Sumber Baku Parit Panting Tercemar Pasang Air Laut


Senin, 14 September 2015 - 15:33:03 WIB - Dibaca: 2126 kali

Pemasangan Pipa Air Bersih Jilid II di zaman Kepemimpinan Bupati Tanjab Barat Usman Ermulan. Mega Proyek ini mengambil Sumber Baku dari Parit Panting. (IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – PDAM Tirta Pengabuan belum menerima laporan secara langsung dari pelanggan, terkait asinnya air ledeng sepekan terakhir. Hal itu membuat PDAM tak berbuat apa-apa.

Direktur PDAM Tirta Pengabuan, Ustayadi Barlian mengatakan, sejauh ini pembayaran dari pelanggan tidak ada pemotongan. Pasalnya, tidak ada laporan resmi terkait asinnya air ledeng tersebut.

Disamping itu, asinnya air ledeng disebabkan faktor kemarau. Air laut saat pasang besar, meresap ke Sungai Serdang hingga ke sumber baku di Parit Panting.

“Sekarang kita tidak bisa berbuat apa-apa, itukan faktor alam,” ungkap mantan Anggota DPRD Tanjab Barat ini.

Beberapa waktu lalu, sumber baku di Parit Panting sempat disoal. Pasalnya, sungai Parit Panting yang dijadikan sumber air proyek air bersih tiga tahun terakhir ini terpengaruh pasang surut air laut.

Tiga tahun terakhir, setidaknya Rp 100 miliar anggaran daerah tersedot untuk pembangunan jaringan air bersih jilid II. Mulai dari pembangunan jaringan dari Parit Panting ke Parit IV (2013), pembangunan pipa dari Parit IV – Parit II melewati Semau (2014) dan pembangunan jaringan dalam kota (dua jalur) pada tahun ini.

Sebagaimana dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjabbar, Ir Andi Achmad Nuzul belum lama ini, sumber air baku di Parit Panting untuk proyek pipanisasi 2013 dan 2014 cukup layak untuk digunakan masyarakat.

Sebelum digelontorkan, pada zaman Kadis PU terdahulu, telah dilakukan penelitian oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hasilnya, air baku di Parit Panting layak untuk dikonsumsi.

“Sudah ada penelitian dari LIPI, jadi tidak ada masalah,” ungkapnya.

Di lokasi pengambilan air baku, kata Andi, akan dibuat dua kolam sebelum dialirkan ke Parit II. Kolam pertama merupakan kolam resapan dengan ukuran 30 meter x 40 meter. Dari kolam resapan, kemudian dialirkan ke kolam penampungan yang memiliki kapasitas 800 kubik.

Sesuai perencanaan, tekanan air dari sumber baku hingga ke pelanggan mencapai 200 liter per detik. Dalam kondisi itu, pemenuhan 60 persen air bersih di Tanjabbar akan tercapai, sebagaimana diatur dalam MDGs Pemerintah Pusat.

“Kalau sudah 200 liter per detik, pemenuhan air bersih di Tanjabbar akan tercapai,” tandasnya.(*)

Penulis : Sony

Editor   : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Ketua Komisi III DPRD Tanjab Barat Albert Chaniago, Serap Aspirasi Warga Teluk Kulbi

  TANJABBAR – Dalam upaya memperkuat jalinan komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat, Ketua Komisi III (Tiga) DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Ba

Advertorial

Reses di Desa Makmur Jaya, Anggota DPRD Tanjabbar Albert Chaniago Serap Aspirasi Warga

TANJABBAR – Anggota DPRD Tanjabbar Daerah Pemilihan (Dapil) II, yang meliputi Kecamatan Betara dan Kuala Betara, Albert Chaniago, SP, menggelar kegiatan reses

Advertorial

Ketua DPRD Tanjab Barat Hadiri Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di Ponpes Al-Baqiyatush Shalihat

TANJABBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Hamdani, SE, menghadiri Haul Akbar Syekh Abdul Qadi

Advertorial

Ketua Komisi II DPRD Tanjab Barat Bacakan Ikrar Hari Kesaktian Pancasila

TANJABBAR – Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Halaman Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Rabu (1/10/2025), berlangsu

Advertorial

DPRD dan Pemkab Tanjabbar Tandatangani Ranperda Perubahan APBD 2025

TANJABBAR – DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjab Barat resmi menandatangani Rancangan Peraturan Dae

Advertorial


Advertisement