KUALATUNGKAL - Ribuan Jamaah memadati Halaman Pondok Pesantren Albaqiyatusshalihat, Rabu Pagi (5/2). Mereka duduk rapi memenuhi tempat yang berlangitkan tenda. Tidak satupun yang beranjak hingga acara selesai.
Beginilah suasana Haul ke 9 Syekh Muhammad Ali Bin Abdul Wahab, yang rutin digelar setiap tahunnya.
Haul kali ini sedikit berbeda. Kali ini ada dua tokoh dari Pulau Jawa yang hadir. Kiyai sepuh yang hadir sekaligus adalah Dr KH Reza Ahmad Zahid, LC MA selaku penceramah dan Mursyid Thariqah Qodiriah Wannaqsabandiyah Meranggen Demak, KH Muhammad Hanif Muslih Lc.
Suasana terasa sejuk, meski matahari bersinar begitu terik, hingga waktu Zuhur. Acara semakin hikmat ketika KH Hasan Basri yang merupakan sahabat KH Ali menyampaikan riwayat singkat tentang perjalanan hidup beliau.
Ayah Ali sapaan akrab Syekh M Ali Bin Abdul Wahab, kata Ust Hasan, adalah seorang guru yang sangat memuliakan tamu yang datang ke rumahnya. Ayah Ali tidak membedakan pelayanan terhadap tamu yang datang, baik pejabat, orang biasa dan santrinya.
"Beliau sangat ramah kepada tamunya, dan memuliakan tamunya. Tidak ada kata-kata yang jelek yang kita ingat dari beliau. Almarhum juga sangat teliti, baik mulai belajar, mengajar, dan hal kecil seperti beli sendal, dia catat di kertas. Dan itu masih tersimpan, saking telitinya beliau," ujar Hasan Basri.
Ayah Ali juga terkenal takjim dan menghormati semua gurunya. Saking patuhnya, beliau tidak ingin berbuat dan bertindak yang tak sepaham dengan guru, demi menjaga perasaan gurunya.
" Begitulah sosok beliau, sangat menghormati guru guru beliau," ungkapnya.
Sampai soal mengembangkan Thoriqah, Hasan Basri sempat mengisahkan. Melalui cerita singkat, dulunya ayah Ali sempat mencari Guru Mursyid, dan sempat berkirim surat dengan guru alim, Syekh Muslih Meranggen Demak.
"Melalui surat, beliau menginginkan Guru tadi datang ke Tungkal, karena banyak yang mau berbaiat. Entah kenapa, akhirnya Syekh Ali berbaiat dengan Syekh Nawawi Al Berjan yang kebetulan mau ke Tungkal. Ada beberapa guru pada waktu itu yang ikut berbaiat zikir," terang Hasan Basri sembari mengaku menceritakan kisah yang dia ketahui.
Setelah itu, lanjut KH Hasan, jamaah thariqah pun berkembang hingga akhirnya diikuti ribuan jamaah di Tanjabbar dan luar kabupaten. "Dulu ayah Ali buka kitab Sirrusalikin berkali - kali khatam, dan itu yang diajarkan kepada jamaahnya. Ya pengajian di Masjid Agung. Alhamdulillah hingga saat ini cukup berkembang," kata Hasan Basri.
Setelah mengisahkan riwayat singkat, dilanjutkan dengan membaca lantunan syair yang memuji perjalanan Almaghfurlah Syekh Muhammad Ali bin Abdul Wahab sembari membaca shalawat nabi.
Dipenghujung acara, dilanjutkan dengan ceramah dari Dr KH Reza Ahmad Zahid, LC MA, pengasuh dari Ponpes Lirboyo Al Mahrusiyah Kediri Jawa Timur.
KH Reza menyampaikan pentingnya memuliakan guru dan tetap menjaga silaturahmi kepada guru. Hal ini sangat penting dalam keberkahan menjalani kehidupan.
KH Reza juga banyak mengisahkan pentingnya generasi muda mengikuti majelis zikir dan pengajian lainnya, hingga mengisahkan secara singkat perjalanan Syekh Abdul Qodir Al Jailani yang begitu menyayangi murid-muridnya.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Pengasuh Ponpes Futuhiyah Meranggen Demak, KH Muhmmad Hanif Muslih Lc dan dilanjutkan makan bersama di aula Ponpes Al Baqiyatusshalihat.(*/Andri Damanik)
JAKARTA – Upaya memperkuat potensi sumber daya manusia terus digulirkan oleh Pemkab Tanjung Jabung Barat. Kali ini, di sektor minyak dan gas, Bupati Tanjung J
JAKARTA - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Digital Sandi Informasi di Jakarta Selatan, Rabu (8/1)
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket