Dinilai Stagnan, Program Konversi Minyak ke Gas bagi Nelayan Akan Dikaji Ulang


Senin, 10 Oktober 2016 - 13:25:00 WIB - Dibaca: 1268 kali

ilustrasi/net / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas bagi nelayan di Tanjabbar akan dievaluasi kembali. Hal ini dikatakan langsung Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tanjabbar, Ir Zabur Rustam kepada wartawan, baru-baru ini.

Untuk diketahui, Pilot Project Penggunaan LGV yang telah di resmikan Wakil Kementerian ESDM Susilo Siswoutomo pada 2013 silam tidak berkelanjutan.

"Akan kita cek kembali‎. Kita lihat dulu dimana persoalannya," ungkap Zabur belum lama ini.

Zabur akan mendata kembali, apakah alat tersebut memang dibutuhkan nelayan di Tanjabbar atau sebaliknya.

"Informasinya, konverter kit yang dibagikan itu ada masalah. Kita akan cek itu," sebutnya singkat.

Beberapa tahun silam, pemerintah meresmikan peluncuran penggunaan LGV untuk Kapal Nelayan di Kabupaten Tanjungjabung Barat.

Susilo Siwoutomo Wakil kementerian ESDM yang datang ke Tanjab Barat memberikan bantuan 300 konverter kit, konversi BBM ke BBG untuk nelayan.

Kebutuhan konverter kit untuk nelayan di Tanjabbar saat itu mencapai 1.477 unit. Pembagian konverter kit sebanyak 300 konverter dari Kementerian ESDM akan dibagikan secara bertahap sedangkan 200 konverter kit dari PetroChina dibagikan secara langsung.

"Kalau 300 dari kami, 200 dari Petro China, sisanya 900-an lagi. Saya minta SKK Migas tolong usahakan untuk membagi 300 konveter kit, sisanya yang 600 konverter kit akan dicarikan oleh pemda setempat," ujar Wamen ESDM, dalam siaran persnya, tiga tahun silam, Senin (8/7/2013).

Susilo mengatakan, Konversi BBM ke BBG merupakan program prioritas Nasional. Pemerintah akan terus melaksanakan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Pemanfaatan energi saat ini masih sangat tergantung kepada minyak bumi, ketergantungan yang tinggi terhadap minyak bumi sangat membahayakan karena selain ketersediaanya terbatas dan semakin sulit dicari harganya terus meningkat.

“Pemanfaatan minyak bumi juga memberatkan anggaran negara karena besarnya subsidi yang diberikan. Karena itulah konversi BBM ke BBG merupakan sebuah solusi,” kata Susilo.(*/son)

Editor : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Anggota DPRD Tanjabbar Ikuti Upacara Hari Pahlawan 2025 di Alun-alun Kota Kualatungkal

TANJABBAR – Dalam suasana khidmat dan penuh makna, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) turut mengikuti

Advertorial

Anggota DPRD Fraksi PAN Hadiri Workshop Pendidikan Politik, Tegaskan Komitmen Perkuat Demokrasi di E

TANJABBAR – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) men

Advertorial

Ketua dan Anggota DPRD Tanjab Barat Sambut Kajari Baru, Perkuat Sinergi Forkopimda untuk Pembangunan

TANJABBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (Tanjab Barat), Hamdani, SE, bersama sejumlah anggota DPRD turut mengh

Advertorial

Ketua DPRD Tanjab Barat Hadiri Pembukaan Open Tournament Sepakbola Pemuda Pancasila

TANJABBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Hamdani, S.E, menghadiri kegiatan Pembukaan Open Tourna

Advertorial

Menakar Rasionalitas Kejaksaan dalam Pengelolaan Aset Sitaan PT PAL

Analisa oleh Roland Pramudiansya Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Provinsi Jambi Di tengah hiruk pikuk dinamika penegakan hukum yang terus

Opini


Advertisement