KUALATUNGKAL – Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Tanjabbar tinggi. Disinyalir, praktik prostitusi baik di lokalisasi maupun secara terselubung menjadi penyebab penyebaran penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanjabbar bahkan dengan lantang menyerukan agar praktik prostitusi bisa diberantas. Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat dalam hal ini mengaku sudah melakukan upaya untuk memberantas prostitusi di Bumi Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan itu. Namun sepertinya praktik prostitusi di Tanjab barat masih saja terjadi baik secara terang - terangan maupun terselubung.
Bupati Tanjungjabung Barat Safrial mengaku masih sulit untuk membasmi praktik prostitusi yang ada di Tanjabbar. Dirinya telah memanggil instansi terkait untuk membahas permasalahan ini agar praktik prostitusi bisa dihilangkan dari Tanjabbar yang terkenal dengan nuansa agamais.
“Sebetulnya saya sudah panggil semua yang berkompeten dalam hal ini ketika ketua MUI menemui saya, tapi itulah kenyataannya, ya mau gimana lagi,” kata Bupati.
Safrial mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pencegahan. Meskipun sulit, namun dirinya optimis bisa memberantas prostitusi seperti yang dilakukan daerah lainnya. Kata Bupati, tentu saja dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar semua ini bisa terealisasi.
“Ya kenapa tidak, kalau orang bisa kenapa kita tidak bisa. Cuma itu tadi, kita harus didukung oleh personil dan pejabat - pejabat yang memang mau berlari bersama - sama,” bebernya.
Safrial mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya telah banyak menerima pengaduan dari masyarakat tentang lokasi Pedestrian Water Front City (WFC) yang kerap dijadikan ajang mesum oleh muda-mudi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Safrial berwacana akan menempatkan Satpol PP dengan membuat pos penjagaan Di WFC.
“Termasuk di Water front city yang dikeluhkan orang, saya akan panggil Sekda untuk membicarkan hal ini, kedepan di WFC akan ditempatkan Pol pp dan membuat pos jaga, itu ide baik,”jelasnya.
Saat ditanya apakah kedepan Pemkab Tanjab Barat akan membuat perda prostitusi seperti yang diberlakukan di Kota Jambi? Safrial menjawab pikir-pikir karena masih melihat perkembangan.
“Kita lihat perkembangannya, walaupun tidak Perda kalau bisa kita bubarkan kenapa tidak, tapi sekali lagi itu harus didukung oleh semua komponen, semua komponen harus sadar bahwa itu penyakit masyarakat,” pungkasnya.(*)
Penulis : Romi
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas
TANJABBAR - Rafli Kurniato F, S.T warga RT 08 Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, kaget didatangi 10 anggota Pol PP Tanjabbar dan Lurah setempat, Rabu 25
PAPUATENGAH - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa dan Denias Geley (MEGE) semakin kuat menuju orang Nomor 01 di Papua Tengah. Pa
JAMBI – Pedagang di sekitar Jalan Sumantri Bojonegoro, Sipin Ujung, Kota Jambi menolak pemasangan Media Jalan yang dinilai merugikan pedagang. Disamping mempe
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat konsultasi dan koordinasi ke Bappenas RI dalam rangka penyampaian penyampaian proposal pengajuan Dana Alokas