CATATAN TERCECER (4)


Rabu, 23 Desember 2020 - WIB - Dibaca: 859 kali

Musri Nauli Penulis Opini Aktif dan Sekaligus Advokat di Kota Jambi.(*) / HALOSUMATERA.COM

Dalam kisah yang menjadi perhatian dan menjadi sorotan public tidak dapat dilepaskan Kisah David vs Goliath. David adalah seorang gembala. Melawan seorang raksasa yang akan menjadi kemenangan yang akan mudah diraih.

Oleh: Musri Nauli – Penulis Aktif di Provinsi Jambi

Pertempuran David vs Goliath adalah pertempuran “hal mustahil”. Tidak ada satupun percaya David akan mengalahkan Goliath. Atau sang gembala akan mengalahkan raksasa.

Goliath diibaratkan metafora raksasa. Dari segi kekuatan apapun tidak akan dikalahkan oleh manusia. Apalagi Cuma manusia gembala. Yang tidak mempunyai kekuatan apapun.

Goliath diibaratkan sebagai entitas besar. Kuat. Tidak terkalahkan.

Bandingkan dengan David. Seorang gembala. Bukan juga ksatria ataupun punggawa yang mempunyai kekuatan adidaya ataupun jurus mematikan. Tidak ada sama sekali.

David adalah entitas kecil. Dan tidak memungkinkan untuk mengalahkan entitas kuat.

Dalam setiap kehidupan, hampir pasti momentum ataupun peristiwa, melihatnya sebagai David vs Goliath. Atau “entitas kecil” melawan entitas kuat.

Kisah yang paling diingat penggemar sepakbola ketika pertandingan Sepakbola Liga Champion Liverpool vs AC Milan tahun 2005.

Bayangkan. Liverpool harus menerima kenyataan pahit. Babak Pertama sudah kebobolan tiga gol.

Namun bak “David vs Goliath”, babak kedua kemudian justru adrenalin Liverpool malah semakin menggila.

Pepatah klasik sepakbola “sebelum peluit berbunyi. Apapun peristiwa bisa saja terjadi” semakin menemukan mantranya.

15 menit memasuki babak kedua, justru Liverpool membalas. 3 gol. Dan itu menjadi sejarah yang paling dikenang sejarah. Ada juga menyebutkan “Keajaiban Istanbul 2005”. Keajaiban yang tidak mungkin dipikirkan manusia.

Keajaiban bak kisah “David vs Goliath”.

Lagi-lagi kisah cerita David vs Goliath dapat dilihat dari peristiwa politik Pikada Jambi 2020.

Seluruh kandidat yang memenangkan pilkada Jambi 2020 adalah David. Sama sekali tidak diperhitungkan oleh siapapun. Termasuk Lembaga survey yang tidak pernah menempatkan mereka sebagai pemenang.

Cerita David vs Goliath adalah cerita yang menginspirasi. Sekaligus memberikan kekuatan kepada kandidat untuk tetap berjuang.

Tidak salah kemudian para pemenang Pilkada Jambi 2020 adalah kisah David vs Goliath.

Dan kisah itu bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita. Yang rindu demokrasi. Tanpa mengenal sekat batas. Sekaligus menghasilkan pemimpin yang dipilih rakyat. (***)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah

DPRD Tanjab Barat Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Nota Ranperda APBD Tahun Anggaran 2026

TANJABBAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), menggelar Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian Nota Ranc

Advertorial

Ketua Komisi III DPRD Tanjab Barat Albert Chaniago, Serap Aspirasi Warga Teluk Kulbi

  TANJABBAR – Dalam upaya memperkuat jalinan komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat, Ketua Komisi III (Tiga) DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Ba

Advertorial


Advertisement