Kasus Demam Berdarah di Tanjabbar Mengkhawatirkan


Selasa, 10 Desember 2019 - 14:00:53 WIB - Dibaca: 712 kali

Kepala Dinas Kesehatan Tanjab Barat dr Andi pada.(Dok/IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL - Kasus  Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus bertambah. Bahkan, hingga saat ini tercatat 372 kasus warga Tanjabbar dirawat akibat terserang DBD ini.

Dari data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat,  kasus DBD terhitung sejak Januari hingga Oktober 2019 sebanyak 372 kasus. Dengan rincian 168 positif DBD, 23 Dengue Shock Syndrome dan Demam Suspect DBD 114 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Tanjabbar dr Andi Pada melalui Kabid P2PL Tanjabbar, Johanes J Sitorus membenarkan jika DBD di Tanjabbar  hingga Oktober 2019 ditemukan sebanyak 372 kasus.

”Iya ada 372 kasus per Oktober 2019, dengan rincian 168 positif DBD, 23 Dengue Shock Syndrome dan Demam Suspect DBD 114 kasus,”ungkapnya.

Dikatakannya, dari 10 wilayah endemis, tinggal empat wilayah meliputi Patunas, Tungkal II, tungkal lll, Tungkal Harapan yang masuk ke wilayah rawan endemis.

“Di empat wilayah itu pada musim hujan saat curah hujan tinggi dan endapan air banyak lingkungan yang jadi sarang nyamuk, diminta kesadaran masyarakat setempat agar tedmon ditutup supaya nyamuk DBD tidak berkembang biak,” jelasnya.

Saat disinggung upaya pencegahan, dr Johanes menyebut sudah mengeluarkan surat edaran ke setiap kecamatan, puskesmas dan pustu berisi himbauan agar melaksanakan upaya pencegahan wabah DBD.

“Sudah kita keluarkan surat edaran ke Kecamatan diteruskan ke Lurah hingga RT dan puskesmas serta pustu. Kita sudah himbau gotong royong. Nah, yang tempat tidak ada gotong royong ternyata di situlah ditemukan kasus baru,” kata Johanes J Sitorus, Selasa (10/12/19).

Upaya pencegahan, kata Johanes dengan melakukan pembersihan saluran air, mengubur, menguras dan menutup sumber berkembang biaknya jentik nyamuk demam beradarah aides aegepty.

“Untuk fogging kalau sudah ditemukan ada kasus baru di suatu wilayah baru kita lakukan fogging,” tandasnya.

Sebelumnya, pihak RSUD KH Daud Arif merilis data per 30 November 2019, ditemukan pasien sebanyak 110 orang terserang DBD, 26 diantaranya dengue. Dari 110 tersebut, 74 merupakan anak- anak dan 14 diantaranya orang dewasa.(*/Andri Damanik)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Bupati Tanjabbar Tandatangani MoU dengan Kementerian ESDM RI, Perkuat Potensi SDM

JAKARTA – Upaya memperkuat potensi sumber daya manusia terus digulirkan oleh Pemkab Tanjung Jabung Barat. Kali ini, di sektor minyak dan gas, Bupati Tanjung J

Advertorial

Respon Cepat kepada Masyarakat, Call Center 112 Segera Hadir di Tanjung Jabung Barat

JAKARTA - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Digital Sandi Informasi di Jakarta Selatan, Rabu (8/1)

Advertorial

Terkait Polemik Jalur Hijau di Kelurahan Patunas, Pol PP dan Dinas PUPR Tanjabbar Belum Gelar Rapat

TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,

Berita Daerah

Batanghari Kondusif Sepanjang 2024, PMII Batanghari Sampaikan Apresiasi terhadap Polri

BATANGHARI –  Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang

Berita Daerah

Berhasil Amankan Akhir Tahun, Apresiasi terhadap Polda Jambi Berdatangan dari Sejumlah Ormas di Jamb

JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket

Berita Daerah


Advertisement