Ribuan warga memadati Masjid Agung Al Istiqomah. Mereka datang untuk ikut menshalatkan almarhum KH Abdullah bin Abdul Wahab. Para tokoh agama, pejabat pemerintahan, Kapolres, Dandim dan seluruh lapisan masyarakat datang memadati masjid megah di Jalan Pelabuhan ini, Sabtu siang.
ANDRI DAMANIK-HALOSUMATERA.COM
Sebelum masuk waktu zuhur, diawali dengan pembacaan tahlil kepada almarhum. Kemudian dilanjutkan dengan shalat zuhur berjamaah dan shalat jenazah.
Abah Dullah yang dianugerahi 10 anak, 10 Menantu, 40 orang Cucu, dan 30 Cicit ini harus pergi dan kembali ke rahmatullah. Rasa duka yang begitu ketara, terlebih para keluarga dan murid-murid Abah (sapaah akrab KH Abdullah).
Selain abah, ternyata ada satu jenazah lagi, warga Jalan Bengkinang, berusia 72 tahun, yang serempak dishalatkan ba’da Zuhur tadi. Para ulama sepuh hadir membacakan doa, terutama KH Saman Awang, KH Said, dan para ulama sepuh lainnya.
Sementara jenazah Abah sendiri diimami anak sulungnya, Ustad Yusuf. Dan doa diamanahkan kepada Ustad Said.
Setelah menshalati abah, jamaah yang hadir melanjutkan shalat jenazah untuk warga Jalan Bengkinang, yang dipimpin KH Saman Awang.
Begitu padat dan ramai, warga yang hadir hingga meluber ke teras masjid demi menshalati Almarhum Abah Dullah.
Sebelum dishalati, anak bungsunya, Muhammad Natsir diberikan kesempatan memberikan sambutan. Diawal, Natsir tampak tenang memberikan sambutan, hingga mengkisahkan wafat dari pria kelahiran Kota Mekkah, Arab Saudi ini.
Natsir mengatakan, memang dalam dua hari terakhir, kondisi Abah memburuk, lantaran sesak nafasnya kembali kambuh.
Natsir menuturkan, ucapan terimakasih kepada para ustad yang dengan senang hati menemani abah dalam majelis taklim Abah Guru, yang selama ini ditempatkan di kediaman abah.
“Kami mewakili keluarga meminta maaf jika selama ini ada hal yang kurang berkenan. Karena abah ini orangnya suka bergurau, mana tau ada yang kurang berkenan, kami mohon ampun dan maafnya,” kata Natsir.
Natsir sempat terbatah-batah menceritakan kepada para jamaah yang hadir, detik-detik kepergian Abah. Abah Dullah menghebuskan nafas terakhirnya dengan tersenyum.
“Alhamdulillah kami bisa menyaksikan kepergian Abah, beliau pergi dengan wajah tersenyum,” kata Natsir dengan sedikit terbatah-batah.
Hadirin yang hadir diam terpaku, mendengar sambutan putra bungsu Abah, sebagian ada mengelap air mata, terharu dengan sambutan Natsir.
Usai dishalatkan, jenazah Abah langsung dimakamkan di Pemakaman H Baharuddin Jalan KH Daud Arif, sekitar pukul 13.30 WIB.
Berikut biografi singkat KH Abdullah Bin Syekh Abdul Wahab:
Nama: KH Abdullah Bin Syekh KH Abdul Wahab
Tempat Tanggal Lahir: Mekkah 5 Juli 1938,
Riwayat Pendidikan Singkat :
(***)
Baca Juga: Umat Muslim Berduka, Ulama Kharismatik Kualatungkal KH Abdullah Tutup Usia
JAKARTA – Upaya memperkuat potensi sumber daya manusia terus digulirkan oleh Pemkab Tanjung Jabung Barat. Kali ini, di sektor minyak dan gas, Bupati Tanjung J
JAKARTA - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Digital Sandi Informasi di Jakarta Selatan, Rabu (8/1)
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket