SENYERANG – Camat Senyerang Reza Pahlevi berharap pembangunan arena MTQ ke 48 di Kecamatan Senyerang bisa selesai tepat waktu. Pihak kecamatan khawatir, pemasangan maket MTQ akan terbengkalai, jika arena MTQ belum rampung hingga waktu yang ditentukan.
Dijelaskan Reza, pihaknya sudah beberapa kali rapat dengan pihak Dinas Perumahan dan Pemukiman Tanjabbar, konsultan pengawas dan rekanan, agar pembangunan bisa selesai di akhir September.
“Di ruang sekda maupun di kelurahan senyerang, kita sudah rapat bersama. Bahkan Pak Sekda sudah menekankan ke Perkim agar pembangunan arena MTQ bisa selesai di akhir September. Kemudian di Kelurahan Senyerang, kita sudah sampaikan agar pembangunan bisa cepat selesai,” kata Reza.
Saat ini, kata Reza, pihak rekanan masih menyelesaikan timbunan lapangan arena MTQ. Dia berharap, lapangan yang ditimbun ini dikerjakan dengan baik, karena akan dimanfaatkan setelah pelaksanaan MTQ.
“Lapangan yang ditimbun ini bukan digunakan pada saat MTQ saja, setelah ini kita akan manfaatkan untuk kegiatan lain. Kita berharap Perkim dan Konsultan mengawasi pekerjaan ini, agar baik dan tepat waktu,” ungkap Reza.
Soal pengangkutan material tanah yang sulit ke lokasi pembangunan, Reza tidak menampiknya. Namun, kata Reza, rekanan pasti sudah siap dengan konsekuensi di lapangan.
“Berani mengambil pekerjaan ini, harus siap dengan resiko di lapangan, dan sudah mempertimbangkan dari awal. Menurut saya itu bukan alasan,” ujar Reza.
Reza menuturkan, jika pembangunan rampung di akhir September ini, pihaknya akan segera menyiapkan maket-maket, mulai dari panggung utama, maket para tamu undangan, panggung hiburan, pemasangan bendera hingga persiapan pemondokan para kafilah, dewan hakim dan Forkompimda.
“Bangun maket tentu gak sebentar, kita juga perlu waktu. Yang kita kejarkan, jangan sampai pamasangan maket kita dikejar waktu dan dihantam dengan musim penghujan,” ujar dia.
Saat ini, kata Reza, penimbunan masih dilakukan secara manual. Tanah dilansir menggunakan angklong. “Sekarang mereka sudah kerja sama dengan pihak rekanan yang menimbun jalan di SMP YPP. Jadi tanah diambil dari situ langsung dilansir ke lapangan.
“Apapun teknisnya, yang penting pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Karena sesuai rapat terakhir, jadwal pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Tanjabbar direncanakan pada 22 November 2018,” timpalnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Tanjabbar melalui Kabid Perumahan Apri Dasman ST kepada infotanjab.com, Kamis (13/9) lalu menyebut, progress pembangunan arena MTQ di Senyerang baru mencapai 60 persen. Apri pesimis, pekerjaan ini rampung hingga masa kontrak berakhir pada 29 September 2018.
Pihak Perkim sendiri sudah dua kali melayangkan surat teguran kepada rekanan agar pembangunan arena MTQ dipercepat. Hanya saja, kondisi cuaca dan pengangkutan material ke lokasi memang menjadi kendala di lapangan.
“Menurut keterangan rekanan, pengangkutan material dan cuaca menjadi kendala pembangunan. Dipastikan memang pekerjaan terlambat, finishing bisa di bulan Oktober,” kata mantan Kabid Bina Marga Dinas PU Tanjabbar ini.
Apri menyebutkan, pembangunan arena MTQ di lapangan bola kaki Senyerang menyedot dana Rp 2,5 miliar. Item yang dibangun diantaranya jalan setapak beton sepanjang 500 meter, penimbunan lapangan, pembangunan 5 unit sumur bor, dua unit WC Portable.(*)
Editor : Andri Damanik
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat