Mahasiswa Aksi di DPRD Tapsel, Ini Tuntutannya


Selasa, 02 Agustus 2022 - 01:52:51 WIB - Dibaca: 932 kali

Puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Bawah Tanah mendatangani kantor DPRD Tapsel, Senin 1 Agustus 2022.(*/fadly) / HALOSUMATERA.COM

TAPSEL|HALOSUMATERA - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bawah  Tanah (Underground Student Movement) mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin (1/8/22).

Mereka berorasi tepat di depan gedung rakyat Tapsel itu, sembari menyuarakan soal oknum PLTA yang diduga melanggar Fatwa MUI dan Perda.

Kordinator Aksi, Amrul Safii Harahap menyampaikan beberapa tuntutan. Pertama,  meminta kepada Bupati Tapsel, agar menindak tegas oknum-oknum karyawan dan sekelas manager PLTA Marancar yang telah meneguk minuman keras dengan unsur kesengajaan di wilayah kerja daerah Tapanuli Selatan. Menurut Amrul, perbuatan itu sudah melanggar fatwa MUI dan peraturan daerah, serta mencoreng nama baik kearipan lokal di bumi Tapanuli Selatan.

Tuntutan kedua,  meminta kepada Bupati melalui dinas ketenagakerjaan dan  DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan, agar segera memanggil dan meninjau kembali keputusan pihak perusahaan PT NSHE terkait pemecatan PHK secara sepihak, tanpa melalui mekanisme yang sudah ditetapkan dan telah mengkangkangi undang undang ketenaga kerjaan.

“Ketiga, meminta kepada DPRD dan dinas lingkungan hidup, agar segera memanggil dan mencabut izin perusahaan  PLTA, terkait adanya pengrusakan lingkungan hidup, dengan sengaja membuang tanah ke daerah aliran sungai, dimana kita ketahui indikasi banjir di Muara Batang toru Itu terjadi karena pendangkalan daerah aliran sungai akibat tumpukan tanah dan kayu,” ujar  Amru dalam orasinya, Senin (1/8/22).

Setelah mendegar tuntutan dari massa Gerakan Mahasiswa Bawah Tanah, perwakilan DPRD dari beberapa komisi menyambut dan mempersilahkan perwakilan mahasiswa masuk ke ruangan untuk melakukan rapat dengar pendapat.

Secara terpisah, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Bawah Tanah Mittun Hadamean Hasibuan menambahkan, aksi ini dilakukan di Kantor DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan,  karena mahasiswa percaya bahwa  perwakilan rakyat  mampu menampung aspirasinya.

“Kami masih ingin mempercayai perwakilan kami di DPRD, untuk menyuarakan tuntutan kami hari ini,” pungkas Mittun.

Setelah rapat dengar pendapat, puluhan massa aksi meninggalkan Kantor DPRD Tapsel dengan tertib.(*/fdl)

 




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Putusan MK Bukan Larangan Total: Polri Tetap Boleh Menduduki Jabatan Sipil Berbasis Penegakan Hukum

Oleh : Assist Prof. Mochammad Farisi, LL.M Dosen Fakultas Hukum UNJA MK hanya melarang Polri aktif menduduki jabatan sipil administratif. Jabatan sipil yang b

Opini

Strategi Penyelidikan dan Pengamanan Distribusi Pupuk Bersubsidi di Provinsi Jambi

JAMBI – Alokasi pupuk subsidi di Provinsi Jambi perlu mendapat pengawasan yang ekstra, agar tidak diselewengkan oleh oknum tertentu. Diperlukan strategi y

Opini

Dari Sabu hingga Ponsel Dimusnahkan di Kejari Muaro Jambi

MUARO JAMBI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Muaro Jambi memusnahkan barang bukti tindak pidana kejahatan yang telah berkekuatan tetap atau inkrah. Pemusnahan barang

Berita Daerah

Bupati Anwar Sadat Hadiri Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi

JAMBI – Masa bhakti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jambi, Dr. Hermon Dekristo, S.H., M.H., resmi berakhir dan digantikan oleh Sugeng Hariadi, S.H., M.H.. Se

Advertorial

Wakil Bupati Katamso Luncurkan Bantuan Pangan Beras Bulog untuk Keluarga Penerima Manfaat

TANJABBAR – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso, S.A., S.E., M.E., secara resmi melepas peluncuran Bantuan Pangan Beras Bulog dalam rangka mendu

Advertorial


Advertisement