MUI Minta Pemkab Berantas Prostitusi, Ini Kata Bupati Tanjabbar


Rabu, 15 Juni 2016 - 13:03:31 WIB - Dibaca: 1857 kali

Bupati Tanjabbar Dr Ir H Safrial saat Diwawancarai Wartawan. (Romi/IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Tanjabbar tinggi. Disinyalir, praktik prostitusi baik di lokalisasi maupun secara terselubung menjadi penyebab penyebaran penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanjabbar bahkan dengan lantang menyerukan agar praktik prostitusi bisa diberantas. Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat dalam hal ini mengaku sudah melakukan upaya untuk memberantas prostitusi di Bumi Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan itu. Namun sepertinya praktik prostitusi di Tanjab barat masih saja terjadi baik secara terang - terangan maupun terselubung.

Bupati Tanjungjabung Barat Safrial mengaku masih sulit untuk membasmi praktik prostitusi yang ada di Tanjabbar. Dirinya telah memanggil instansi terkait untuk membahas permasalahan ini agar praktik prostitusi bisa dihilangkan dari Tanjabbar yang terkenal dengan nuansa agamais.

“Sebetulnya saya sudah panggil semua yang berkompeten dalam hal ini ketika ketua MUI menemui saya, tapi itulah kenyataannya, ya mau gimana lagi,” kata Bupati.

Safrial mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pencegahan. Meskipun sulit, namun dirinya optimis bisa memberantas prostitusi seperti yang dilakukan daerah lainnya. Kata Bupati,  tentu saja dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar semua ini bisa terealisasi.

“Ya kenapa tidak, kalau orang bisa kenapa kita tidak bisa. Cuma itu tadi, kita harus didukung oleh personil dan pejabat -  pejabat yang memang mau berlari bersama - sama,” bebernya.

Safrial mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya telah banyak menerima pengaduan dari masyarakat tentang lokasi Pedestrian Water Front City (WFC) yang kerap dijadikan ajang mesum oleh muda-mudi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Safrial berwacana akan menempatkan Satpol PP dengan membuat pos penjagaan Di WFC.

“Termasuk di Water front city yang dikeluhkan orang, saya akan panggil Sekda untuk membicarkan hal ini, kedepan di WFC akan ditempatkan Pol pp dan membuat pos jaga, itu ide baik,”jelasnya.

Saat ditanya apakah kedepan Pemkab Tanjab Barat  akan membuat perda prostitusi seperti yang diberlakukan di Kota Jambi? Safrial menjawab pikir-pikir karena masih melihat perkembangan.

“Kita lihat perkembangannya, walaupun tidak Perda kalau bisa kita bubarkan kenapa tidak, tapi sekali lagi itu harus didukung oleh semua komponen, semua komponen harus sadar bahwa itu penyakit masyarakat,” pungkasnya.(*)

Penulis : Romi

Editor   : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Ramai Warga Net Soroti Jalan Rusak Pembengis Sungai Saren

TANJABBAR – Sorotan terhadap infrastruktur di Kabupaten Tanjabbar masih mencuat. Buktinya, komentar warga terkait rusaknya Jalan Pembengis – Sungai

Berita Daerah

Kontes Gilo Batu Meriahkan HUT RI ke-80 di Jambi

JAMBI - Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Keluarga Besar Komunitas Batu Cincin Jambi (KBC-J) akan menggelar kont

Berita Daerah

Ditintelkam Polda Jambi Bagi-bagikan Bendera ke Pedagang dan Anggota Tani Merdeka Jambi

JAMBI – Menyambut HUT RI ke 80, Polda Jambi melalui Ditintelkam Polda Jambi membagi-bagikan bendera merah putih kepada pedagang di Pasar Pakubuwono dan Pasar

Berita Daerah

Tabligh Akbar Meriahkan HUT RI dan Hari Jadi ke-60 Tanjabbar, Hadirkan Ustaz Nasional Fikri Zainuddi

TANJABBAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Pemerintah Kabupaten Tanju

Advertorial

Bupati Tanjab Barat Buka Lomba Balap Pompong, Lestarikan Tradisi Bahari dan Dongkrak Wisata Daerah

TANJABBAR – Masih dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bupati Drs. H. Anwar

Advertorial


Advertisement