KUALATUNGKAL – Hampir dua tahun kasus pembunuhan sadis terhadap guru SMK Kelautan Kualatungkal, Azizatul Mukharamah (32) belum tuntas. Sejauh ini pelaku pembunuhan belum berhasil ditangkap. Kendati demikian, Mapolres Tanjab Barat terus berupaya menuntaskan kasus pembunuhan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan terhadap guru SMK Kelautan Kualatungkal, Azizatun Mukarohma (32) terjadi pada Minggu (14/7) Tahun 2013 silam itu.
Korban Azizatul pertama kali ditemukan oleh salah seorang siswinya, bernama Eva (16) yang secara kebetulan tinggal serumah dengan korban, di RT 10, Lorong Perintis, Jalan Siswa Ujung (depat TPU) , Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara pihak kepolisian waktu itu, Azizatul ditemukan tewas dengan luka robek usus terburai di bagian perut sebelah kanan, pinggang, punggung dan pipi sampai kupingnya putus dan tangan luka robek. Sedangkan barang-barang rumah, kendaraan dan perhiasan korban masih utuh, tidak ada yang hilang.
Meski sampai saat ini pihak berwajib belum menemukan petunjuk atau bukti-bukti baru yang mengarah ke pelaku, namun upaya pengungkapan kasus tersebut tetap terus dijalankan.
Sebagaimana dikatakan Kapolres Tanjabbar melalui Kasat Reskrim Mapolres Tanjab Barat, Iptu Rio Gumara saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (5/5). Pihaknya akan mempelajari ulang berkas kasus tersebut.
“Selain mengotak atik berkas lama, kita juga akan berkoordinasi dengan tim penyidik terdahulu yang pernah menangani kasus ini. Dimana saat ini, para penyidik-penyidik tersebut sudah banyak yang pindah tugas,” ujarnya.
Kata dia, pengungkapan kasus ini terus dilakukan, meski sejauh ini belum ditemukan petunjuk yang mengarah kepada pelaku. “Sebab kasus itu, tidak ada masa kadaluarsanya, begitu juga untuk kasus pembunuhan,’’ kata Rio.
Kasat mengakui, pihaknya cukup kesulitan untuk menyibak tabir si pelaku. Hal ini disebabkan, minimnya saksi dan dan juga barang bukti yang digunakan pelaku di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Disamping itu, penyidik juga kesulitan mengambil sidik jari di TKP. Pasalnya, saat kejadian, sangat banyak masyarakat datang ke lokasi. “Karena masyarakat telah keluar masuk TKP saat ditemukannya korban, yang menjadi faktor penyebab rusaknya TKP,” ungkapnya.
‘’Walaupun pihak berwajib telah memaasang police line (garis Polisi), namun karena banyaknya warga yang datang ke tempat kejadian yang lokasinya dipinggir jalan raya, sehingga berdampak pada kaburnya jejak pelaku,’’katanya lagi.(*)
Penulis : RTG
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Albert Chaniago, SP, turut hadir dalam Musyawarah P
TANJABBAR - Semangat perjuangan bersama dalam membangun daerah tergambar jelas dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi ke-68 yang berlangsung khi
TANJABBAR - Memasuki masa Reses ke-II tahun sidang 2024/2025, Anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mari
TANJABBAR - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat kembali ditunjukkan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Albert Chaniago, S.P.
TANJABBAR - Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar (Tanjabbar), Albert Chaniago, S.P., menghadiri rapat koordinasi terkait penyelesaian permasalahan jalan Lintas