Bupati Ajukan Penambahan APL seluas 490 Ribu Hektare di Tanjabbar


Minggu, 25 September 2016 - 22:02:24 WIB - Dibaca: 1307 kali

Warga di Kecamatan Betara Memanfaatkan Lahan Kosong untuk Pertanian.(IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL - Minimnya lahan pertanian yang bisa digarap masyarakat mulai disikapi berbagai pihak. Pemkab Tanjab Barat tengah mengajukan usulan penambahan lahan pertanian melalui pengembalian 490 ribu hektare lahan Areal Pengguna Lainnya (APL).

Bupati Tanjab Barat Safrial mengajukan usulan kepada pemerintah pusat untuk meminta pengembalian lahan areal penggunaan lain (APL).

“Kita sudah mengusulkan beberapa kawasan hutan menjadi areal pengguna lainnya, sehingga bisa dijadikan lahan pertanian," tutur Safrial.

Dalam pengajuan tersebut, Bupati berharap respon positif dari Presiden agar bisa membantu pengembangan pertanian di Kabupaten Tanjab Barat.

"Mudah-mudahan apa yang kita upayakan direspon oleh Presiden," sambung Safrial pada acara dialong sambang tani dan tanam perdana padi di arel perluasan sawah di RT 08, Dusun Betara 8, Desa Terjun Jaya, Kecamatan Betara.

Menurut Safrial, kebijakan penambahan lahan perlu dilakukan menyusul semakin sempit lahan pertanian di daerah itu.

Sebaliknya, Bupati meminta warga agar memanfaatkan semua potensi yang ada menjelang usulan penambahan lahan disetujui pemerintah pusat.

Safrial menegaskan peningkatan pertanian merupakan visi misi jangka panjang dalam pembangunan Kabupaten Tanjab Barat hingga lima tahun kedepan.

Untuk ini, pemerintah juga menggandeng berbagai pihak diantaranya TNI dan Polri untuk bersama-sama meningkatkan ekonomi melalui peningkatan pertanian.

"Kita apresiasi kinerja Kodim yang turut berperan aktif mendukung para petani. Progam ini sangat bagus terutama dalam tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama petani," tegas Safrial.

Sementara, Kasdim 0419/ Tanjab Mayor Inf Firdaus mengatakan niatan TNI untuk membantu swasembada pangan dengan pembukaan lahan baru. Hal ini sejalan dengan aktivitas masyarakat Tanjabbar yang sebagian besar bercocok tanam.

“Dengan luas tanah mencapai 48 hektare di Terjun Gajah, dengan bibit Toba Lokal tentu padi yang dihasilkan akan melimpah, dan juga kondisi cuaca saat ini sangat mendukung diperkirakan 4,5 bulan kedepan sudah panen,” ujarnya.

Firdaus menjelaskan kedepanya pihaknya akan melakukan pendampingan hingga panen termasuk pemberian bantuan pemupukan dan perawatan agar petani bisa menghasilkan padi yang berkualitas.(*)

Penulis : Ded

Editor    : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Terkait Polemik Jalur Hijau di Kelurahan Patunas, Pol PP dan Dinas PUPR Tanjabbar Belum Gelar Rapat

TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,

Berita Daerah

Batanghari Kondusif Sepanjang 2024, PMII Batanghari Sampaikan Apresiasi terhadap Polri

BATANGHARI –  Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang

Berita Daerah

Berhasil Amankan Akhir Tahun, Apresiasi terhadap Polda Jambi Berdatangan dari Sejumlah Ormas di Jamb

JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket

Berita Daerah

GMNI Jambi Apresiasi Kinerja Polda Jambi Tekan Angka Kriminal selama 2024 dan Amankan Nataru

JAMBI – Polda Jambi berhasil telah mengerahkan 1.147 personil bersama TNI dan instansi lain dalam mengamankan Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mom

Berita Daerah

Soal Datangi Bangunan di Jalur Hijau, Lurah Patunas Akui Tidak Ada Perintah Bupati

TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas

Berita Daerah


Advertisement