500 Hektare Sawah di Desa Kepayang Terancam Gagal Panen


Kamis, 21 April 2016 - 09:20:49 WIB - Dibaca: 1769 kali

Sawah Petani di Desa Kepayang Kecamatan Senyerang Terserang Hama Wereng.(dir/IT) / HALOSUMATERA.COM

SENYERANG - Sedikitnya 500 hektare sawah petani di Desa Kepayang Kecamatan Senyerang terancam gagal panen. Pasalnya, tanaman padi banyak yang rusak akibat terserang hama wereng.

Wabah wereng yang menyerang berdampak pada penurunan produksi beras di desa setempat.

Informasi yang dirangkuminfotanjab.com, Rabu (20/4), sawah seluas 500 hektare ini dikelola enam kelompok tani.

"Di tahun ini kemungkinan besar sawah kita terancam gagal panen," kata salah seorang petani.

Terpisah, Kepala Desa Kepayang, Kasrun tak menampik, jika sawah petani di desanya terserang hama wereng.

Padahal, kata dia, tahun lalu desanya menjadi sentra lumbung beras, khususnya di Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjabbar. 

"Tahun sebelumnya kecamatan kita mendapat penghargaan sebagai lumbung padi yang sukses dalam tata kelola pertanian," kata Kasrun.

Kasrun pesimis, tahun ini Desa Kepayang sukses meraih predikat lumbung beras di Kecamatan Senyerang.

"Kemungkinan besar tahun ini tidak bisa meraih penghargaan tersebut mengingat wabah penyakit cekik leher dan wereng yang menyerang lahan pertanian petani di desa kita," timpalnya.

Sementara itu, Koordinator BP3K Kecamatan Senyerang, Adwin Pangestu Spt kepada infotanjab.com, Rabu (20/4), mengatakan, hanya ada satu personil yang bertugas sebagai Pengendalian Hama Terpadu (PHT) di dua kecamatan, Pengabuan dan Senyerang.

"Kita memang kekurangan personil, walaupun begitu kita tetap menjalankan tugas sesuai prosedur," jelasnya.

Mengenai hama wereng yang menyerang sawah petani, pihaknya telah melakukan pengecekan di lapangan dan telah mengirimkan obat pembasmi hama kepada petani.

Pembasmi hama yang diberikan seperti Amistartop, Darmabas dan tak lupa melakukan penyuluhan ke tiap-tiap kelompok tani.

Dikatakan dia, di Kecamatan Senyerang hanya Desa Teluk Kempas yang tidak terserang hama wereng dan penyakit cekit leher. Menurut dia, munculnya penyakit cekik leher dan hama wereng ini berawal dari bibit C-Sokan dan benih padi lokal seperti Toba, Londo dan Ketan.(*)

Penulis : Haidir

Editor : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Anggota DPRD Tanjabbar Ikuti Upacara Hari Pahlawan 2025 di Alun-alun Kota Kualatungkal

TANJABBAR – Dalam suasana khidmat dan penuh makna, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) turut mengikuti

Advertorial

Anggota DPRD Fraksi PAN Hadiri Workshop Pendidikan Politik, Tegaskan Komitmen Perkuat Demokrasi di E

TANJABBAR – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) men

Advertorial

Ketua dan Anggota DPRD Tanjab Barat Sambut Kajari Baru, Perkuat Sinergi Forkopimda untuk Pembangunan

TANJABBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (Tanjab Barat), Hamdani, SE, bersama sejumlah anggota DPRD turut mengh

Advertorial

Ketua DPRD Tanjab Barat Hadiri Pembukaan Open Tournament Sepakbola Pemuda Pancasila

TANJABBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Hamdani, S.E, menghadiri kegiatan Pembukaan Open Tourna

Advertorial

Menakar Rasionalitas Kejaksaan dalam Pengelolaan Aset Sitaan PT PAL

Analisa oleh Roland Pramudiansya Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Provinsi Jambi Di tengah hiruk pikuk dinamika penegakan hukum yang terus

Opini


Advertisement