Menelisik Wisata Tertinggal di Tanjabbar

Ternyata Ada Objek Wisata di Rantau Benar, Orang Nyebutnya Riak Runai


Senin, 09 Maret 2015 - 18:33:07 WIB - Dibaca: 3568 kali

Wisata Riak Runai di Lubuk Bernai, Kecamatan Renah Mendaluh Belum Tersentuh Pemerintah (dok/IT) / HALOSUMATERA.COM

Nuansa alami kian terasa, di tepi Sungai Riak Runai, Desa Rantau Benar, Kecamatan Renah Mendaluh. Bebatuan hitam, air yang jernih, membuat pengunjung merasa nyaman. Sayangnya, potensi wisata ini, masih tersembunyi.

Riak Runai. Begitu warga Rantau Benar menyebutnya. Runai adalah sebutan bagi warga asli di desa setempat ratusan tahun yang lalu. Di sepanjang sungai ini, tempat penduduk asli bertahan hidup. Tidak heran, di sekitar wisata Riak Runai, ditemukan kuburan kuno, yang menggunakan nisan dari batu sungai asli, berbentuk oval dan keras.

Amril, salah satu warga Rantau Benar mengatakan, wisata Riak Runai belum diketahui khalayak ramai. Para pengunjung hanya berdatangan dari beberapa desa di Kecamatan Renah Mendaluh. Tempat ini tentunya masih alami, dan belum ada sentuhan pembangunan dari pemerintah daerah.

Yang lebih aneh, di sekitar Riak Runai ditemukan kebun salak hutan, seluas 1 hektare. Kata dia, kebun salak ini sudah ada sejak dulu. Sayangnya, pengelola wisata ini tidak lagi merawat kebun salak tersebut.

“Salaknya enak, manis. Dulu banyak yang beli, tapi beberapa tahun terakhir, sudah tidak terawat lagi,” kata dia.

Meski masih minim fasilitas, tempat ini dibuka bebas setiap hari. Pengunjung yang sebagian besar kaum remaja, menyempatkan waktu untuk bersantai, terlebih-lebih pada hari libur.

Hal menarik lainnya, di tepi sungai Riak Runai, ditemukan lempengan batu keras, bewarna hitam. Batu ini begitu tebal, seperti lapisan batu bara. Hanya saja, warnanya mulai berubah karena tertutupi lapisan lumpur  yang dibawa arus sungai.

Air yang jernih, juga menjadi incaran warga setempat. Tidak sedikit warga yang mencuci dan mandi di sungai ini. “Banyak juga warga yang mandi disini. Karena airnya bersih,” kata pria berkulit sawo matang ini.

Yang lebih unik lagi, di tepi sungai banyak ditemukan bongkahan batu sungai bewarna kuning, dengan berbagai bentuk. Batu tersebut masih misterius, karena warga menemukan secara tidak sengaja di lokasi wisata ini.

Sayangnya, akses jalan ke wisata ini belum mulus. Ratusan truk bermuatan tandan buah segar (TBS) setiap hari hilir mudik di sepanjang jalan yang menghubungkan Rantau Benar – Lubuk Kambing. Pantas saja, debu tebal menghilangkan kerindangan pepohonan di sekitar kawasan Riak Runai. (*)

Penulis: Andri Damanik








Komentar Anda



Terkini Lainnya

Ketua Komisi III DPRD Tanjab Barat Albert Chaniago, Serap Aspirasi Warga Teluk Kulbi

  TANJABBAR – Dalam upaya memperkuat jalinan komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat, Ketua Komisi III (Tiga) DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Ba

Advertorial

Reses di Desa Makmur Jaya, Anggota DPRD Tanjabbar Albert Chaniago Serap Aspirasi Warga

TANJABBAR – Anggota DPRD Tanjabbar Daerah Pemilihan (Dapil) II, yang meliputi Kecamatan Betara dan Kuala Betara, Albert Chaniago, SP, menggelar kegiatan reses

Advertorial

Ketua DPRD Tanjab Barat Hadiri Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di Ponpes Al-Baqiyatush Shalihat

TANJABBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Hamdani, SE, menghadiri Haul Akbar Syekh Abdul Qadi

Advertorial

Ketua Komisi II DPRD Tanjab Barat Bacakan Ikrar Hari Kesaktian Pancasila

TANJABBAR – Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Halaman Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Rabu (1/10/2025), berlangsu

Advertorial

DPRD dan Pemkab Tanjabbar Tandatangani Ranperda Perubahan APBD 2025

TANJABBAR – DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjab Barat resmi menandatangani Rancangan Peraturan Dae

Advertorial


Advertisement