KUALATUNGKAL - Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas untuk nelayan di Kabupaten Tanjungjabung Barat terancam gagal. Pasalnya, tidak ada program lanjutan bantuan konverter kit kepada nelayan.
Beberapa waktu lalu, Kementerian ESDM memberikan bantuan 300 alat konverter kit kepada nelayan di Tanjab Barat. Penyerahan itu langsung diresmikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siwoutomo dua tahun silam.
Dikonfirmasi wartawan, Kepala Dinas ESDM Tanjab Barat Yon Heri menampik, bahwa konversi minyak ke gas untuk nelayan gagal. Namun dia mengakui, belum ada aba-aba kelanjutan dari program tersebut.
“Kita tahu, bahwa banyak nelayan yang mengeluhkan soal penggunaan konventer kit saat peluncuran perdana itu. Namun itu kan baru pilot projek sekarang sedang dilakukan perbaikan,” ujarnya via telepon.
Disebutkan Yon, selain masih menunggu kelanjutan dari Kementerian ESDM, pihaknya juga masih menunggu hasil revisi kontrak kerja antara Petrochina dengan pihak ketiga. Yang mana saat peluncuran perdana itu, Petrochina bersedia memberikan bantuan ratusan konventer kit untuk nelayan Tanjab Barat.
“kita juga menunggu hasil revisi kontrak kerja petrochina dengan pihak ketiga itu. Kan mereka juga mau bantu,’’ jelas pria berdarah Kerinci ini.
Hal senada juga disampaikan Bupati Tanjab Barat, Usman Ermulan saat di bincangi di ruang kerjanya, Selasa siang. Kepada awak media, Usman mengaku akan segera menanyakan kelanjutan program tersebut ke Kementerian ESDM.
Seperti diketahui, bahwa nelayan mengeluhkan dampak dari konversi minyak ke BBG tersebut. Alasannya, penggunaan BBG berpengaruh pada kurangnya tenaga dari mesin perahu. Dengan jarak tempuh lumayan jauh, nelayan lebih cenderung menggunakan bahan bakar minyak ketimbang gas.
“Tidak ada keuntungannya pakai BBG itu bagi nelayan kita. Jauh dekat, nelayan kita pergi melaut, biaya pengeluarannya sama saja," sebutnya.
Senada juga disampaikan Ketua Koperasi Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir (LEPP) Arsyad. Dikatakannya, bahwa penggunaan BBG hanya cocok untuk mesin berbahan bakar premium.
Saat ini, dari 43 paket konverter kit, hanya sekitar 10 perahu nelayan yang masih menggunakan bahan bakar gas tersebut. “Itu dipakai oleh nelayan pancing dan nelayan pemasang luka (bubu)," jelasnya.(*)
Penulis : Edison
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Albert Chaniago, SP, turut hadir dalam Musyawarah P
TANJABBAR - Semangat perjuangan bersama dalam membangun daerah tergambar jelas dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi ke-68 yang berlangsung khi
TANJABBAR - Memasuki masa Reses ke-II tahun sidang 2024/2025, Anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mari
TANJABBAR - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat kembali ditunjukkan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Albert Chaniago, S.P.
TANJABBAR - Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar (Tanjabbar), Albert Chaniago, S.P., menghadiri rapat koordinasi terkait penyelesaian permasalahan jalan Lintas