Direktur PT DAS Tidak Hadir saat Hearing dengan Pansus DPRD, Ini Tanggapan Aktivis


Sabtu, 26 Februari 2022 - 23:31:41 WIB - Dibaca: 695 kali

Aksi Masyarakat Sembilan Desa dan GMNI di PT DAS beberapa waktu lalu (*/nik) / HALOSUMATERA.COM

JAMBI - Provinsi Jambi menduduki peringkat kedua secara Nasional terkait banyaknya konflik lahan yang terjadi. Catatan Pansus Konflik DPRD Provinsi Jambi, setidaknya ada 25 konflik yang saat ini ditangani.

Dari 25 konflik tersebut, salah satunya adalah konflik lahan antara masyarakat sembilan desa dengan PT DAS.

Dalam agenda yang dijadwalkan DPRD Provinsi Jambi sejak Kamis 24 Februari 2022 hingga Sabtu 25 Februari 2022, dilakukan dengar pendapat dengan mengundang semua pihak yang terlibat.

Hanya saja, ada beberapa perusahaan yang tidak bersedia hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pansus DPRD Provinsi Jambi, salah satunya perwakilan dari PT DAS.

Sebagaimana diketahui, PT.DAS yang melakukan aktivitas perkebunannya di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengklaim Hak Guna Usaha seluas 9.077 ha di sembilan Desa yang berada di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Tungkal Ulu, Merlung dan Batang Asam. Sementara HGU akan berakhir pada Desember 2023. 

Disisi lain, masyakarat sembilan desa mengklaim lahan 1815 ha, yang masuk dalam HGU PT DAS. Sejak lama konflik ini belum ada penyelesaian. Pertemuan di tingkat kabupaten, belum menemukan titik temu.

Menanggapi konflik PT DAS, Wiranto Manalu, Ketua GMNI Jambi yang juga ditunjuk sebagai pendamping masyarakat Sembilan Desa yang berkonflik dengan PT.DAS, menyesalkan ketidakhadiran PT.DAS saat diundang Pansus DPRD.

Kata Wiranto, alasan Direkturnya sedang sakit, sangat tidak kooperatif memenuhi panggilan pansus DPRD Provinsi Jambi.

" Tidak kooperatifnya pihak PT.DAS memang sudah menjadi hal biasa, beberapa pertemuan yang telah difasilitasi pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat saja tidak pernah dilaksanakan oleh PT.DAS seperti pengakuan PT.DAS akan melaksanakan Program Tanaman Rakyat, namun sampai saat ini tidak juga dikerjakan," ujar Wiranto.

Wiranto berharap, Pansus Lahan DPRD Provinsi Jambi harus serius dalam penyelesaian konflik Agraria, Pansus harus memanggil Bupati kabupaten Tanjab Barat terkait sampai dimana tahap penyelesaiannya, karena konflik ini sudah berjalan 28 Tahun dan belum menghasilkan apa-apa untuk Rakyat.

"Masyarakat sudah lelah menunggu penyelesaian konflik ini, masih bersabar dengan tahapan penyelesaian yang dilakukan oleh pemerintah Daerah, Provinsi, hingga pusat walaupun sampai saat ini belum ada kebijakan yang berpihak kepada mereka," tukas Wiranto.

H.Bahman salah satu Tokoh Masyarakat Sembilan Desa yang berkonflik dengan PT.DAS mengatakan, apabila pemerintah tidak sanggup menyelesaikan konflik ini, maka masyarakat sembilan desa akan menyelesaikan konflik ini dengan menggunakan Hukum Rimba.(*/nto)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

FGD Bersama DPW Tekab Provinsi Jambi, Menolak Premanisme, Begal dan Geng Motor

JAMBI - Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Polda Jambi melalui Direktorat Intelkam Polda Jambi bersama DPW Tekab (Team Khusus Anti Begal) meng

Berita Daerah

Jadi Sumber Masalah Banjir, Ketua DPRD Muaro Jambi Sidak Pengembang Perumahan yang Langgar Aturan

Muaro Jambi- Ketua DPRD Kabupaten Muaro Jambi, Aidi Hatta melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke lokasi proyek pembangunan perumahan Mentari Residence 2 di D

Berita Daerah

Tidak Ada Korban Jiwa, Polresta Jambi Masih Selidiki Gudang BBM Terbakar

JAMBI - Sebuah gudang yang diduga menjadi tempat penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) ilegal terbakar di Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Jambi Timur, Kota

Berita Daerah

Ada Mobil dan Tempat Penampungan Minyak yang Terbakar, Diduga Pemiliknya Masih Pemain Lama

Jambi – Sebuah gudang di Jalan Baru, Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jambi Timur, dilalap si jago merah pada Jumat (tanggal sesuai kejadian). Gudang yang terb

Berita Daerah

Gudang Penimbunan BBM di Jambi Terbakar

JAMBI - Kebakaran hebat terjadi di sebuah lokasi yang diduga merupakan gudang penimbunan minyak ilegal di kawasan permukiman warga di Kota Jambi, Jumat (16/5).

Berita Daerah


Advertisement