KUALATUNGKAL – Kabupaten Tanjabbar masih kekurangan guru SD dan SMP. Diperkirakan, sebanyak 664 pengajar SD dan SMP yang dibutuhkan di daerah ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabbar Wahidin S Pd MM tak menampik soal kekurangan guru ini. Kata Wahidin, saat ini Kabupaten Tanjabbar masih mengalami kekurangan guru SD sebanyak 554 orang.
Wahidin merincikan, kebutuhan guru SD sekitar 554 orang dan guru SMP sebanyak 110 orang.
Dari 554 kebutuhan guru SD, didominasi guru kelas sebanyak 399 orang, guru penjas sebanyak 108 orang dan guru agama sebanyak 47 orang.
“Sementara untuk SMP masih kekurangan guru sebanyak 110 orang dari bermacam- macam bidang study. Kekurangan ini kian menambah persoalan manakala penyebaran guru belum merata,"ungkap Wahidin.
Sejauh ini upaya Pemkab Tanjabbar untuk menyiasati kekurangan guru telah dilakukan, dengan memaksimalkan tenaga guru yang ada dan mengangkat guru tidak tetap. Sehingga tenaga pengajar yang menjadi tumpuan, dapat mengisi kekosongan posisi pengajar baik di SD maupun SMP.
"Jadi sekolah-sekolah mengangkat guru tidak tetap yang dibiayai APBD serta memaksimalkan tenaga Guru yang ada," sebutnya.
‪Upaya pengajuan penambahan guru setiap tahun dilakukan oleh Disdik Tanjabbar. Hanya saja, terbentur dengan moratorium, sehingga pengangkatan PNS guru SD dan SMP belum dilakukan.
Dipihak lain, setiap tahunnya banyak guru SD dan SMP di Tanjabbar yang pensiun. Wahidin khawatir kekurangan guru tersebut, dapat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah. Persoalan lainnya, kecilnya honor yang diterima tenaga guru tidak tetap.
"Kalau masalah pengangkatan guru itukan wewenangnya pusat. Sementara kita sudah mengajukan data-data kekurangan guru ke BKD. Tapi itu tadi, kita sudah ngusul namun belum bisa dipenuhi,” sebutnya.
Ditambahkannya, selain kekurangan 664 Guru SD dan SMP, Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga kekurangan Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Untuk SMA dan SMK kita kekurangan juga, cuma datanya kita sampaikan ke provinsi karena pengelolaannya akan dialihkan ke provinsi," paparnya.
Sementara itu, Bupati Tanjungjabung Barat Dr Ir H Safrial MS mengatakan, jika ada penerimaan PNS, yang diprioritaskan adalah tenaga guru dan kesehatan.
" Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada penerimaan untuk itu. Tanpa adanya tenaga Pendidik dan tenaga Kesehatan yang lengkap, baik serta berkualitas, kita bakal sulit meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Karena IPM itu ditentukan oleh pendapatan pendidikan dan kesehatan,"sebut Bupati.
Saat disinggung adakah niat pemkab melakukan pengangkatan tenaga PTT? Menurutnya, bisa saja dilakukan jika ada aturan yang mengatur pengangkatan tersebut.
"Kalau ada petunjuk kita ingin sekali, karena hal ini masih dibahas lebih lanjut. Takutnya, nanti kita angkat PTT daerah tahu-tahu tidak dibolehkan, namun ini semua masih akan kita pelajari," pungkas Bupati.(*)
Penulis : Edison
Editor : Andri Damanik
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s
TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorang Karyawan k
TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba