Perseteruan Dewan Soal Proyek GOR di Akhir Jabatan Bupati Usman Ermulan


Jumat, 04 September 2015 - 20:19:04 WIB - Dibaca: 2321 kali

DPRD Kabupaten Tanjab Barat. (IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Ternyata, rencana pembangunan GOR yang menjadi cikal bakal Sport Center di Pembengis, Kecamatan Tungkal Ilir masih menjadi kontroversi. Masih ada tarik ulur antar DPRD terkait polemik tersebut.

Sebagaimana diutarakan Sekretaris Komisi III DPRD Tanjab Barat, Syafrizal Lubis. Dirinya meragukan kucuran dana dari Kemenpora untuk pembangunan Sport Center senilai Rp 175 miliar.

“Siapa yang menjamin jika anggaran dari Kemenpora sebesar Rp 175 miliar akan dikucurkan di tahun berikutnya,” kata politisi dari Partai Golkar ini.

Syafrizal berpendapat, pemerintah kabupaten terbilang lemah terutama meloby anggaran pusat. “Kita semua mendukung pembangunan GOR, tapi sayangnya kenapa harus diakhir kepemimpinan Bupati, sementara ini masuk dalam RPJMD,” kata dia.

“Kita takut ini akan menjadi monument yang mubazir. Berganti kepemimpinan kedepannya, belum tentu dilanjutkan lagi, apalagi meloby Kemenpora untuk pembangunan Sport Center,” kata mantan Ketua KNPI Tanjab Barat ini.

Ogek, sapaan akrabnya, menyarankan, agar pembangunan yang berkelanjutan dihindari pembangunannya di akhir jabatan bupati. Apalagi, tambahnya, kondisi keuangan daerah mengalami defisit.

Terpisah, Ketua DPRD Tanjab Barat, Faisal Riza mengatakan, Gedung Olahraga (GOR) yang menjadi cikal bakal pembangunan Sport Center sangat bermanfaat bagi daerah.

Selain untuk persiapan Porprov Jambi, keberadaan GOR juga akan menunjang PAD Kabupaten Tanjab Barat. Sepertihalnya pengelolaan GOR Senayan. GOR tersebut bisa dikomersilkan, dalam bentuk sewa menyewa.

“Misalnya ada kegiatan dari pihak swasta, bisa menggunakan GOR dalam bentuk sewa. Kolam renang yang akan dibangun juga bisa dengan system tiket. Tapi semuanya harus diatur perda,” ujar politisi Partai Gerindra ini.

Faisal Riza mengakui, jika pembangunan Sport Center tidak memungkin menggunakan APBD, lantaran dibutuhkan dana yang cukup besar. Oleh sebab itu, diperlukan alokasi dana pusat, sedangkan pemkab menyediakan dana sharing.

Kenapa harus diakhir jabatan bupati? Faisal berpendapat, dulunya tidak ada yang bisa menindaklanjuti rencana pembangunan sport center. Perencanaan detailnya baru dibuat pada 2014 lalu, menelan dana Rp 2 miliar.

“Harusnya memang ditindaklanjuti dengan pembangunan fisik, kalau gak dana perencanaan akan sia-sia,” jelasnya.

Icol juga menambahkan, jika proyek ini dibatalkan setelah dilakukan tender pengawasan melalui LPSE, perlu menjadi pertanyaan. “Pada dasarnya manfaat GOR banyak buat masyarakat kita,” timpal dia.(*)

Editor : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar: Musrenbang Momentum Dengarkan Aspirasi Masyarakat

TANJABBAR – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Albert Chaniago, SP, turut hadir dalam Musyawarah P

Advertorial

Suprayogi Syaiful Bacakan Naskah Deklarasi Badan Kongres Rakyat Jambi

TANJABBAR - Semangat perjuangan bersama dalam membangun daerah tergambar jelas dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi ke-68 yang berlangsung khi

Advertorial

RESES ANGGOTA DPRD TANJABBAR

TANJABBAR - Memasuki masa Reses ke-II tahun sidang 2024/2025, Anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mari

Advertorial

Ketua Komisi III Tanjabbar Kunjungi Pasien di RSUD Daud Arif

TANJABBAR - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat kembali ditunjukkan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Albert Chaniago, S.P.

Advertorial

Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar Hadiri Rakor Penyelesaian Jalan Lintas Serdang–Sungai Dungun

TANJABBAR - Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar (Tanjabbar), Albert Chaniago, S.P., menghadiri rapat koordinasi terkait penyelesaian permasalahan jalan Lintas

Advertorial


Advertisement