sempat dikabarkan menghilang. Pihak keluarga dan rekan seprofesinya sempat kehilangan kontak, sejak Rabu sore (23/1).
Bahkan kabar hilangnya Adi dan Babas, sempat terdengar ke Polres Tanjabbar. Kapolres Tanjab Barat AKBP ADG Sinaga, S.IK melalui Kasat Polair Polres Tanjab Barat IPTU Syaiful Anwar dikonfirmasi awak media mengatakan, telah mendapatkan informasi terkait dugaan hilangnya dua orang nelayan asal Kuala Tungkal di perairan Tanjab Timur.
Iptu Syaiful mengatakan, Informasi selamatnya kedua nelayan itu didapat dari Ibu Rosni yang merupakan istri dari Adi alias Sengkeng. Ibu Rosni mendapat telepon dari suaminya dan memberitahukan bahwa mereka berdua dalam keadaan selamat dan sedang berada di daerah Kampung Laut, Kabupaten Tanjab Timur.(*)
Editor : It Redaksi
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket
JAMBI – Polda Jambi berhasil telah mengerahkan 1.147 personil bersama TNI dan instansi lain dalam mengamankan Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mom
TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas
TANJABBAR - Rafli Kurniato F, S.T warga RT 08 Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, kaget didatangi 10 anggota Pol PP Tanjabbar dan Lurah setempat, Rabu 25