MUARO JAMBI- Seorang oknum pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Muaro Jambi diduga melakukan pencabulan terhadap seorang staf wanita yang juga alumni santriwati di ponpesnya.
Adapun sosok yang menjadi terduga pelaku dugaan perbuatan tak senonoh tersebut merupakan pria beristri, berinisial AA (47).
Korbannya adalah D (19), gadis belia yang mengabdi di ponpes berusia lebih kurang 10 tahun itu.
Korban merupakan alumni santriwati dari ponpes yang dipimpin terduga pelaku. Korban baru lulus menimba ilmu dari Madrasah Aliyah atau Jenjang pendidikan SMA sederajat di ponpes.
Ayah Korban A menuturkan, kasus ini mencuat saat korban pulang dari pondok pesantren tempat ia mengabdikan diri.
Saat itu, di kalangan masyarakat telah heboh akan dugaan pencabulan yang dialami korban. Sang ayah yang mendengar kabar tak mengenakan tersebut langsung bertanya kepada sang anak.
Korban akhirnya menceritakan apa yang ia alami kepada ayahnya.
" Di rumah saya tanyakan, apa benar berita ini, seperti yang dikabarkan masyarakat. Setelah saya tanya, anak kami bilang dan bercerita memang benar," ujar ayah korban saat dijumpai tim media ini di kediamannya, Jumat (23/09/22).
Menurut sang ayah, korban bercerita bahwa aksi dugaan pelecehan dilakukan oleh terduga pelaku di dalam area ponpes.
Sedangkan modus yang dilakukan terduga pelaku yakni menyelinap masuk ke dalam kamar korban pada saat malam hari.
"Terjadi lebih dari satu kali, atau berulang kali,"tambahnya.
Dugaan perbuatan cabul diduga telah dialami korban sejak lama. "Cerita ini saya kuatkan, cerita anak saya (dugaan pencabulan,red) terjadi di lembaga itu (ponpes). Nanti bisa dicek kebenarannya,"jelas ayah korban.
Perbuatan oknum pimpinan ponpes yang berada di kawasan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi ini telah dilaporkan ayah korban ke Polsek Sungai Gelam.
Ayah korban berharap terduga pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
"Saya pribadi sebagai orang tua pasti tidak terima anak kami diperlakukan seperti itu. Saya minta ditindak seadil-adilnya, secara hukum yang berlaku. Proses hukum harus dijalankan tanpa harus ditutup-tutupi, tanpa harus diintervensi oleh pihak manapun,"harap ayah korban.
Sementara itu, pihak kepolisian dari sektor Sungai Gelam bersama penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Muaro Jambi telah turun tangan menindaklanjuti laporan korban.
Pihak kepolisian meminta terduga pelaku untuk mengklarifikasi dugaan peristiwa pencabulan tersebut dengan datang langsung ke Polsek Sungai Gelam.
"Untuk kasus ini kita berkordinasi dengan Unit PPA Satreskrim Polres Muaro Jambi,"kata Kanit Reskrim Polsek Sungai Gelam, Aipda Irmansyah saat dikonfirmasi di kantornya, Jum'at (23/09/22) sore.
Terduga pelaku yang sebelumnya telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Polsek Sungai Gelam, kini di bawa ke Polres Muaro Jambi guna pemeriksaan lanjutan.
Sementara itu, masyarakat di sekitar ponpes berharap pihak kepolisian serius mendalami kasus dugaan pencabulan yang menyeret pimpinan ponpes tersebut.
"Kalau filing, menurut saya lebih dari satu korbannya. Cuma yang ketahuan baru satu. Tentu harapan kita dari masyarakat supaya pihak penyidik menggali terus,"ungkap Hamdan, salah seorang tokoh masyarakat sekitar.
Hamdan meminta kasus dugaan pencabulan ini dapat dibuka secara terang benderang, dan tidak ditutup-tutupi.
"Bila terbukti, hukumannya harus setimpal dengan apa yang diperbuat. Iya, kita ingin terang benderang,"tandasnya. (Red)
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket
JAMBI – Polda Jambi berhasil telah mengerahkan 1.147 personil bersama TNI dan instansi lain dalam mengamankan Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mom
TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas