MENELISIK KEHIDUPAN WARGA DI LORONG OBAT NYAMUK

Wanita Berusia 75 Tahun Ini Gemar Ngupas Pinang


Kamis, 26 Maret 2015 - 13:21:56 WIB - Dibaca: 2293 kali

Siti Maimunah (75) Tampak Asyik Mengupas Pinang di Teras Rumahnya, Lorong Obat Nyamuk, Kelurahan Tungkal Harapan (IT) / HALOSUMATERA.COM

Sulitnya ekonomi, membuat Siti Maimunah (75) memaksakan diri membelah pinang. Meski hanya mampu membelah dua kilogram sehari, tua rentah itu tak terlihat lelah.

Ditulis : Andri Damanik

BEGITULAH fenomena masyarakat di Lorong Obat Nyamuk, RT 01, Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjabbar.

Tiada kerja lain, sebagian besar warga di lorong ini mencari penghasilan dengan membelah pinang. Upah yang tak seberapa, cukup membantu memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Siti Maimunah, salah satu contoh dari puluhan warga di lorong ini yang mencari penghasilan dari mengocek pinang.

“Dari pada tidur di rumah, mending ngupas pinang,” ujar Maiumunah.

Wanita berdarah Jawa ini tak segesit anaknya, yang bisa mengupas pinang hingga setengah karung per hari. Kendati begitu, dia tetap saja kuat, walaupun harus berkali-kali menghantamkan pisau ke kulit pinang itu. “Pisaunya agak tumpul, jadi gak bisa langsung terbelah. Pelan-pelan, yang penting bisa,” tandasnya.

Upah per kilonya tak seberapa, dia bilang hanya Rp 1.500 per kilogram. Setelah pinang dibelah, kemudian kulitnya dikupas. Pinang yang sudah terkupas, diasingkan ke karung lain. “Kalau sudah siap, nanti datang yang punya jemput pinangnya,” kata dia.

Sementara itu, Sri (40) anak dari Maimunah, mengatakan, satu karung pinang bulat seberat 30 kilogram bisa dikupas dalam waktu dua hari. Setelah dikupas, hampir separuh beratnya berkurang. “Kalau sudah dikocek, sekitar 17 kilogram beratnya,” tandas ibu beranak satu ini.

Menurut dia, ibunya hanya sekedar membantu, ketimbang berdiam di rumah. “Dari pada Ibu tidur-tiduran, bantu kami ngupas pinang. Jadi ada kegiatan,” ungkapnya.

Membelah dan mengupas pinang, kata Sri, sudah dia lakoni sekitar tiga tahun. Meski hasilnya tak seberapa, upah dari mengupas pinang cukup membantu menghidupi keluarganya. Apalagi, saat ini sedang musim pinang.

Pantauan infotanjab.com, di Lorong Obat Nyamuk, hampir semua warga berprofesi mengupas pinang. Ada juga yang mengolah sendiri, setelah dibelah, dijemur sehari dua hari. Lalu dikupas dan dijemur kembali. Komoditas pinang, kini masih menjadi primadona di Tanjabbar. Tak heran, banyaknya pengusaha pinang di Kualatungkal hingga ke Pematang Lumut. Pinang ini diekspor hingga ke India.(***)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Gubernur Al Haris Tutup Hari Krida Pertanian ke-52 Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2024

JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat

Advertorial

Gubernur Jambi Al Haris Pimpin Peringatan HUT ke-79 PGRI dan HGN 2024 di Tebo

JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas

Advertorial

Gubernur Al Haris Tegaskan Pentingnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s

Advertorial

Sopir BNI Kualatungkal Dipecat Sepihak, Diduga Masalah Sepele

TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorang  Karyawan k

Berita Daerah

IJTI Kecam Arogansi Oknum Kadis Koperindag Tanjabbar, Beri Waktu 24 Jam untuk Klarifikasi

TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba

Berita Daerah


Advertisement