Apakah Covid-19 Masih Ada di Indonesia?


Selasa, 13 Desember 2022 - 20:19:02 WIB - Dibaca: 415 kali

Adela Rahayu Prodi Kehutanan - Universitas Jambi.(*/red) / HALOSUMATERA.COM

Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Corona virus yang teridentifikasi pertama kali di Wuhan, China. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas.

Oleh: Adela Rahayu Prodi Kehutanan - Universitas Jambi

Pertama kalinya COVID-19 dilaporkan masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat. Kasus penularan pertama ini terungkap setelah pasien 01 melakukan kontak dekat WN Jepang yang ternyata positif COVID-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.

Selang dua hari, pasien 01 merasa kurang enak badan dan mengeluhkan gejala yang mirip COVID-19. Gejala yang ia rasakan seperti batuk, sesak, dan demam dalam kurun waktu 10 hari.

Saat berobat ke RS di Depok, pasien 01 sempat dirawat dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Usai dikabarkan rekannya yang WN Jepang positif COVID-19, pasien 01 langsung dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

Setelah dilakukan pengambilan spesimen nasofaring, orofaring, serum, dan sputum oleh Balitbangkes, pasien 01 dinyatakan positif COVID-19 pada 1 Maret 2020.

Sementara awal Corona di Indonesia diumumkan pertama kali pada keesokan harinya. Hasil tes ini pun akhirnya bisa menjawab kapan COVID-19 masuk ke Indonesia.

Penularan covid-19 yang sangat cepat mengakibatkan banyaknya korban tiap hari meninggal membuat masyarakat diwajibkan menggunakan masker dan juga wajib cuci tangan sebagai salah satu cara meminimalisir penularan Covid-19 bahkan pemerintah mengeluarkan peraturan berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, Dan Level 2 Corona Virus Disease 2019.

Menjadi pembahasan kali ini, apakah covid-19 masih ada? Disaat banyaknya masyarakat yang beranggapan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia pada Juli hingga Agustus 2022 lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya sebagai bukti keberhasilan penanganan recoveri yang dilakukan pemerintah relatif baik.

Akan tetapi menurut Menkes Budi kewaspadaan perlu tetap dilakukan karena akan menghadapi awal tahun 2023 yang biasanya kasus melonjak pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) d karenakan di awal tahun depan akan ada beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 yang sudah terjadi di India dan kenaikan kasus nampak di negara tetangga Indonesia seperti Singapura, sehingga Indonesia harus tetap waspada.

Kenaikan kasus COVID-19 di Singapura yang tadinya hanya ratusan kasus sekarang naik menjadi 6.000 kasus per hari, lebih tinggi dari kenaikan kasus di Indonesia yang cuma 2.000 kasus per hari di bulan Juli hingga Agustus 2022. Hampir seluruh dunia mengalami kenaikan yang tinggi karena varian Omicron B4 dan B5.

Sementara di Indonesia pada bulan tersebut termasuk satu dari beberapa negara seperti India dan Cina yang kenaikannya sangat sedikit akibat vaksinisasi yang sekarang sudah 440 juta dosis disuntikkan ke lebih dari 204 juta populasi, sehingga imunitas dari masyarakat Indonesia baik.

Penulis berharap supaya masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan dari luar negeri terlebih dahulu melakukan isolasi mandiri di dikarenakan kita tidak tahu apakah dia terpapar Covid-19 atau varian baru dan juga sebagai salah satu cara agar masyarakat Indonesia  terhindar akan bahanya Covid-19 dan kepada pemerintah semoga semain cepat dan tanggap dalam mencari solusi jika varian baru benar-benar muncul di Indonesia dan juga jangan memanfaatkan isu varian baru Covid 19 untuk mengambil keuntungan pribadi atau kelompok.(***)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Gubernur Al Haris Sebut Sekoja Kota Santri

JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH, menyebut Seberang Kota Jambi (Sekoja) sebagai Kota Santri. Sekoja sudah dikenal semenjak dulu, karena seberan

Advertorial

PAMSIMAS di Desa Lubuk Terentang Hanya Difungsikan Saat Kemarau

TANJABBAR - Bangunan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) III yang berada di RT 03, Dusun Kampung Baru, Desa Lubuk Terentang

Berita Daerah

Gubernur Jambi Beri Penjelasan Atas Capaian Pembangunan kepada Dewan

JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menyampaikan bahwa sebagai Penyelenggara Pemerintahan sudah menjadi kewajiban memberikan penjelasan kepada Dew

Advertorial

Wagub Sani Harap GP Ansor Perkuat Sinergi Bersama Pemerintah Daerah

JAMBI - Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I berharap Gerakan Pemuda (GP) Ansor dapat memperkuat sinergitas dengan pemerintah daerah untuk keberla

Advertorial

Kukuhkan Gugus Tugas Bisnis dan HAM Provinsi Jambi, Al Haris : Memperkuat Sinergisitas Lembaga

JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi melaksanakan Pengukuhan Gugus Tugas Daerah Bisnis dan Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Jambi, bertempat di Auditorium Rumah Di

Advertorial


Advertisement