KUALATUNGKAL – Dari hasil sidak Anggota Komisi II DPRD Tanjabbar, banyak hal yang perlu dibenahi terhadap kondisi pasar tradisional di Kualatungkal. Pasar yang ditinjau dewan, diantaranya Pasar Tanggorajo Ulu dan Pasar Parit III Kualatungkal.
Kondisi pasar yang semrawut berdampak pada minat pembeli dan omset pedagang. Minat masyarakat untuk menyambangi kedua pasar ini berangsur menurun, apalagi lapak-lapak pasar yang telah disediakan pemerintah, mulai ditinggalkan.
“Jelas berimbas pada PAD pasar untuk Tanjab Barat,” kata Hj Nur Asiah, Anggota Komisi II kepada wartawan belum lama ini saat sidak ke lapangan.
Kerusakan pada atap pasar, lapak para pedagang, dan tidak adanya perawatan pasar jelas membuat kondisi pasar semakin semrawut sehingga mengurangi kenyamanan para pedagang bahkan para pembeli.
Kata Nur Asiah, hal ini akan menjadi perhatian serius dari Komisi II kedepannya.
Dengan adanya lapak-lapak liar jelas mengganggu pedagang yang sudah menempati lapak di pasar tradisional. Bahkan maraknya dan adanya pembiaran dinas terkait akan lapak-lapak liar di pinggir jalan, membuat pasar yang dibangun pemkab hingga milyaran rupiah akan tidak berfungsi.
"Pasar tumpah atau pasar liar jelas mengganggu pendapatan para pedagang dan pemkab sendiri,” jelasnya.
“Fasilitas pemkab yang dibangun harus siisi, sesuai dengan harapan pedagang. Kami dari DPRD mendukung, penertiban pasar tumpah yang tidak diatur dalam lokasi pedagang, kasian pedagang yang sudah ngontrak di fasilitas pemerintah, kalau ini dibiarkan tutup saja pasarnya, sama-sama dagang di Jalan atau sama2 taat aturan. Ini harus ada tindakan tegas dari pemkab atau dinas terkait," paparnya dengan nada sedikit kesal.
Pihaknya mendesak pemkab untuk terapkan aturan.Kondisi ini juga berpengaruh pada tata ruang kota, tertib dan teratur. Fasilitas pasar yang rusak atau bolong harus segera ditindaklanjuti.
Salah seorang pedagang sayur di Pasar Parit III Kualatungkal, Mira (40) mengatakan, kondisi pasar sejak dibangun pada tahun 2002 silam hingga sekarang sangat mengalami penurunan. Disamping tidak adanya perawatan dan kurang adanya penertiban pedagang lapak dadakan di sekitar jalan, omset pedagang menurun.
"Ya benar pak sejak adanya pasar tumpah di pinggir jalan, kami semakin sepi, dulu hampir seluruh lapak penuh dengan pedagang dan ramai dikunjungi pembeli, tapi sejak adanya lapak lapak di pinggir jalan lambat laun pasar jadi sepi, kami harap pemerintah daerah dapat mencari solusinya, " tukasnya.(*)
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR - Rafli Kurniato F, S.T warga RT 08 Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, kaget didatangi 10 anggota Pol PP Tanjabbar dan Lurah setempat, Rabu 25
PAPUATENGAH - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa dan Denias Geley (MEGE) semakin kuat menuju orang Nomor 01 di Papua Tengah. Pa
JAMBI – Pedagang di sekitar Jalan Sumantri Bojonegoro, Sipin Ujung, Kota Jambi menolak pemasangan Media Jalan yang dinilai merugikan pedagang. Disamping mempe
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat konsultasi dan koordinasi ke Bappenas RI dalam rangka penyampaian penyampaian proposal pengajuan Dana Alokas
BARABAI - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., bersama Ketua TP-PKK, Hj. Fadhilah Sadat, melakukan kunjungan kerja ke Kota Barabai, Kabupate