Harga Kelapa Dalam Anjlok, TBS dan Pinang Malah Stabil


Minggu, 03 Februari 2019 - 13:17:49 WIB - Dibaca: 1917 kali

Petani Menjual Kelapa Dalam ke Pengumpul.(ilustrasi/net) / HALOSUMATERA.COM

SENYERANG – Harga kelapa dalam anjlok lagi dari Rp 1300 per kilo menjadi Rp 1000 per kilo di tingkat pengumpul dalam sepekan terakhir. Sementara dari pengumpul, kelapa dalam ini ditolak ke negeri jiran Malaysia.

Budi salah satu pengumpul kelapa dalam di Kecamatan Senyerang mengatakan, sebulan yang lalu harga kelapa masih di kisaran Rp 1300 per kilo.

Harga ini untuk ukuran kelapa delapan hingga ukuran sepuluh ons. “Kita nerima yang ukuran 8-10. Kemudian kita tolak lagi ke penampung besar untuk di jual ke Malaysia” kata Budi.

Budi mengatakan, dalam sepuluh hari sekali, dia bisa mengumpulkan sekitar 180 ton kelapa dalam yang belum dikupas dari petani. Setelah disortir, langsung ditolak ke kapal untuk dibawa ke Malaysia via Batam.

“Ada kapal yang nunggu, jadi kita jual di kapal,” katanya.

Penurunan harga ini, lanjut Budi, bukanlah harga yang dibuat pengumpul. Namun mengikuti fluktuasi harga dari luar.

“Karena kita nolak ke luar, harga dari sana turun. Jadi dari petani ke kita juga mengikuti,” jelasnya.

Diakui Budi, harga kelapa dalam bisa naik turun sesuai dengan permintaan pasar. Meski demikian, penurunan harga tak separah komoditi lainnya.

“Paling 200 sampai 300 rupiah anjloknya,” jelas Budi.

Sementara itu, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit mulai naik di pasaran. Jika sebelumnya, harga TBS dibawah Rp 1.000 per kg, kini naik pada kisaran harga Rp 1.100 - 1.200 per kg.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tanjab Barat, Syafriwan dikonfirmasi menyebut, naiknya harga jual sawit bisa jadi karena stok sawit di pasar dunia mulai menipis sehingga permintaan meningkat.

"Karena hukum pasarnya kan seperti itu. Kalau permintaan kebutuhan akan sawit banyak sementara stok menipis maka harganya otomatis akan naik," jelas Kadisperindag Tanjab Barat, Syafriwan.

Begitu juga dengan pinang mengalami kenaikan yang menguntungkan petani. Sebelumnya dihargai Rp 12.000  per kg kini naik seharga Rp 15.000  per kg.

Syafriwan menambahkan, saat ini banyak petani Tanjabbar beralih ke kelapa dalam dan pinang, lantaran harga komoditi sawit kerab mencemaskan petani. "Kami dari Disperindag menghimbau masyarararakat petani lebih selektif memilih jenis tanaman jangan karena ikut-ikutan," ujar Syafriwan. (*/hky)

Editor: It Redaksi




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Ditintelkam Polda Jambi Bagi-bagikan Bendera ke Pedagang dan Anggota Tani Merdeka Jambi

JAMBI – Menyambut HUT RI ke 80, Polda Jambi melalui Ditintelkam Polda Jambi membagi-bagikan bendera merah putih kepada pedagang di Pasar Pakubuwono dan Pasar

Berita Daerah

Tabligh Akbar Meriahkan HUT RI dan Hari Jadi ke-60 Tanjabbar, Hadirkan Ustaz Nasional Fikri Zainuddi

TANJABBAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Pemerintah Kabupaten Tanju

Advertorial

Bupati Tanjab Barat Buka Lomba Balap Pompong, Lestarikan Tradisi Bahari dan Dongkrak Wisata Daerah

TANJABBAR – Masih dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bupati Drs. H. Anwar

Advertorial

Kolaborasi untuk Lingkungan Bersih, Bupati Tanjab Barat Ikut Gotong Royong Serentak

TANJABBAR - Usai memimpin apel pelepasan, Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, langsung bergabung dalam kegiatan gotong royong serentak yang

Advertorial

Bupati Anwar Sadat Buka Lomba Panjat Pinang, 60 Batang Disiapkan untuk Warga

TANJABAR – Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag secara resmi membuka lomba panjat pinang dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesi

Advertorial


Advertisement