Pasar Parit Satu Sepi, Puluhan Pedagang Nekad Pindah Jualan ke Lokasi Lama


Senin, 13 Mei 2019 - 17:24:54 WIB - Dibaca: 1148 kali

Kondisi Pasar Parit Satu yang Sudah Ditata Pemerintah Tahun Kemarin, Kini Kembali Sepi. Banyak Pedagang yang Kabur ke Lokasi Lama.(IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Pasar Parit Satu Kelurahan Tungkal Harapan tampak sepi. Selain sepi pengunjung, sebagian besar pedagangnya berpindah jualan ke lokasi lama, sepanjang Jalan Nasional.

Hal ini menimbulkan kegelisahan bagi pedagang lainnya, yang masih bertahan di lokasi yang disiapkan pemerintah.

Informasi yang dihimpun di lapangan, setidaknya ada 170 pedagang yang terdaftar di Pasar Parit Satu. Hampir separuhnya berpindah ke tempat lama, yakni di Jalan Nasional.

Ismail, pedagang ayam ditemui infotanjab.com di Pasar Parit Satu, mengaku kecewa lantaran tidak ada sanksi bagi pedagang yang berpindah ke tempat lama.

Ismail mengatakan para pedagang di Parit Satu terpaksa protes dengan tidak membayar retribusi dalam dua bulan terakhir.

“Tidak ada ketegasan dari pemerintah. Dulu semuanya dipindahkan, dengan komitmen bersama. Dan sekarang ada yang tidak betah, pindah ke tempat lama,” ujar Ismail.

Dia berharap ada penertiban dari pemerintah terhadap pedagang yang berjualan di tepi jalan. “Kalau begitu kami juga akan ramai-ramai jualan di pinggir jalan, selepas lebaran,” kata Ismail.

Sewa Lapak Rp 10 Juta

Pedagang Ayam, Ismail ditemui di Pasar Parit Satu mengatakan, untuk pindah ke lokasi lama harus menyiapkan modal untuk sewa tempat Rp 7 juta hingga Rp 10 juta per lapak.

Sementara dirinya sudah mengeluarkan biaya besar membuat lapak sendiri di lokasi yang disiapkan pemerintah.

Susilo warga lainnya, mengatakan bahwa isterinya yang berjualan sayuran di Pasar Parit Satu terpaksa bertahan di lokasi yang disiapkan, meski pengunjung sepi.

Jika harus berpindah lagi ke lokasi baru, harus mengeluarkan biaya besar. “Ya sewa tempat lagi, sampai Rp 7 jutaan. Sementara kita sudah keluar biaya untuk modal jualan. Kalau pindah ke sana, takutnya digusur lagi, jadi kerja dua kali,” kata Susilo kepada infotanjab.com

Tak jauh beda yang dialami Abdullah, pedagang lainnya. Dia mengaku keberatan dengan kondisi saat ini. Dalam sehari, omset yang dia terima tak menutupi modal yang dia pakai untuk berjualan daging ayam.

“Kayak mana mau untung mas, modal aja gak balek. Sering tekor. Orang sepi sekarang kesini, kalau dulu masih ramai ada 19 lapak ayam disini, masih ramai yang kesini. Sekarang sudah bubar sebagian,” jelasnya.

Terpisah, Harianja, salah satu pemilik toko manisan di Jalan Nasional membenarkan ada jual beli lapak pedagang di lokasi Jalan Nasional. Perlapak bisa puluhan juta sewanya per tahun.

“Sudah gak ada lagi tempatnya. Mana dapat Rp 6 juta sewanya,” kata Harianza ditemui di tokonya.

Dia menegaskan, tidak mengetahui secara persis alasan pedagang parit satu berpindah ke lokasi lama, padahal akses jalan, tempat dan kamar mandi telah disiapkan pemerintah.

“Gak tahu juga, mungkin karena disini ramai dan orang gampang belanja,” kata dia.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanjabbar, Ir Amdani mengatakan bahwa soal ini sudah diserahkan ke Diskoperindag.

“Bisa tanyakan Kadiskoperindag, saya gak tahu persis. Harus ada penegasan dari dinas terkait,” ujar Amdani ditemui di ruang kerjanya, Senin siang (13/5).

Seperti diketahui, pada 2018 silam, pedagang parit satu yang berjualan di Seputaran Jalan Nasional terpaksa dipindahkan ke lokasi yang disiapkan pemerintah, Jalan Harapan.

Pemindahan ini lantaran ada peningkatan jalan, pembangunan Rigit Beton di Jalan Nasional. Sempat terjadi penolakan dari pedagang, namun akhirnya disetujui setelah ada mediasi dari beberapa pihak.(*/nik)

Editor : It Redaksi




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Hasil Pengecekan Tim Gabungan, SPPG Polda Jambi Memenuhi Standar Operasional

JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen

Berita Daerah

Penyaluran Pupuk Subsidi dengan Slogan TEPAT dan PUPUKKU

JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn

Berita Daerah

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah


Advertisement