KUALATUNGKAL – Prihatin, Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Dusun Karya Lestari Satu, Rt 01, Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi butuh perhatian. Meski berada di lingkungan kerja PT PetroChina Ltd, sekolah ini belum mendapatkan bantuan yang layak.
Jauh sekali dari kondisi layak,tiga ruangan yang ada dijadikan ruang belajar untuk enam kelas. Sementara satu ruangan guru, sama sekali tidak layak.
Dinding disekeliling bangunan madrasah tampak bolong dan lapuk, sementara lantainya hanya tanah, hanya sebagian saja berlantaikan semen.
Kondisi demikian semakin diperparah jika hujan dan angin kencang. Sewaktu-waktu bangunan ini terancam ambruk dan bila hujan deras akan banjir hingga sampai ke ruangan kelas.
"Madrasah ini sebenarnya kurang layak, cuman kami dari pihak Madrasah sudah mengajukan proposal ke perusahaan-perusahaan yang terdekat disini, termasuk kepada PetroChina dan PT WKS, namun belum ada tanggapan pak. Jadi kami mengharapkan betul untuk kepeduliannya lah, bantulah kami karna Madrasah ini adalah tempat pendidikan khususnya dibidang agama,"kata Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Desa Muntialo, Nasihudin Mustofa.
Pria yang akrab disapa pak Tofa ini mengungkapkan, Madrasah swasta dibawah naungan Kementerian Agama tersebut mulai didirikan sejak tahun 2010 dengan dana yang bersumber dari swadaya masyarakat setempat. Dan status tanahnya pun sudah hak milik Madrasah dengan surat-surat tanah yang komplit.
"Anak didiknya sekitar 60 orang lebih, kalau tenaga pengajarnya 6 orang. Setiap hari itu 3 orang (guru) yang masuk, jadi seminggu kena tiga kali masuk. Ini berdiri sejak 2010, cuman kami kelola betul sejak tahun 2013 dan sudah terakreditasi, ada piagam Madrasah nya dari Kemenag. Ini kelas satu sampai kelas 6, satu lokal itu dobel dua pak. Jadi satu guru itu dobel dua kelas. Ya maklumlah karena keadaaan ya pak,"jelasnya.
Jangan tanya fasilitasnya, Madrasah swasta ini hanya memiliki sedikit kursi, itupun kursi kayu yang kondisinya sudah usang. Jika dihitung hanya beberapa kursi yang layak untuk diduduki murid madrasah.
Selain hanya tersedia fasilitas kursi reok, Madrasah yang menempah peserta didiknya untuk menjadi insan yang cerdas dan agamis ini tidak memiliki lemari.
"Kami sangat berharap bangunan Madrasah ini bisa dilakukan perbaikan dan dapat penambahan lokal,"tandasnya.
Rizkia Ramadhani, salah seorang murid kelas lima Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Desa Muntialo mengaku resah dalam belajar bila bangunan sekolahnya dilanda hujan deras.
"Kadang kalau hujan disini bisa banjir, kadang masuk sampai ke kelas airnya, Atapnya bocor. Kami kurang nyaman belajarnya,"jelas Siswi berprestasi ini.
Miris memang, di daerah yang kaya akan sumber daya alam minyak dan gas masih ada bangunan sekolah yang terlihat memprihatinkan. Perhatian khusus dari pemerintah setempat dan pihak-pihak terkait lainnya sudah selayaknya diberikan untuk masa depan generasi bangsa, agar tidak ada lagi cerita pilu tentang fasilitas pendidikan dengan bangunan sekolah yang tidak layak.
Sebelumnya, Heri Juanda anggota Komisi II DPRD Tanjabbar menegaskan kepada seluruh perusahaan di Tanjabbar agar mengalokasikan CSR tepat sasaran, terutama dalam bidang pendidikan dan infrastruktur.
Kendali alokasi CSR, kata Heri, diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. “Jadi tahu apa yang dibutuhkan, meskipun perencanaan ada semua di Bappeda sebagai pengendali CSR di Tanjabbar. Kita minta alokasi CSR 2017 transparan,” timpal dia.(*/CR-02)
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Albert Chaniago, SP, turut hadir dalam Musyawarah P
TANJABBAR - Semangat perjuangan bersama dalam membangun daerah tergambar jelas dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi ke-68 yang berlangsung khi
TANJABBAR - Memasuki masa Reses ke-II tahun sidang 2024/2025, Anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mari
TANJABBAR - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat kembali ditunjukkan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Albert Chaniago, S.P.
TANJABBAR - Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar (Tanjabbar), Albert Chaniago, S.P., menghadiri rapat koordinasi terkait penyelesaian permasalahan jalan Lintas