Dosen Fakultas Pertanian Unja Perkenalkan Cara Pembuatan Biochar


Rabu, 03 Agustus 2022 - 20:20:16 WIB - Dibaca: 651 kali

Sosialisasi Biochar atau arang hayati kepada petani di Desa Ibru, Kabupaten Muarojambi, Rabu 3 Agustus 2022.(*/fran) / HALOSUMATERA.COM

MUAROJAMBI|HALOSUMATERA – Biochar atau arang hayati belum begitu familiar di kalangan masyarakat, khususnya petani. Hal ini menjadi kewajiban Universitas Jambi mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Untuk mentranfer cara pembuatan biochar ini, Dosen Fakultas Pertanian Unja menggelar sosialisasi di Desa Ibru, Kecamatan Mestong, Muarojambi, Rabu (3/8/22).

Kegiatan ini diinisiasi dosen senior Fakultas Pertanian, seperti Refliaty, Endriani, M. Syarif, Yulia Alia dan seorang dosen muda, Diah Listyarini.

Selain memperkenalkan cara pembuatan arang hayati ini, para dosen senior ini juga memberikan edukasi agar produksi pertanian di wilayah ini semakin meningkat.

Endriani, salah satu Dosen Fakultas Pertanian Unja, begitu detil menjelaskan fungsi dan kegunaan biochar. Dia mengatakan jika ilmu tidak hanya berada di kampus saja, wajib dibagikan kepada masyarakat, khususnya kepada petani.

"Agar tidak hanya dosen dan mahasiswa saja yang tahu ilmunya, masyarakat juga harus tahu," ujar Endriani saat menjelaskan kegunaan biochar kepada petani.

Ia menuturkan, biochar sangat bermanfaat menyuburkan tanah serta bersifat persisten (dapat bertahan lama di dalam tanah). Selain itu, semua bahan yang ada di lingkungan petani bisa dijadikan biochar. Kondisi itu dapat mengefisiensi penggunaan pupuk dalam jumlah yang banyak.

"Pembakarannya dilakukan dengan tidak sempurna. Jadi biochar ini bukan abu. Arang hayati yang kita berikan bisa bertahan lama di dalam tanah. Jadi, sekali diberikan bisa bertahan lama. Kita juga efisien dalam penggunakan pupuk," ujar Endriani.

Seorang petani, Zulbaidah mengatakan jika kegiatan ini sangat bermanfaat baginya. Ia menerangkan sudah pernah membuat arang namun belum tahu cara pemakaian dan kegunaanya.

"Waduh, sangat banyak manfaatnya, Mas. Kami dapat ilmu. Kedepan sudah tahu cara membuat dan menggunakan biochar ini untuk tanaman kami," kata Zulbaidah

Kepala Desa Ibru, Arman mengatakan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, masyarakat mendapat pemahaman fungsi dari biochar tersebut. Ia juga menerangkan jika Desa Ibru memiliki potensi mendapatkan bahan baku pembuatan biochar.

"Di sini banyak bahan yang biasa dimanfaatkan. Salah satunya ada perusahaan kayu. Setidaknya, limbahnya bisa kita buat jadi biochar," ujar Arman kepada awak media.

Ia berharap apa yang dilakukan dosen Unja ini, kedepan dapat meningkatkan perekonomian petani, serta Desa Ibru dapat beralih kepada sistem pemupukan organik.

"Apalagi harga pupuk saat ini mahal, Mas. Semoga dengan ilmu yang kami dapat ini, bisa menjadi alternatif dalam menambah unsur hara tanaman," kata Arman.(*/nik)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Terkait Polemik Jalur Hijau di Kelurahan Patunas, Pol PP dan Dinas PUPR Tanjabbar Belum Gelar Rapat

TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,

Berita Daerah

Batanghari Kondusif Sepanjang 2024, PMII Batanghari Sampaikan Apresiasi terhadap Polri

BATANGHARI –  Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang

Berita Daerah

Berhasil Amankan Akhir Tahun, Apresiasi terhadap Polda Jambi Berdatangan dari Sejumlah Ormas di Jamb

JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket

Berita Daerah

GMNI Jambi Apresiasi Kinerja Polda Jambi Tekan Angka Kriminal selama 2024 dan Amankan Nataru

JAMBI – Polda Jambi berhasil telah mengerahkan 1.147 personil bersama TNI dan instansi lain dalam mengamankan Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mom

Berita Daerah

Soal Datangi Bangunan di Jalur Hijau, Lurah Patunas Akui Tidak Ada Perintah Bupati

TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas

Berita Daerah


Advertisement