Pembelajaran di Tanjabtim Dilakukan Secara Daring dan Luring


Sabtu, 24 Oktober 2020 - WIB - Dibaca: 826 kali

Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim, Junaedi Rahmad. / HALOSUMATERA.COM

TANJABTIM (halosumatera.com) - Meski masuk dalam katagori zona hijau pandemi covid-19, ternyata tidak semua sekolah di Kabupaten Tanjabtim menerapkan metode pembelajaran secara tatap muka.

Sebagian sekolah mulai dari PAUD, TK, SD hingga SMP di Tanjabtim lebih memilih melakukan metode pembelajaran secara Daring dan Luring. 

Metode ini dilakukan untuk mencegah adanya peningkatan penyebaran covid-19 di tingkat sekolah. Metode Daring dan Luring disesuaikan dengan kondisi di tingkat sekolah masing-masing.

Bagi sekolah yang daerahnya memadai dengan jaringan koneksi internet, maka pembelajaran dilakukan dengan Daring atau secara online. Dalam pembelajaran secara online ini guru-guru menyampaikan mata pembelajaran kepada siswa menggunakan perangkat hp android, yang dikirim langsung ke group yang didalamnya tergabung kelas-kelas siswa.

Selain menggunkan perangkat android, ada juga sekolah yang jaringannya memadai, langsung memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan komputer, para siswa dan guru bisa langsung bertatap muka secara online.

Sementara, sekolah yang daerahnya diluar jaringan Lebih memilih menerapkan metode pembelajaran Luring, dengan mendatangi masing-masing rumah siswa untuk diberikan tugas sekolah, atau siswa yang didatangkan ke sekolah untuk mengambil tugas sekolah.

Untuk metode Luring sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan dan selalu berkordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19.

"Dimasa Pendemi Covid-19 ini kitakan sudah masuk zona hijau. Sebetulnya tatap muka sudah dibolehkan untuk SKB 4 Mentri, tapi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten belum mengizinkan untuk belajar tatap muka. Oleh karena itu metode pembelajaran nya kita lakukan masih dengan pembelajaran jarak jauh namanya atau PJJ,"kata Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim, Junaedi Rahmad. 

"PJJ ini dibagi menjadi dua. Secara Daring yakni menggunakan internet dan secara Luring diluar jaringan internet, ini tergantung situasi dan kondisi yang ada disekolah,"tambahnya.

Junaedi Rahmad menjelaskan, dari sekitar 31 ribu keselurahan jumlah siswa SD dan SMP di Tanjabtim, hanya 12 ribu yang mempunyai gedget atau hp android, artinya penerapan pembelajaran dengan metode Daring hanya bisa sekitar 38 persen. Diluar dari 38 persen siswa menerapkan metode pembelajaran Luring.

Dinas pendidikan Tanjabtim juga memberikan bantuan paket internet kepada guru dan siswa yang daerah geografisnya memadai untuk koneksi jaringan internet. bantuan paket internet berlaku untuk satu bulan.(*/Eko)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Bupati Tanjab Barat Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik

TANJABBAR – Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik

Advertorial

Bupati Tanjabbar Terima Audiensi Universitas Dinamika Bangsa, Bahas Peningkatan SDM dan Pendampingan

TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi dari Universitas Dinamika Bangsa (UNAMA) dalam

Advertorial

Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat Kunjungi Warga Kurang Mampu di Desa Teluk Sialang

TANJABBAR –  "Kita tidak hanya hadir melihat, tetapi juga memastikan bantuan nyata diberikan. Masyarakat harus tahu bahwa pemerintah hadir untuk mereka," uja

Advertorial

Pemkab Tanjab Barat Sepakati Apraisal Ulang Lahan RSUD Surya Khairuddin Merlung Milik Warga

TANJABBAR – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso, SA., SE., ME., memimpin rapat penyelesaian permasalahan keterpakaian lahan milik warga atas nam

Advertorial

Bupati Anwar Sadat Buka Acara Kajanglako Ke XIII Kuala Tungkal

TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M. Ag membuka secara resmi kegiatan Kajanglako Ke XIII Kuala Tungkal dengan tema "Bevespa Besame",

Advertorial


Advertisement