Severity: Warning
Message: fopen(/var/lib/php/sessions/pupr_clssess_vh9c99abdmldja0c06qj4bccf7lbcmah): failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 176
Backtrace:
File: /var/www/halo/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct
File: /var/www/halo/index.php
Line: 318
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/halo/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct
File: /var/www/halo/index.php
Line: 318
Function: require_once
KUALATUNGKAL – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Tanjabbar Ir Andi Achmad Nuzul menyangkal adanya usulan Rp 30 miliar untuk biaya pemeliharaan pipa air bersih pada APBDP 2019.
Andi Nuzul menyebut, hanya ada anggaran dibawah Rp 1 M yang diusulkan pada APBDP 2019 untuk perawatan pipa lama.
“Setahu saya tidak usulan kemarin (APBDP 2019) senilai Rp 30 M. Itu untuk perencanaan 2020,” kata Andi Nuzul.
Menurut Andi, pipa air bersih yang dipasang harus dipelihara. Apalagi, sebagian pipa sudah 10 tahun tak dilakukan pemeliharaan.
“Pemeliharaan pipa lama, tapi anggarannya dibawah Rp 1M. Memang pipa-pipa itu harus dipelihara. Sudah kurang lebih 10 tahun tidak ada pemeliharaan, padahal seharusnya dipelihara setiap tahun untuk memperoleh hasil maksimal untuk pemanfaatannya,” ujar Andi.
Mengenai progress revitalisasi pipa air bersih yang digelontorkan pada 2018 lalu, Andi Nuzul menjelaskan Dinas PUPR sedang berupaya mengkonekkan jalur ke Parit Panting.
Kata dia, koneksi ke reservoir di Parit Panting Bram Itam dalam proses. Ada beberapa sambungan pipa lama yang rusak dan ada pipa yang bocor di tempat pemukiman masyarakat. Hal ini diketahui setelah Dinas PUPR mengalirkan air dari sumber baku Teluk Pengkah.
“Keboran baru ketahuan setelah kita mengalirkan air ke pipa tersebut, lokasi di Parit 12 Pudin. Setelah diperbaiki akan kita lanjutkan lagi sampai ke Parit Panting,” jelas Andi.
Dia berharap, tidak ada lagi kebocoran pipa hingga ke reservoir Parit Panting. Sebab, waktu pemasangan pipa-pipa lama, belum ada pemukiman penduduk.
“Sekarang sudah melewati permukiman dan ada sebagian jalur pipa di bawah kolong bangunan masyarakat. Kondisi itu dulunya tidak pernah terpikirkan. Mungkin karena sudah lama tidak dilanjutkan, jadi masyarakat banyak mendirikan bangunan diatas nya,” jelasnya.
Diakui Andi, pada 2010 lalu, pembangunan jaringan air bersih sempat terhenti karena ada masyarakat yang ingin minta ganti rugi. “Kalau sekarang masyarakatnya tidak menuntut ganti rugi lahan yang terpakai dan mereka sudah setuju untuk dilalui jalur pipa di lahan mereka. Mudah-mudahan tidak ada lagi kebocoran pipa sampai ke panting,” beber Andi Nuzul kepada infotanjab.com, Selasa (2/7).
Seperti diberitakan PDAM Tirta Pengabuan masih mengandalkan air baku dari Parit Panting untuk menyalurkan ke pelanggan. Hanya sebagian kecil pelanggan di Tebing Tinggi yang menikmati dari air baku Teluk Pengkah, yang digelontorkan dari mega proyek air bersih.
Kecamatan terdekat dari Tebing Tinggi, yaitu Senyerang justru belum menikmati aliran air bersih dari Teluk Pengkah, yang menghabiskan dana ratusan miliar rupiah.
Dari data yang diperoleh infotanjab.com, sejak tahun 1978 pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung (belum pemekaran) telah menggelontorkan dana air bersih. Saat itu digelontorkan proyek air bersih (PAB) yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum. Saat itu, sumber air berasal dari Parit II, Desa Betara Kanan.
Oleh Pemerintah daerah, proyek ini dikelola dan akhirnya berubah nama menjadi PDAM Tirta Pengabuan.
Ditahun 2007, pemerintah Daerah Kabupaten Tanjab Barat mengadakan proyek air bersih dengan nama Intake. Proyek intake ini menelan dana puluhan miliar. Pada 2009, proyek multiyears digelontorkan, dengan anggaran mencapai Rp 300 miliar.
Di era Usman – Katamso, digelontorkan lagi proyek peningkatan air bersih di Bram Itam dilanjutkan dengan pemasangan pipa dalam kota (sebagian) dengan biaya mencapai lebih Rp 100 miliar.
Dua tahun terakhir (2017-2018), kembali digelontorkan lagi pembangunan sarana air bersih di Tebing Tinggi dan revitalisasi air bersih ke Bram Itam, dengan total hampir Rp 120 miliar, ditambah pemasangan pipa dalam kota (lanjutan) hampir Rp 10 miliar. Jika ditotalkan, anggaran air bersih yang tersedot untuk Kabupaten Tanjabbar lebih dari Rp 600 miliar.(*)
Editor: IT Redaksi
JAKARTA – Upaya memperkuat potensi sumber daya manusia terus digulirkan oleh Pemkab Tanjung Jabung Barat. Kali ini, di sektor minyak dan gas, Bupati Tanjung J
JAKARTA - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Digital Sandi Informasi di Jakarta Selatan, Rabu (8/1)
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket