Akar besar menjulur lebar, di tengah hutan mangrove yang masih alami. Diameter batang yang melebihi pelukan orang dewasa, menandakan pohon mangrove ini berusia sangat tua.
Andri Damanik – Halo Sumatera
Sekitar 200 meter dari lokasi Wisata Mangrove Pangkal Babu Kabupaten Tanjabbar, Provinsi Jambi, ditemukan sebatang pohon mangrove jenis bakau yang ukurannya lebih besar dari bakau lainnya.
Akar yang besar, dan menjulur ke segala arah, menampilkan kekokohan tanaman bakau ini.
Tak semua pengunjung bisa menemukannya, karena kondisi jalan ke lokasi masih alami, dipenuhi semak belukar, dan kerindangan tanaman bakau. Bahkan lokasi ini tak jauh dari pemukiman warga.
Walau tak jauh dari jalan setapak, ke lokasi ini cukup menyedot energi, karena harus mencari jalan sendiri, agar bisa melewati rimbunan akar dan akar liar di wisata mangrove.
Sebagaimana dikutip dari tayangan PCT Asri Production, youtuber asal Kualatungkal Tanjungjabung Barat, terlihat jelas bakau tua ini tumbuh tinggi, dengan diameter batangnya melebihi pelukan orang dewasa.
Menurut Asri, untuk masuk ke lokasi tak terlalu jauh, namun perlu kehati-hatian, karena tidak ada jalan khusus yang dibuat. Disamping masih banyak hewan liar seperti ular bakau, dengan bisa mematikan, perlu kewaspadaan ekstra.
Belum diketahui pastinya usia bakau ini, namun menurut warga setempat, bakau besar ini sudah cukup tua, dilihat dari ukurannya yang berbeda jauh dari tanaman lain.
Sekitar 1951, pengakuan warga, bahwa hutan bakau di Pangkal Babu sudah tumbuh secara alami. Di lokasi juga terlihat, tanaman yang ada tumbuh tak beraturan.
"Jadi kenapa dibilang tua, karena selain ukurang yang besar, akarnya juga melebar dan besar. Orang bisa masuk ke bawah akar, seperti ada terowongan. Dan tanaman ini, berada jauh dari pantai, makanya bisa tumbuh besar puluhan tahun," tutur Asri.
Penelusuran tim youtuber PCT, baru menemukan satu tanaman bakau berukuran besar. Hal ini menjadi bukti bahwa tanaman mangrove di Tanjabbar perlu dirawat dan dilindungi, sebagai penyeimbang ekosistem laut.
10 Provinsi di Sumatera
Seperti diketahui, Mantan Gubernur Jambi Dr Drs H Fachrori Umar M Hum saat menghadiri Peringatan Hari Mangrove se Dunia Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2020, bertempat di Pelabuhan Roro Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Senin (03/08/2020) menuturkan bahwa hutan mangrove harus dilestarikan karena manfaatnya sangat penting, baik untuk menjaga ekosistem air dan fauna dalam ekosisten tersebut maupun manfaat terhadap udara.
Hutan mangrove mampu menyerap karbon 5 kali lebih baik dari hutan daratan, serta dapat mereduksi besarnya gelombang tsunami. Fachrori mengajak masyarakat dan semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama melestarikan hutan mangrove.
Fachrori mengatakan, tahun ini, kegiatan penanaman mangrove dalam rangka Hari Mangrove se Dunia dilaksanakan di 10 provinsi di Pulau Sumatera yaitu Provinsi Jambi, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepualauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung.
“Penaman mangrove sebanyak 2.020 batang di setiap provinsi, yang melibatkan jajaran pemerintah daerah dan kelompok tani,” kata Fachrori.
Pada kesempatan ini Fachrori mengajak seluruh kelompok tani dan nelayan untuk ikut menggelorakan semangat menanam mangrove, untuk memberikan kontribusi dalam rehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove di Provinsi Jambi.
Provinsi Jambi memiliki sebaran ekosistem mangrove seluas 9.347,61 hektar terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 4.165,65 hektar dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 5.181,99 hektar.
Kebiasaan yang turut menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove diantaranya konservasi lahan menjadi area pengguna lainnya, perambahan, pencemaran, perluasan tambak, serta praktek budidaya yang tidak berkelanjutan. Perubahan bentang lahan terutama menjadi tambak menyebabkan terlepasnya emisi karbon yang dapat berkontribusi dalam peningkatan suhu bumi.
Menteri Lingkungan Hidup RI yang diwakili Staf Khusus Menteri LHK Bidang Koordinasi Jaringan LSM dan Analis Dampak Lingkungan Ir Hanna Adiati,M,Si mengatakan, setiap tanggal 26 Juli diperingati sebagai Hari Mangrove se Dunia, dan Indonesia sebagai negara maritim dengan dua pertiga luas wilayahnya adalah lautan serta Indonesia memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia.
“Luas bakau Indonesia menurut data pada tahun 2019 mencapai 3,31 juta hektar, dimana seluas 2,67 juta hektar atau 81 persen merupakan mangrove dalam kondisi baik. Sudah sewajarnya kita mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat yang terkandung dalam mangrove yang dikelola selama ini. Kerusakan mangrove disebabkan alih fungsi menjadi pemukiman, perkebunan, pertambangan ilegal, perkembangan infrastruktur percemaran limbah,” terang Hanna Adiati.(*/PCT/HS)
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s
TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ Karyawan k
TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba