500 Hektare Sawah di Desa Kepayang Terancam Gagal Panen


Kamis, 21 April 2016 - 09:20:49 WIB - Dibaca: 1474 kali

Sawah Petani di Desa Kepayang Kecamatan Senyerang Terserang Hama Wereng.(dir/IT) / HALOSUMATERA.COM

SENYERANG - Sedikitnya 500 hektare sawah petani di Desa Kepayang Kecamatan Senyerang terancam gagal panen. Pasalnya, tanaman padi banyak yang rusak akibat terserang hama wereng.

Wabah wereng yang menyerang berdampak pada penurunan produksi beras di desa setempat.

Informasi yang dirangkuminfotanjab.com, Rabu (20/4), sawah seluas 500 hektare ini dikelola enam kelompok tani.

"Di tahun ini kemungkinan besar sawah kita terancam gagal panen," kata salah seorang petani.

Terpisah, Kepala Desa Kepayang, Kasrun tak menampik, jika sawah petani di desanya terserang hama wereng.

Padahal, kata dia, tahun lalu desanya menjadi sentra lumbung beras, khususnya di Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjabbar. 

"Tahun sebelumnya kecamatan kita mendapat penghargaan sebagai lumbung padi yang sukses dalam tata kelola pertanian," kata Kasrun.

Kasrun pesimis, tahun ini Desa Kepayang sukses meraih predikat lumbung beras di Kecamatan Senyerang.

"Kemungkinan besar tahun ini tidak bisa meraih penghargaan tersebut mengingat wabah penyakit cekik leher dan wereng yang menyerang lahan pertanian petani di desa kita," timpalnya.

Sementara itu, Koordinator BP3K Kecamatan Senyerang, Adwin Pangestu Spt kepada infotanjab.com, Rabu (20/4), mengatakan, hanya ada satu personil yang bertugas sebagai Pengendalian Hama Terpadu (PHT) di dua kecamatan, Pengabuan dan Senyerang.

"Kita memang kekurangan personil, walaupun begitu kita tetap menjalankan tugas sesuai prosedur," jelasnya.

Mengenai hama wereng yang menyerang sawah petani, pihaknya telah melakukan pengecekan di lapangan dan telah mengirimkan obat pembasmi hama kepada petani.

Pembasmi hama yang diberikan seperti Amistartop, Darmabas dan tak lupa melakukan penyuluhan ke tiap-tiap kelompok tani.

Dikatakan dia, di Kecamatan Senyerang hanya Desa Teluk Kempas yang tidak terserang hama wereng dan penyakit cekit leher. Menurut dia, munculnya penyakit cekik leher dan hama wereng ini berawal dari bibit C-Sokan dan benih padi lokal seperti Toba, Londo dan Ketan.(*)

Penulis : Haidir

Editor : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Pengakuan Warga Kuala Tungkal, Pakai Motor Listrik Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan

KUALATUNGKAL - Dalam mendukung Electric Vehicle (EV) yang sedang berkembang pesat di Indonesia, PLN mempromosikan kendaraan listrik berupa mobil listrik, motor

Advertorial

Listrik dan Pipa Bocor Jadi Kendala Perumda Air Minum Tirta Pengabuan

TANJABBAR - Distribusi air ledeng dari Perumda Air Minum Tirta Pengabuan masih belum terealisasi sepenuhnya. Disamping terkendala tegangan listrik, masih banyak

Berita Daerah

Tongkang Batubara Tabrak Fender Tiang Jembatan, Gubernur Al Haris Minta Pengusaha Ganti Rugi

JAMBI  - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH meminta kepada pengusaha untuk bertanggung jawab atas insiden tongkang angkutan batubara yang menabrak

Advertorial

Gubernur Al Haris Terima Penghargaan dari Densus 88 Anti Teror Polri

JAMBI - Gubernur Jambi DR. H. Al Haris, S.Sos, MH mendapat penghargaan dari Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 Anti Teror Polri. Penghargaan dari satuan khusus

Advertorial

Wagub Sani : Turnamen Ekshibisi Dies Natalis Unja Jalin Kebersamaan

JAMBI - Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I mengemukakan, Turnamen dan Ekshibisi Domino untuk memeriahkan Dies Natalis ke-61 Universitas

Advertorial


Advertisement