Perjalanan Betuah (8)


Rabu, 04 November 2020 - WIB - Dibaca: 791 kali

Musri Nauli - Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani.(*) / HALOSUMATERA.COM

Oleh: Musri Nauli - Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani

Ketika Al Haris didalam roadshow kemudian mampir di Desa Mukai Mudik, Murasman didalam sambutannya terharu dengan kedatangan Al Haris. Dengan bangga dan terharu, Murasman kemudian bercerita tentang keluarga Besar warga Kerinci. Secara silsilah Al Haris keturunan Pulau Sangkar.

Membicarakan Desa Mukai Mudik dan Pulau Sangkar merupakan sejarah yang panjang.

Didalam tembo wilayah Kerinci dan berbagai sumber disebutkan Kerinci dikenal sebelah Ulu dan Sebelah Ilir.

Incuk Permato Menunggu Latih Koto Pandan, Pondok Tinggi. Bajina Latih Koto Lima Sering (Sungai Penuh). Ungguk menungguh Latih Kota Beringin, Rawang. Mangku Agung menunggu Tebat Tinggi, Sungai Tutung. Si Bungo Alam menunggu Talang Banio, Kemantan. Dan Puti Dayang Ramaiyah di Kemantan Darat. Kesemuanya kemudian disebut Latih yang enam Luhak Alam Kerinci.

Sementara di daerah Ilir dikenal Sirujan Angin Menunggu Tamia. Yang mewarisi Depati Muara Langkap. Lilo Permato menunggu Pulau Sangkar yang mewarisi Rencang Telang. Intan Bermato Sanggaran Agung yang mewarisi Depati Biang Sari.

Kemudian Indar Berusu Tunggal yang diangkat oleh Sulta Maalim Hidayah yang kemudian menjadi Depati Atur Bumi. Kesemuanya kemudian disebut Empat Alam Kerinci.

Enam Luhak Alam Kerinci dan Empat Alam Kerinci kemudian disebut sebagai Kerinci Tinggi.

Sedangkan disebut Kerinci Rendah yaitu Depati Setio Rajo yang bertugas di Bangko. Depati Setio Nyato di Parentak. Depati Setio Putih Limbur Tanah Cugguk. Ketiganya kemudian disebut Tigo di Baruih.

Sedangkan tutur di Siulak Mukai dan Desa Mukai Mudik tidak dapat dilepaskan Tiga Luhak Tanah Sekudung Siulak.

Menurut Petuah Siulak Mukai, di Siulak dikenal Depati Gelar Rajo Indah Tuo Tunggun negeri dan Depati Intan Kumalo Sari.

Luhak Tanah Sekudung Siulak sering juga disebutkan didalam kisah Niniek Gadis Tarutung. Niniek Gadis Tarutung Bersama-sama dengan Dukun Marajo kemudian tinggal dan membangun kehidupan di Hilir Dusun Jambu Alo. Tempat yang kemudian dikenal sebagai Siulak Gedang.

Di Siulak kemudian dikenal Sko Jagung Tuo. Dukun Marajo di Kota Lua (Mukai Hilir). Selain itu di Siulak Mukai ada Lima Kalbu.

Sehingga di Siulak Mukai kemudian dikenal arah atau warisan di Tarutung Tinggi yang kemudian dikenal Arah Nas Ijau. (***)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Bupati Tanjab Barat Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik

TANJABBAR – Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik

Advertorial

Bupati Tanjabbar Terima Audiensi Universitas Dinamika Bangsa, Bahas Peningkatan SDM dan Pendampingan

TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi dari Universitas Dinamika Bangsa (UNAMA) dalam

Advertorial

Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat Kunjungi Warga Kurang Mampu di Desa Teluk Sialang

TANJABBAR –  "Kita tidak hanya hadir melihat, tetapi juga memastikan bantuan nyata diberikan. Masyarakat harus tahu bahwa pemerintah hadir untuk mereka," uja

Advertorial

Pemkab Tanjab Barat Sepakati Apraisal Ulang Lahan RSUD Surya Khairuddin Merlung Milik Warga

TANJABBAR – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso, SA., SE., ME., memimpin rapat penyelesaian permasalahan keterpakaian lahan milik warga atas nam

Advertorial

Bupati Anwar Sadat Buka Acara Kajanglako Ke XIII Kuala Tungkal

TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M. Ag membuka secara resmi kegiatan Kajanglako Ke XIII Kuala Tungkal dengan tema "Bevespa Besame",

Advertorial


Advertisement