Sidik (53) hanya bisa pasrah dengan nasib anaknya, Dandung Saputra (17). Divonis kanker tulang (Osteo Sarkoma,red), remaja asal Muarapapalik ini harus dirujuk ke Rumah Sakit di Jambi. Paha kanan membengkak, setelah mengalami kecelakaan setahun yang lalu.
INFOTANJAB – ANDRI DAMANIK
DITEMUI di rumah sakit, Dandung tak banyak bicara. Paha bagian kanan membengkak, seperti terkena kaki gajah.
Ternyata, selama setahun Dandung tak bisa kemana-mana, layaknya remaja seusianya. Dia hanya bisa terbaring sembari menahan sakit yang begitu kuat.
Remaja ini terus merintih kesakitan. Urat-urat di paha kakinya keluar. Cairan putih seperti nanah dan mengeluarkan bau kurang sedap terus merembes di paha kanannya.
Tak disangka, berawal dari kecelakaan setahun yang lalu, kaki Dandung terserang kanker tulang, sebagaimana divonis dokter spesialis bedah di RSD KH Daud Arif. Saking bengkaknya, kaki Dandung memerah.
Sidik, orang tua Dandung, tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya pasrah dengan kondisi anaknya, yang semakin hari semakin parah. Keterbatasan biaya, membuat Sidik harus berpikir dua kali membawa anaknya berobat ke Jambi.
Warga Desa Rantau Badak, Kecamatan Muara Papalik ini bercerita panjang lebar. Dia mengaku sudah dua hari membawa anaknya ke RSD KH Daud Arif, karena sebelumnya sempat dirawat di puskesmas.
Pihak puskesmas tak sanggup merawat Dandung, akhirnya dirujuk ke Kualatungkal. Berbekal Surat Keterangan Tidak Mampu, Sidik nekad membawa anaknya ke Tungkal.
Harapanpun sirna, pihak rumah sakit di Kualatungkal juga menyarankan Dandung untuk dirujuk ke RS di Jambi.
“Sudah hampir setahun menderita begini, sampai badannya kurus kering menahan sakit. Awalnya karena jatuh dari motor, kemudian diurut dengan dukun kampung. Sudah sembuh, Dandung langsung kerja. Sudah empat bulan, kambuh lagi, jadi bengkak kayak gini,” kata Siddik, orang tua Dandung ditemui wartawan di RSD KH Daud Arif, Kamis siang.
Dengan hidup serba pas-pasan, Sidik hanya mampu membawa Dandung ke dukun urut. Tapi karena pihak puskesmas di Muarapapalik angkat tangan, Sidik akhirnya memberanikan diri membawa anaknya ke RSD KH Daud Arif.
“Maklumlah kami orang dak mampu, biaya dak ada juga. Mau bawa ke rumah sakit pakai apo?," kata Sidik dengan linangan air mata.
Sidik bingung, entah harus berbuat apa. Hanya uluran tanganlah yang bisa dia harapkan. "Kito berharap nian kalau ado orang yang membantu, soalnyo kito dak ado biaya pak untuk berobat," ujarnya sambil mengusap air mata.
Sementara itu, Direktur RSD KH Daud Arif Kualatungkal melalui Kepala ruang perawatan zaal penyakit dalam Eni Lissetiawati mengatakan, dari hasil diagnosa dr Budi Adrianto, Sp B (Dokter Spesialis Bedah) yang menangani pasien, Dandung dinyatakan terkena osteo sarkoma ( kanker tulang).
“Osteosarkoma itu berdasarkan hasil diagnosa dokter Spesialis. Tapi kalau lebih jelasnya lebih baik tanya dokter Budi langsung," katanya.
Pihak RSUD Kualatungkal menganjurkan pasien untuk dirujuk ke Rumah Sakit Jambi. "Dio memang dianjurkan untuk rujuk, masuk ke IGD. Tapi karena pasien sementara ini pakai SKTM, jadi nunggu suratnya selesai dulu, baru kita rujuk ke Rumah Sakit Jambi," jelasnya.
"Kalau selesai hari ini suratnya, hari ini juga kita rujuk ke Rumah Sakit Jambi," tukasnya.(***)
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s
TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ Karyawan k
TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba