MUI Minta Pemkab Berantas Prostitusi, Ini Kata Bupati Tanjabbar


Rabu, 15 Juni 2016 - 13:03:31 WIB - Dibaca: 1873 kali

Bupati Tanjabbar Dr Ir H Safrial saat Diwawancarai Wartawan. (Romi/IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Tanjabbar tinggi. Disinyalir, praktik prostitusi baik di lokalisasi maupun secara terselubung menjadi penyebab penyebaran penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanjabbar bahkan dengan lantang menyerukan agar praktik prostitusi bisa diberantas. Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat dalam hal ini mengaku sudah melakukan upaya untuk memberantas prostitusi di Bumi Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan itu. Namun sepertinya praktik prostitusi di Tanjab barat masih saja terjadi baik secara terang - terangan maupun terselubung.

Bupati Tanjungjabung Barat Safrial mengaku masih sulit untuk membasmi praktik prostitusi yang ada di Tanjabbar. Dirinya telah memanggil instansi terkait untuk membahas permasalahan ini agar praktik prostitusi bisa dihilangkan dari Tanjabbar yang terkenal dengan nuansa agamais.

“Sebetulnya saya sudah panggil semua yang berkompeten dalam hal ini ketika ketua MUI menemui saya, tapi itulah kenyataannya, ya mau gimana lagi,” kata Bupati.

Safrial mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pencegahan. Meskipun sulit, namun dirinya optimis bisa memberantas prostitusi seperti yang dilakukan daerah lainnya. Kata Bupati,  tentu saja dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar semua ini bisa terealisasi.

“Ya kenapa tidak, kalau orang bisa kenapa kita tidak bisa. Cuma itu tadi, kita harus didukung oleh personil dan pejabat -  pejabat yang memang mau berlari bersama - sama,” bebernya.

Safrial mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya telah banyak menerima pengaduan dari masyarakat tentang lokasi Pedestrian Water Front City (WFC) yang kerap dijadikan ajang mesum oleh muda-mudi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Safrial berwacana akan menempatkan Satpol PP dengan membuat pos penjagaan Di WFC.

“Termasuk di Water front city yang dikeluhkan orang, saya akan panggil Sekda untuk membicarkan hal ini, kedepan di WFC akan ditempatkan Pol pp dan membuat pos jaga, itu ide baik,”jelasnya.

Saat ditanya apakah kedepan Pemkab Tanjab Barat  akan membuat perda prostitusi seperti yang diberlakukan di Kota Jambi? Safrial menjawab pikir-pikir karena masih melihat perkembangan.

“Kita lihat perkembangannya, walaupun tidak Perda kalau bisa kita bubarkan kenapa tidak, tapi sekali lagi itu harus didukung oleh semua komponen, semua komponen harus sadar bahwa itu penyakit masyarakat,” pungkasnya.(*)

Penulis : Romi

Editor   : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Hasil Pengecekan Tim Gabungan, SPPG Polda Jambi Memenuhi Standar Operasional

JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen

Berita Daerah

Penyaluran Pupuk Subsidi dengan Slogan TEPAT dan PUPUKKU

JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn

Berita Daerah

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah


Advertisement