SENYERANG - Desa Kayu Aro, salah satu desa tertinggal diantara desa lainnya, di Kecamatan Senyerang. Selain infrastruktur, desa ini belum tersentuh arus listrik. Sebagian warga mengandalkan mesin diesel untuk penerangan di malam hari.
Tahun ini, Pembangkit Listrik Tenaga Surya sudah dibangun di Kayu Aro. Hanya saja belum dioperasionalkan.
Warga setempat sangat menantikan beroperasinya PLTS bantuan dari pusat ini. Apalagi, jaringan PLTS yang terpasang mencapai 7 Km, mampu mengaliri 150 rumah dari 715 KK yang menetap di Kayu Aro.
Makruf salah satu warga di Parit 7 Desa Kayu Aro mendambakan penerangan listrik, terutama beroperasinya PLTS di desanya.
Hanya saja, tak semua warga bisa menikmati listrik dari PLTS. "Di sini ada 715 KK, yang dapat listrik dari PLTS cuma 150 KK. Trus kami kapan bisa menikmati," kata Makruf.
Diakui dia, rumahnya terbilang jauh dari pangkalan. Namun dia berharap, ada penambahan PLTS di Kayu Aro, agar suplai listrik merata di desanya.
Terpisah, Kades Kayu Aro, Sutiman ditemui infotanjab.com di kediamanya mengatakan, pembangunan jaringan PLTS akan diajukan kembali sesuai kebutuhan masyarakat.
Diakui Sutiman, pengajuan untuk penambahan jaringan PLTS bukanlah hal yang mudah.
"Tetap kita ajukan sesuai permintaan masyarakat, bukan segampang yang kita kira. Memang untuk pertama, sudah kita siapkan lokasinya dan berstatus hibah, saya harapkan agar warga bersabar," jelas Sutiman.
Sutiman juga mengucapkan terima kasih atas terealisasinya pembangunan jaringan PLTS dari Kementrian ESDM RI dan ESDM Tanjab Barat.(*)
Penulis : Haidir
Editor : Andri Damanik