Gagal Mediasi, Kasus Dugaan Guru Aniaya Siswa SD di Senyerang Berlanjut


Senin, 14 Agustus 2023 - 15:10:40 WIB - Dibaca: 1001 kali

Ilustrasi Guru Aniaya Siswa. Foto: Istimewa / HALOSUMATERA.COM

TANJABBAR - Kasus dugaan seorang oknum Guru aniaya Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 125/V Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), telah dilakukan tahap mediasi.

Namun, hasil dari mediasi antara guru dan orang tua siswa yang dilalukan oleh pihak sekolah maupun organisasi tak menuaikan hasil.

Kendati demikian, kasus dugaan aniaya seorang oknum guru kepada siswanya tersebut berlanjut ke ranah Hukum.

Diketahui, Guru yang dilaporkan oleh orang tua siswa itu ialah Budi Utomo, seorang Guru Honorer di SDN 125/V, Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjabbar ke Satuan Reserse Polres Tanjabbar.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tanjabbar, Nurrudin mengatakan, pihaknya dan sekolah sudah melakukan mediasi antara orang tua siswa, siswa dan guru tersebut. 

Bahkan, pihaknya sudah mendatangi langsung rumah orang tua siswa untuk meminta maaf. Akan tetapi orang tua siswa tetap bersikeras melakukan pelaporan kepolisi.

"Kita coba mediasi supaya tidak melebar, tapi orang tua yang bersangkutan tidak setuju dan tetap melanjutkan ke ranah hukum. Ya, kita ikuti saja," ucapnya, saat dikonfirmasi, di Mapolres Tanjabbar, Senin (14/8/2023).

Dikatakan Nurrudin, ketika mediasi orang tua memyebutkan bahwa anaknya dipukul. Namun, orang tua siswa tersebut tidak mengetahui bentuk pemukulannya seperti apa.

"Menurut orangtuanya, saat mediasi anaknya itu dipukul tapi dipukul kayakmana itu tidak tau. Anak itu tidak menangis pada saat itu," ujarnya.

Nuruddin menyebutkan, proses pelaporan itu terjadi bukan saat kejadian, akan tetapi beberapa hari setelah kejadian dan setelah mediasi dilakukan.

"Pengaduannya itu setelah beberapa waktu setelah kejadian, saat ibunya menjemput anaknya, dilihatnya anak duduk sendiri. Kemudjan ditanya sama ibunya kenapa? Jadi, kawanya bilang ditampar pak guru," terang Nurrudin.

"Saai itu, pihak sekolah dan guru yang bersangkutan langsung meminta perdamaian bersama ibu dari siswa yang bersangkutan," sebut Nurrudin. 

"Nanum, orang tua siswa tidak terima atas kejadian tersebut. Dan akan melaporkan ke Pihak yang berwenang," pungkasnya. (*)

 

Editor: Putra




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah

DPRD Tanjab Barat Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Nota Ranperda APBD Tahun Anggaran 2026

TANJABBAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), menggelar Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian Nota Ranc

Advertorial

Ketua Komisi III DPRD Tanjab Barat Albert Chaniago, Serap Aspirasi Warga Teluk Kulbi

  TANJABBAR – Dalam upaya memperkuat jalinan komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat, Ketua Komisi III (Tiga) DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Ba

Advertorial


Advertisement