KUALATUNGKAL - PT PetroChina Jabung Ltd enggan terbuka soal pasokan gas menurun ke PT TJP. Pasalnya, Humas PT PetroChina, Arif saat dihubungi wartawan terkesan bungkam. Dia beralasan sedang melakukan kegiatan.
Kemudian yang bersangkutan mengarahkan agar mengirimkan pertanyaan melalui pesan singkat. Sayangnya tiga jam berlalu pasca pesan singkat dikirim, tidak ada penjelasan dari pihak PT. PetroChina tersebut, Rabu.
"Kebetulan saya sedang ada kegiatan, tolong sms kan saja pertanyaannya, nanti akan saya jawab," kata Arif seraya menutup pembicaraan.
Sebelumnya, Manager Ranting PLN Kualatungkal M Arham Ginting mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait pemadaman bergilir terjadi beberapa pekan belakangan ini.
PLN terpaksa melakukan pemadaman bergilir saat beban puncak. Alasannya, pasokan gas dari PetroChina ke PLTG PT Tanjungjabung Power menurun.
"Kita minta maaf pada masyarakat terutama konsumen PLN, pemadaman bergilir beberapa waktu ke depan masih terjadi. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin listrik kembali normal. Namun akibat pasokan dari PetroChina belum membaik bahkan cenderung memburuk. Sehingga berdampak pada suplai aliran listrik," kata Arham.
Plant Manager PT PLTG TJP, Dicky Riyadi menyebutkan saat ini hanya lima mesin yang beroperasi setiap hari, lantaran suplai gas dari Petrochina menurun. Sedangkan dua mesin lagi terpaksa nganggur.
Kata Dicky, produksi PT TJP tergantung suplai gas dari Petrochina. Jika dirincikan, total daya yang tersalur dari PLTG, rata-rata 10 MW sampai 11 MW. Sedangkan sebelumnya, pasokan listrik mencapai 16 MW.
“Saya belum dapat kepastian dari Petrochina perihal penambahan gasnya. Mungkin kalau gasnya masih tidak membaik, terpaksa kita pindah 1 engine dulu, dari pada nganggur. Karena kita hanya tergantung dari pasokan gas, dimanapun ada gas, tinggal pindahin aja enginenya,” ujar Dicky.
Kata dia, PT TJP bisa saja memindahkan engine yang nganggur di PLTG Terjun Jaya ke pembangkit di Teluk Lembu, Duri, Langgam, Palembang, Lampung, Batam, Bintan, Kalimantan, Papua, Surabaya dan Jakarta.
Ditanya soal kontrak gas antara PLTG dengan Petrochina, Dicky tak menyebutkan, dia beralasan kontrak baru ada di kantor Jakarta. “Kita tahunya pressure gas yang tersalurkan 50 psi sampai dengan 60 psi,” jelas dia.
“Pada prinsipnya, dimana ada gas kami siapkan mesin, karena mesin kita banyak. Sejauh ini belum ada kepastian dari PT Petrochina Ltd untuk menambah pasokan gas ke pembangkit mini di Terjun Jaya," ucapnya.
Akibat tekanan gas dari Petrochina ke PLTG Terjun Jaya menurun, listrik di Kualatungkal dan sekitarnya terpaksa dipadamkan dua sampai tiga jam setiap malam.(*)
Penulis : Nandy
Editor : Andri Damanik
BARABAI - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., bersama Ketua TP-PKK, Hj. Fadhilah Sadat, melakukan kunjungan kerja ke Kota Barabai, Kabupate
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s
TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ Karyawan k