KUALATUNGKAL - Harga komoditi perkebunan di Tanjabbar tidak menguntungkan petani. Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit masih dikisaran Rp 500-600 per kilogram, begitu juga kelapa dihargai Rp 500 per biji.
"Paling buruk harga kelapa dalam, kalau saja harganya Rp 700 sudah saya jual. Ini cuma Rp 500 dak sebanding ongkos panen dengan harga jualnya," keluh Firdaus, petani kelapa dalam, warga Tungkal Ilir, Kamis (17/10).
Kadis Perindag Tanjabbar, Syafriwan mengatakan, harga jual komoditi ekspor tidak begitu dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika. Selama ini lebih banyak ditentukan oleh permintaan pasar.
"Kalau permintaan sedang banyak dari negara tujuan ekspor maka harga sawit dan kelapa akan ikut naik. Sebaliknya jika permintaan lagi sepi maka harga tak mengalami kenaikan," jelas Syafriwan.
Dicontohkannya, untuk pinang saat ini sedang naik harganya di pasaran, sebesar Rp 14.000 per kg, sebelumnya Rp 11.000 per kg.
"Artinya permintaan buah pinang sedang tinggi saat ini," ujarnya. (*/Hky)
Editor : Andri Damanik
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s
TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ Karyawan k
TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba