KUALATUNGKAL – Pembangunan jalan lingkungan menuju kuburan Tionghoa menjadi kontroversi. Proyek yang diduga aspirasi dewan ini dibangun melewati Lorong Namira, bukan dimulai dari jalan utama (pintu gerbang,red).
Pantuan di lapangan, jalan ini dibangun di belakang kuburan, akses jalan tidak bisa masuk ke dalam lokasi kuburan, kerana jalan tersebut mentok pada pagar tembok kuburan.
Alam Sukisman, mantan anggota DPRD Provinsi Jambi yang juga merupakan tokoh tionghoa Tanjab Barat mengkritik hal ini. Dia menilai, minimnya pengawasan dari konsultan atas kerjaan tersebut, sehingga jalan ini dibangun tak sesuai keinginan masyarakat.
“Jalan menuju pemakaman masih bekas jalan aspal lama dan menurut warga, malah jalan yang dibangun berada di belakang kuburan, itu sudah salah alamat pembangunannya,” ucap Alam Sukisman kepada wartawan, minggu (5/11).
Menurut dia, sudah jelas, pembangunan jalan menuju pemakaman Tionghoa melewati gerbang utama. Ini sesuai dengan permintaan masyarakat, bukan dari Lorong Namira.
“Kok malah dibuat di belakang kuburan. Kita tidak bisa masuk ke lokasi karena ada pagar,” jelas Alam Sukisman.
Ketua DPRD Tanjabbar, Faisal Riza membenarkan ada laporan dari Fraksi Demokrat Hanura pada paripurna lalu, bahwa ada kesalahan lokasi pembangunan jalan menuju Kuburan Tionghoa. Selanjutnya, permasalahan ini akan dicek terlebih dahulu oleh komisi terkait.
Soal proyek ini adalah aspirasi dewan, Faisal Riza tidak mengetahuinya. “Oh kalau itu abang kurang tahu. Coba tanya ke komisi III atau ke dinas,” kata politisi Gerindra ini.
Terpisah, Ketua Rt 10, Lorong Namira, Kelurahan Sungai Nibung, Pahri sama sekali tidak mengetahui kalau pekerjaan tersebut pengalihan dari Jalan Kuburan Tionghoa ke Lorong Namira.
“Jadi setahu kami jalan yang dibangun di Lorong Namira itu benar-benar posisi lokasinya memang di situlah, kalau kami dari warga senanglah kalau jalan di lingkungan kami ini ada perbaikan dari pemerintah setempat, kalau bisa seluruh di lingkungan di Rt kami ini semuanya bisa diperbaiki,” kata Pahri.
Sementara, Kepala dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tanjab Barat, Nety dikonfirmasi wartawan tidak berkomentar lebih jauh. Nety melempar masalah tersebut kepada David PPK pada pekerjaan tersebut.
“Coba tanyakan kepada David Sihombing lah si PPK nya,” ucap Nety singkat.
Sekretaris Dinas Perumahan dan Pemukiman Tanjabbar, Eko Suwello juga belum berhasil dikonfirmasi infotanjab.com. Belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, apakah pembangunan jalan lingkungan ini benar-benar dialihkan atau tidak.
Data yang dihimpun, pekerjaan rabat beton ini dilaksanakan oleh CV Dwi Andini dengan menggandeng konsultas pengawas CV Bosco Consultan dengan volume 1 paket pekerjaan, penunjukkan langsung dengan dana sebesar 200 juta rupiah.(tenk/dan/nik)
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket
JAMBI – Polda Jambi berhasil telah mengerahkan 1.147 personil bersama TNI dan instansi lain dalam mengamankan Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mom
TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas