MINIM INFRASTRUKTUR JEMBATAN DI KELURAHAN SUNGAI NIBUNG

Sejak SD hingga SMP, Siswa Ini ke Sekolah Naik Sampan


Selasa, 21 Februari 2017 - 18:13:18 WIB - Dibaca: 2153 kali

Pelajar di Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir Terpaksa Naik Sampan saat Bepergian ke Sekolah.(IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL - Tidak semua pelajar di Kecamatan Tungkal Ilir dengan mudah bepergian ke sekolah. Buktinya, anak-anak di Sungai Tiram, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat, harus naik sampan agar bisa bersekolah.

Minimnya infrastruktur di Kelurahan Sungai Nibung membuat akses pendidikan susah ditempuh.

Abdu Rahman, Salah seorang warga Kelurahan Sungai Nibung, menjelaskan minimnya fasilitas infrastruktur seperti jembatan di daerahnya harus ditanggung masyarakat sendiri.

Untuk mengenyam pendidikan, anak-anak siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas harus menyeberangi sungai menggunakan sampan.

"Kasihan anak-anak sekolah. Setiap pagi harus naik sampan, kalau aliran air sedang baik tidak masalah, kalau air pasang sulit, apalagi kalau arusnya deras. Jadinya orang tua pada khawatir anaknya sekolah," katanya saat ditemui wartawan, Selasa (21/02).

Oleh karenanya, ia meminta kepada Pemerintah Tanjungjabung Barat agar menyediakan sarana dan prasarana fasilitas infrastruktur jembatan penghubung di kelurahannya, jangan ada lagi anak sekolah menggunakan sampan.

"Sudah puluhan tahun kami tidak ada jembatan penghubung. Kasihan anak anak sekolah setiap pergi harus mengeluarkan uang seribu rupiah begitupun nanti pulang sekolah, untuk ongkos sampan aja sehari bisa dua ribu rupiah. Kalaupun lewat darat jalan nya rusak parah dan jaraknya jauh, terlebih bila hujan turun malah tidak bisa dilewati. Kami mengharapkan pemerintah bisa bangunkan jembatan di kampung kami ini," terangnya.

Sementara, Sanah (14) salah seorang siswa sekolah menegah pertama di Kelurahan Sungai Nibung mengungkapkan, setiap harinya bila ingin ke sekolah, harus antrian saat menaiki sampan.

"Harus ngantri bang, sekarang ini air lagi normal kami bisa nyeberang dengan nyaman, coba air pasang semua tenggelam bang kami dak bisa sekolah, arusnya deras," ujarnya.

Pelajat ini berharap, pemerintah dapat membangun jembatan, agar pelajat tidak harus menggunakan perahu untuk berangkat ke sekolah.

"Fari SD dulu sampai SMP ini kami sekolahnya naik sampan," tutur Sanah.

Sanah menjelaskan, jalan dan jembatan di tempat tinggalnya saat ini masih sangat minim, padahal dua infrastruktur vital tersebut begitu sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kelurahan Sungai Nibung.

"Satu-satunya cara untuk pergi sekolah ya naik sampan bg, kalau lewat darat jalan nya dak bisa dilewati,"tuturnya.(*/Eko)

Editor : Andri Damanik

 




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Gubernur Al Haris Tutup Hari Krida Pertanian ke-52 Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2024

JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat

Advertorial

Gubernur Jambi Al Haris Pimpin Peringatan HUT ke-79 PGRI dan HGN 2024 di Tebo

JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas

Advertorial

Gubernur Al Haris Tegaskan Pentingnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s

Advertorial

Sopir BNI Kualatungkal Dipecat Sepihak, Diduga Masalah Sepele

TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ  Karyawan k

Berita Daerah

IJTI Kecam Arogansi Oknum Kadis Koperindag Tanjabbar, Beri Waktu 24 Jam untuk Klarifikasi

TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba

Berita Daerah


Advertisement