Konflik Manusia dan Harimau, 2 Orang Tewas di Tahun 2020


Jumat, 05 Februari 2021 - WIB - Dibaca: 748 kali

Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh. (*/halosumatera.com) / HALOSUMATERA.COM
HALOSUMATERA.COM- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi merilis,  bahwa mereka telah menangani konflik antara hewan liar dan manusia sebanyak 72 kali di Tahun 2020. 
 
Puluhan konflik ini sebagian besar dipicu oleh kondisi habitat dan ekosistem yang sedang terganggu.Konflik yang ditangani BKSDA Jambi,19 di antaranya melibatkan seekor Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumateranus). 
 
Salah satu konflik dengan Harimau Sumatera menyebabkan 2 orang meninggal dunia. Konflik ini terjadi pada tanggal 1 sampai tanggal 7 Januari 2020 di Kecamatan Muara Enim, Sumatera Selatan. 
 
Konflik antara Harimau Sumatera dan manusia di Jambi sepanjang tahun 2020 ini tidak menimbulkan orang meninggal dunia, walaupun sebagian besar terjadi di daerah tersebut. 
 
Sementara konflik yang melibatkan seekor Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) yang ditangani BKSDA Jambi berjumlah 27 kasus. Konflik ini menimbulkan kerusakan lahan perkebunan, seperti yang terjadi di Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada tanggal 12 Januari tahun 2020.
 
Bahkan, pada tanggal 3 sampai tanggal 5 September tahun 2020, juga terjadi konflik yang melibatkan Gajah Sumatera di sekitar Kecamatan Mandi Angin, Kabupaten Sarolangun. 
 
Beruang Madu pun turut terlibat dalam konflik bersama manusia. Ada 17 konflik yang melibatkan seekor Beruang Madu (Helarctos Malayanus) yang ditangani BKSDA Jambi. Walaupun tidak menimbulkan korban manusia, konflik ini sudah menyebabkan kerusakan beberapa unit tempat madu dan dimakannya hewan ternak. 
 
Disampaikan oleh Koordinator Polisi Kehutanan BKSDA Jambi, Jefrianto, dari puluhan konflik tersebut sebagian besar terjadi di Kabupaten Kerinci, sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). 
 
"Ada harimau dan beruang di sana. Karena kekurangan makanan, mereka keluar. Dari sana terjadilah konflik," ujarnya, Kamis (04/02/21). 
 
Selain ketiga hewan tersebut, BKSDA Jambi sepanjang tahun 2020, juga menangani konflik yang melibatkan Kera Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) yang terjadi sebanyak 2 kasus. Ada pula yang melibatkan Macan Dahan, yakni sebanyak 1 kasus. 
 
Ada juga konflik yang melibatkan Buaya Muara (Crocodillus Porosus) sebanyak 4 kali dan Buaya Senyulong (Tomistoma Schlegelii) sebanyak 2 kali. Beruntungnya, konflik dengan Buaya ini tidak menyebabkan orang meninggal dunia. 
 
Tetapi konflik dengan kedua jenis Buaya tersebut cukup meresahkan. Apalagi ada yang masuk di tempat pemandian umum. 
 
Jefrianto menyebutkan puluhan konflik ini mengindikasikan habitat untuk hewan liar sedang terancam atau mulai mengalami kerusakan. Ancaman itu, juga disebabkan perkembangan permukiman dan aktifitas perekonomian sekitar habitat para hewan liar. Tidak heran, para satwa liar justru memasuki permukiman warga untuk mencari makan. 
 
"Habitat mereka bisa dikatakan mulai rusak, mau tidak mau para hewan dan hewan jadi berkonflik," ungkapnya. 
 
Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh mengingatkan jangan sampai masyarakat umum dan awak media membentuk prasangka buruk kepada hewan liar. Para hewan liar sejatinya hidup bukan untuk berkonflik dengan manusia. Masalahnya, habitat mereka sedang terancam, sehingga terjadilah konflik. 
 
"Bahwasanya satwa liar bukan untuk berkonflik dengan masyarakat. Satwa liar bisa hidup berdampingan dengan manusia," tandasnya. (*/eko)
 



Komentar Anda



Terkini Lainnya

Hasil Pengecekan Tim Gabungan, SPPG Polda Jambi Memenuhi Standar Operasional

JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen

Berita Daerah

Penyaluran Pupuk Subsidi dengan Slogan TEPAT dan PUPUKKU

JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn

Berita Daerah

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah


Advertisement