JAMBI - Per November 2018, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi mencatat seluruh hasil produksi batu bara dari sektor pertambangan di Provinsi Jambi mencapai 9,3 juta Metrik Ton (MT).
“Jumlah produksi dari Januari - November 2018 telah mencapai 9,3 juta MT, kemungkinan akan lebih lagi dikarenakan ada beberapa perusahaan yang belum mengirimkan data produksinya dan dari PKP2B,” kata Novaizal Varia Utama, Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Pengusahaan Mineral dan Batu Bara Dinas ESDM Provinsi Jambi, saat ditemui Halo Jambi (Media Partner infotanjab.com) di ruang kerjanya, Selasa (15/1).
Secara rinci Novaizal menjelaskan, dari 9,3 juta MT tersebut merupakan hasil produksi area tambang yang berada di Lima kabupaten yaitu Batanghari memproduksi 1 juta MT, Kabupaten Muaro Jambi memproduksi 378 ribu MT, Kabupaten Kabupaten Tebo memproduksi 1,3 juta MT.
Sedangkan untuk urusan yang paling banyak memproduksi kata Novaizal, adalah Kabupaten Sarolangun diurutan pertama dan Kabupaten Bungo diurutan kedua dengan rincian masing-masing Kabupaten Sarolangun memproduksi 4,5 juta MT dan Kabupaten Bungo 2 juta MT.
"Ini semua diluar dari PKP2B dan PT Karya Bumi Beratama,” katanya.
Sementara itu, kata Novaizal dari produksi batu bara yang mencapai 9,3 juta MT, hingga Desember 2018 telah terjual sebanyak 8,7 juta MT di dalam negeri maupun ke luar negeri.
"Sebanyak 7,2 juta MT dijual di dalam negeri atau nasional. Sedangkan lebih kurang 1,5 juta MT diekspor ke beberapa negara seperti China Vietnam dan India," jelasnya.
Novaizal menambahkan untuk harga batu bara saat ini bervariasi tergantung dari spesifikasi kalori, total moistune, sulfur dan ash nya.
Untuk reng harga Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi, Tebo dan Sarolangun berkisar Rp 330 hingga Rp 360 ribu /ton sedangkan reng harga Kabupaten Bungo berkisar Rp 450 hingga Rp 800 ribu /ton.
“Memang berbeda yang di kabupaten Bungo karena kalori sulfur spesifikasi batu baranya lebih baik,”kata Novaizal.
Mengenai tarif royalty yang diberikan, kata dia tergantung dari spesifikasi batubara seperti kalorinya, total moistune, sulfur dan ash nya.
Jika metode pertambangan terbuka, Batu bara dengan kadar ≤ 5.100 Kkal/Kg ADB tarif yang diberikan 3 persen, Batu bara dengan kadar > 5.100-6.100 Kkal/Kg ADB tarif yang diberikan 5 persen, lalu batu bara dengan kadar di atas 6.100 tarif yang diberikan 7 persen.
Untuk di provinsi Jambi sendiri tarif royalty yang diberikan bervariasi melihat dari daerahnya seperti Batanghari, Tebo, Sarolangun, dan Muaro Jambi mengandung kadar > 5.100-6.100 Kkal/Kg ADB. Sedangkan Bungo dan Tanjung Jabung mengandung kadar di atas 6.100 Kkal/Kg ADB .
Melihat dari keseluruhan hingga November 2018 realiasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) PNBP mencapai Rp 217,6 Miliar, yang terdiri dari Rp 9,6 Miliar iuran tetap dan royalty sebanyak Rp 208 Miliar. (uya)
Editor : It Redaksi
JAMBI – Menyambut HUT RI ke 80, Polda Jambi melalui Ditintelkam Polda Jambi membagi-bagikan bendera merah putih kepada pedagang di Pasar Pakubuwono dan Pasar
TANJABBAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Pemerintah Kabupaten Tanju
TANJABBAR – Masih dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bupati Drs. H. Anwar
TANJABBAR - Usai memimpin apel pelepasan, Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, langsung bergabung dalam kegiatan gotong royong serentak yang
TANJABAR – Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag secara resmi membuka lomba panjat pinang dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesi