SENYERANG - Pendapatan petani pinang di Kabupaten Tanjabbar mulai merosot. Pasalnya, dalam minggu terakhir, harga pinang di tingkat petani anjlok di posisi Rp 12 ribu per kilogram.
Sebelumnya, pada Februari lalu, harga pinang cukup meroket, yakni Rp 21 ribu per kilogram. Saat itu, petani pinang bisa bernafas lega, dengan pemasukan yang cukup besar.
Seperti diakui Ridwan (52), petani pinang di RT 04 Kelurahan Senyerang. Harga jual pinang kering ke pengumpul turun Rp 9 ribu per kilogram, dari Februari lalu.
"Sekarang di posisi Rp 12 ribu per Kg," kata Ridwan.
Ridwan mengaku memiliki kebun pinang dan mengelola pinang sendiri. Setelah dijemur, dia langsung menolaknya ke penampung. Hasil penjualan pinang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Pemasukan cuma dari pinang inilah," ujar Ridwan yang sedang asyik menjemur pinang, Minggu.
Dengan hasil pinang, Ridwan mampu menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Kendati demikian, harga jual pinang yang anjlok, tak membuat Ridwan putus asa. Diapun terus bertahan, menikmati hasil kebunnya.
"Memang harga pinang di bulan sebelumnya bisa membuat kami khususnya petani pinang tersenyum dibandingkan harga sekarang ini," ucapnya.(*)
Penulis : Haidir
Editor : Andri Damanik
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s
TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ Karyawan k
TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba