KUALATUNGKAL – Pasar Parit Satu Kelurahan Tungkal Harapan tampak sepi. Selain sepi pengunjung, sebagian besar pedagangnya berpindah jualan ke lokasi lama, sepanjang Jalan Nasional.
Hal ini menimbulkan kegelisahan bagi pedagang lainnya, yang masih bertahan di lokasi yang disiapkan pemerintah.
Informasi yang dihimpun di lapangan, setidaknya ada 170 pedagang yang terdaftar di Pasar Parit Satu. Hampir separuhnya berpindah ke tempat lama, yakni di Jalan Nasional.
Ismail, pedagang ayam ditemui infotanjab.com di Pasar Parit Satu, mengaku kecewa lantaran tidak ada sanksi bagi pedagang yang berpindah ke tempat lama.
Ismail mengatakan para pedagang di Parit Satu terpaksa protes dengan tidak membayar retribusi dalam dua bulan terakhir.
“Tidak ada ketegasan dari pemerintah. Dulu semuanya dipindahkan, dengan komitmen bersama. Dan sekarang ada yang tidak betah, pindah ke tempat lama,” ujar Ismail.
Dia berharap ada penertiban dari pemerintah terhadap pedagang yang berjualan di tepi jalan. “Kalau begitu kami juga akan ramai-ramai jualan di pinggir jalan, selepas lebaran,” kata Ismail.
Sewa Lapak Rp 10 Juta
Pedagang Ayam, Ismail ditemui di Pasar Parit Satu mengatakan, untuk pindah ke lokasi lama harus menyiapkan modal untuk sewa tempat Rp 7 juta hingga Rp 10 juta per lapak.
Sementara dirinya sudah mengeluarkan biaya besar membuat lapak sendiri di lokasi yang disiapkan pemerintah.
Susilo warga lainnya, mengatakan bahwa isterinya yang berjualan sayuran di Pasar Parit Satu terpaksa bertahan di lokasi yang disiapkan, meski pengunjung sepi.
Jika harus berpindah lagi ke lokasi baru, harus mengeluarkan biaya besar. “Ya sewa tempat lagi, sampai Rp 7 jutaan. Sementara kita sudah keluar biaya untuk modal jualan. Kalau pindah ke sana, takutnya digusur lagi, jadi kerja dua kali,” kata Susilo kepada infotanjab.com
Tak jauh beda yang dialami Abdullah, pedagang lainnya. Dia mengaku keberatan dengan kondisi saat ini. Dalam sehari, omset yang dia terima tak menutupi modal yang dia pakai untuk berjualan daging ayam.
“Kayak mana mau untung mas, modal aja gak balek. Sering tekor. Orang sepi sekarang kesini, kalau dulu masih ramai ada 19 lapak ayam disini, masih ramai yang kesini. Sekarang sudah bubar sebagian,” jelasnya.
Terpisah, Harianja, salah satu pemilik toko manisan di Jalan Nasional membenarkan ada jual beli lapak pedagang di lokasi Jalan Nasional. Perlapak bisa puluhan juta sewanya per tahun.
“Sudah gak ada lagi tempatnya. Mana dapat Rp 6 juta sewanya,” kata Harianza ditemui di tokonya.
Dia menegaskan, tidak mengetahui secara persis alasan pedagang parit satu berpindah ke lokasi lama, padahal akses jalan, tempat dan kamar mandi telah disiapkan pemerintah.
“Gak tahu juga, mungkin karena disini ramai dan orang gampang belanja,” kata dia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanjabbar, Ir Amdani mengatakan bahwa soal ini sudah diserahkan ke Diskoperindag.
“Bisa tanyakan Kadiskoperindag, saya gak tahu persis. Harus ada penegasan dari dinas terkait,” ujar Amdani ditemui di ruang kerjanya, Senin siang (13/5).
Seperti diketahui, pada 2018 silam, pedagang parit satu yang berjualan di Seputaran Jalan Nasional terpaksa dipindahkan ke lokasi yang disiapkan pemerintah, Jalan Harapan.
Pemindahan ini lantaran ada peningkatan jalan, pembangunan Rigit Beton di Jalan Nasional. Sempat terjadi penolakan dari pedagang, namun akhirnya disetujui setelah ada mediasi dari beberapa pihak.(*/nik)
Editor : It Redaksi
JAKARTA – Upaya memperkuat potensi sumber daya manusia terus digulirkan oleh Pemkab Tanjung Jabung Barat. Kali ini, di sektor minyak dan gas, Bupati Tanjung J
JAKARTA - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Digital Sandi Informasi di Jakarta Selatan, Rabu (8/1)
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket