KUALATUNGKAL – Kejaksaan Tinggi Jambi tampak serius mengembangkan kasus korupsi pipanisasi di Kabupaten Tanjabbar yang terhenti sekitar 8 tahun lalu. Hanya saja, Kejati Jambi baru menetapkan satu tersangka dari Kasus yang menelan anggaran ratusan Miliar Rupiah ini.
Saat ini, sekitar 27 saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik Kejati Jambi. Mereka yang diperiksa ada dari kalangan pejabat pemerintah setempat maupun swasta.
"Hingga kini, 27 orang saksi telah diperiksa," ungkap Kajati Jambi, melalui Kasi Penyidikan, Imran Yusuf, dihubungi infotanjab.com, via telepon selulernya, Sabtu (15/9).
Kata Imran, saat ini masih dalam tahap penelitian berkas oleh jaksa penuntut umum. "Jika berkasnya lengkap akan ditingkatkan ke tahap penuntutan, jika masih ada kekurangan maka kita penuhi petunjuk dari penuntut umumnya," jelas dia.
Dari keseriusan Kejati Jambi, tidak menutup kemungkinan bakal ada tersangka baru dalam kasus yang merugikan negara hingga miliaran rupiah itu. Diakui kasi penyidikan, pihaknya sedang melakukan penelitian berkas dan barang bukti.
"Kita akan lihat alat buktinya nanti," tukasnya.
Baca Juga: Kasus Air Bersih Kembali Mencuat, 14 Saksi Dimintai Keterangan
Untuk item kerugian Negara, Imran belum membeberkan angka pastinya. “Belum, nanti akan disampaikan,” katanya lagi.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Andi Ahmad Nuzul kepada infotanjab.com, mengatakan, saat dimintai keterangan sebagai saksi ahli, dirinya memastikan dokumen yang diperlihatkan oleh penyidik benar telah dicairkan. Dalam dokumen SP2D tersebut, anggaran masuk bukan ke rekening Direktur PT Batur Artha Mandiri, melainkan ke kuasa direkturnya.
“Disitu ke rekening kuasa direkturnya, dan saya ditanya jaksa dokumen seperti itu, benar sudah dicairkan,” ujarnya.
Baca Juga: Sisa Material Eks Pipanisasi 2010 Digunakan, Ini Pendapat Dewan
Untuk dijetahui, Kejati telah menetapkan seorang tersangka, yakni Ir Hendri Sastra yang merupakan mantan Kepala Dinas PU Tanjab Barat dalam kasus korupsi pembangunan fisik pipanisasi air bersih tahun anggaran 2009-2010 oleh PT Batur Artha Mandiri (BAM).
Proyek pipanisasi sepanjang 34 km tersebut merupakan preyek multiyears yang 2008 dialokasikan sebesar Rp 111 miliar, tahun 2009 dialokasikan sebesar Rp 160 miliar, tahun 2010 dialokasikan sebesar Rp 137 miliar dari dana APBD.
Sedangkan dari APBN tahun 2007 sebesar Rp 7 miliar, sehingga totalnya mencapai Rp 408 miliar. Sementara kerugian negara mencapai Rp 7, 567 miliar.(*)
Editor : Andri Damanik
Baca Juga : Ini Pengakuan Jetter Saat Diperiksa di Kejati Jambi
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat