MINIM INFRASTRUKTUR JEMBATAN DI KELURAHAN SUNGAI NIBUNG

Sejak SD hingga SMP, Siswa Ini ke Sekolah Naik Sampan


Selasa, 21 Februari 2017 - 18:13:18 WIB - Dibaca: 2314 kali

Pelajar di Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir Terpaksa Naik Sampan saat Bepergian ke Sekolah.(IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL - Tidak semua pelajar di Kecamatan Tungkal Ilir dengan mudah bepergian ke sekolah. Buktinya, anak-anak di Sungai Tiram, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat, harus naik sampan agar bisa bersekolah.

Minimnya infrastruktur di Kelurahan Sungai Nibung membuat akses pendidikan susah ditempuh.

Abdu Rahman, Salah seorang warga Kelurahan Sungai Nibung, menjelaskan minimnya fasilitas infrastruktur seperti jembatan di daerahnya harus ditanggung masyarakat sendiri.

Untuk mengenyam pendidikan, anak-anak siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas harus menyeberangi sungai menggunakan sampan.

"Kasihan anak-anak sekolah. Setiap pagi harus naik sampan, kalau aliran air sedang baik tidak masalah, kalau air pasang sulit, apalagi kalau arusnya deras. Jadinya orang tua pada khawatir anaknya sekolah," katanya saat ditemui wartawan, Selasa (21/02).

Oleh karenanya, ia meminta kepada Pemerintah Tanjungjabung Barat agar menyediakan sarana dan prasarana fasilitas infrastruktur jembatan penghubung di kelurahannya, jangan ada lagi anak sekolah menggunakan sampan.

"Sudah puluhan tahun kami tidak ada jembatan penghubung. Kasihan anak anak sekolah setiap pergi harus mengeluarkan uang seribu rupiah begitupun nanti pulang sekolah, untuk ongkos sampan aja sehari bisa dua ribu rupiah. Kalaupun lewat darat jalan nya rusak parah dan jaraknya jauh, terlebih bila hujan turun malah tidak bisa dilewati. Kami mengharapkan pemerintah bisa bangunkan jembatan di kampung kami ini," terangnya.

Sementara, Sanah (14) salah seorang siswa sekolah menegah pertama di Kelurahan Sungai Nibung mengungkapkan, setiap harinya bila ingin ke sekolah, harus antrian saat menaiki sampan.

"Harus ngantri bang, sekarang ini air lagi normal kami bisa nyeberang dengan nyaman, coba air pasang semua tenggelam bang kami dak bisa sekolah, arusnya deras," ujarnya.

Pelajat ini berharap, pemerintah dapat membangun jembatan, agar pelajat tidak harus menggunakan perahu untuk berangkat ke sekolah.

"Fari SD dulu sampai SMP ini kami sekolahnya naik sampan," tutur Sanah.

Sanah menjelaskan, jalan dan jembatan di tempat tinggalnya saat ini masih sangat minim, padahal dua infrastruktur vital tersebut begitu sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kelurahan Sungai Nibung.

"Satu-satunya cara untuk pergi sekolah ya naik sampan bg, kalau lewat darat jalan nya dak bisa dilewati,"tuturnya.(*/Eko)

Editor : Andri Damanik

 




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Ramai Warga Net Soroti Jalan Rusak Pembengis Sungai Saren

TANJABBAR – Sorotan terhadap infrastruktur di Kabupaten Tanjabbar masih mencuat. Buktinya, komentar warga terkait rusaknya Jalan Pembengis – Sungai

Berita Daerah

Kontes Gilo Batu Meriahkan HUT RI ke-80 di Jambi

JAMBI - Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Keluarga Besar Komunitas Batu Cincin Jambi (KBC-J) akan menggelar kont

Berita Daerah

Ditintelkam Polda Jambi Bagi-bagikan Bendera ke Pedagang dan Anggota Tani Merdeka Jambi

JAMBI – Menyambut HUT RI ke 80, Polda Jambi melalui Ditintelkam Polda Jambi membagi-bagikan bendera merah putih kepada pedagang di Pasar Pakubuwono dan Pasar

Berita Daerah

Tabligh Akbar Meriahkan HUT RI dan Hari Jadi ke-60 Tanjabbar, Hadirkan Ustaz Nasional Fikri Zainuddi

TANJABBAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Pemerintah Kabupaten Tanju

Advertorial

Bupati Tanjab Barat Buka Lomba Balap Pompong, Lestarikan Tradisi Bahari dan Dongkrak Wisata Daerah

TANJABBAR – Masih dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bupati Drs. H. Anwar

Advertorial


Advertisement