TANJABBAR (HS) - Vidio viral terkait acara perpisahan Siswa SMA N 1 Tanjab Barat yang dianggap acara dugem beberapa waktu lalu sempat berpolemik. Hal inipun mendapat sindiran keras dari salah satu tokoh pemuda Kabupaten Tanjab Barat, Henri Saputra yang mengutuk keras diviralkannya vidio tersebut.
Henri Saputra atau yang akrab disapa Een sempat menyindir di akun facebooknya, bahwa masyarakat Tungkal cenderung senang memviralkan hal negatif mengenai Tungkal dari pada hal-hal positif.
"Jadi heran, kenapa banyak yang begitu bersemangat memviralkan. Tanpa disadari juga ikut menjelekkan kampung halamannya sendiri," tulis Een di laman facebooknya, 11 April 2021.
Saat dihubungi via WhatsApp, Henri yang juga alumni SMA N 1 menyayangkan kejadian vidio viral tersebut, dan mesti ada beberapa hal yang harus diluruskan.
"Saya selaku alumni menyayangkan kejadian vidio viral tersebut, tetapi ada beberapa hal yang harus diluruskan. Pertama menurut saya tidak mungkin anak remaja melakukan pesta yang katanya "Dugem" yang identik dengan hal negatif seperti narkoba dan pesta miras di lingkup kantor pemerintahan pula. Jelas itu sangat bertentangan dengan azas budaya ketimuran kita dan melanggar hukum," kata Henri.
Selanjutnya Henri menjelaskan, anak-anak SMA yang menggunakan aula kantor bupati sebagai tempat acara pasti telah mengantongi izin. Dan juga, minimnya informasi yang beredar di masyarakat mengenai kegiatan tersebut, membuat masyarakat berasumsi negatif.
"Terkait tempat acara perpisahan kelulusan bahwa mereka memakai aula gedung pertemuan kantor bupati yang notabene bisa disewa dan dipakai sesuai peraturan perda (Peraturan Daerah) yang berlaku. Dalam hal ini saya yakin banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya. Karena minimnya informasi terkait fakta di lapangan baik dari segi manajemen acara, rundown acara, dokumentasi, perizinan dan lain sebagainya sehingga terciptalah narasi dan opini liar di luar sana sehingga berita tersebut akhirnya diviralkan," lanjut Henri.
Kata Henri, akibat dari hal tersebut, anak-anak SMA N 1 yang terlibat dalam acara, menjadi sasaran bullying masyarakat luas, media sosial khususnya.
"Akibatnya, mereka dibully habis-habisan oleh ribuan netizen dan itu jelas menjatuhkan mental dan psikologi anak yang secara tidak langsung membunuh karakter anak remaja. Memang mereka salah, tapi tepatnya mereka butuh nasehat dan petunjuk bukan caci maki dan disudutkan," jelas Henri.
Henri berharap kepada masyarakat untuk lebih bijak menanggapi masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakat Tanjab Barat khususnya Kualatungkal. Ia juga berpesan kepada adik-adik SMA untuk tetap bersemangat, dan terus berkreasi.
"kita semua harus lebih bijak dalam menyaring informasi sebelum disebarkan. Mereka remaja adalah generasi penerus yang menjadi tanggung jawab kita bersama. Semoga esok akan ada banyak tempat dan ruang untuk mereka para remaja berimajinasi dan berkreasi. Untuk adik-adik siswa-siswi tetaplah bersemangat karena masa depan kalian masih panjang. Hormati yang tue, sayangi yang mude, Mude yang berbudaye, Budayekan yang mude" Tandasnya. (Kaka)
JAMBI – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Jambi menggelar kegiatan gathering bersama Agen46 di Café Simpang Kopi, Kota Jambi, Kamis (15/5/
MUARO JAMBI – Polda Jambi dan polres jajaran menindak tegas pelaku pungli yang meresahkan sopir truk di jalan lintas yang ada di Provinsi Jambi. Seperti y
JAMBI – Ada hal yang istimewa dan membuat semarak perayaan May Day 2025 di Rumah Kebangsaan Siginjai Provinsi Jambi, Kamis (1/5/25). Tak sekedar seremonia
JAMBI - Perdana, Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H. Siregar menggelar silaturahmi dengan wartawan Provinsi Jambi di Rumah Kebangsaan Siginjai Provinsi Jambi, Rab
JAMBI – Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi dikukuhkan sebagai Dewan Pembina dan Pemangku Adat, di Gedung Balairung Sari Lembaga Adat Melayu Jambi Provinsi