KUALATUNGKAL – Ibarat sibuah malakama, Pemerintah Kabupaten Tanjabbar harus bertindak tepat dan bijak. Satu sisi harus meningkatkan infrastruktur jalan, sisi lainnya pedagang merasa dirugikan jika harus direlokasi ke pasar yang baru.
“Kami minta waktu sampai habis lebaran untuk memutuskan untuk pindah atau tidak,” ujar salah seorang pedagang Pasar Parit Satu, Sariyani ditemui infotanjab.com, Sabtu pagi.
Banyak hal yang menjadi pertimbangan pedagang, mulai dari sarana yang belum memadai di lokasi yang baru, pedagang juga masih terikat sewa kontrak lapak dengan pemilik rumah.
Data yang diperoleh infotanjab.com di lapangan, setidaknya ada 113 pedagang yang berjualan di Pasar Parit Satu. Mulai berdagang sayuran, ikan dan pecah belah.
Pedagang yang menyewa lapak bervariasi, untuk sewa bulanan rata-rata per pedagang membayar Rp 600 ribu. Sementara yang membayar sewa tahunan, berkisar Rp 6 juta.
Pedagang yang berjualan di pasar dadakan ini, dulunya berjualan di pasar induk Tanggorajo Ilir. Lantaran insiden kebakaran, mereka mencari lokasi yang strategis. Yang mempunyai rumah di Pasar Parit Satu, juga berkesempatan membuka usaha di jalan sempit itu.
Menanggapi hal ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tanjabbar, Syamsul Jauhari, menegaskan, jika Pasar Parit Satu bukanlah diperuntukkan untuk pasar. Jalan Parit Satu itu berubah fungsi menjadi pasar dadakan sehingga jalan menjadi rusak dan kumuh.
Kata Syamsul, dipihak lain, banyak juga warga yang mengeluh saat melintas, lantaran sering macet dan berlubang.
“Pemerintah mau membangun jalan tersebut, semestinya warga yang berada di jalan tersebut harus mendukung program pemerintah agar lancar dan mulus seperti semula lagi fungsinya,” kata Syamsul.
Sementara ini, beberapa kali rapat bersama pedagang, belum dihasilkan kesepakatan. Seperti yang dituturkan Suherman, pedagang lainya. Dia bersikeras untuk tidak pindah dari lokasi tersebut. Menurutnya, lokasi pasar depan UNJA tidak layak untuk ditempati.
Meski lapak yang dia gunakan merupakan milik keluarga, Suherman mengaku membayar sewa tempat di areal pasar tersebut.
“Rata-rata sewa lapak disini. Malah harapan kami, jika memang jalan ini ditingkatkan, lebarnya jangan sampai 8,5 meter termasuk drainase, karena akan terkena tanah warga. Terus bagaimana ganti ruginya. Kami minta volume sebagian diarahkan ke ujung. Kalau untuk pindah, mungkin saya tidak setuju,” timpal dia, kepada infotanjab.com, Sabtu pagi.
Untuk diketahui, tahun ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Tanjabbar mengalokasikan peningkatan Jalan Pahlawan (Pasar Parit I) hingga ke arah SD Nasional dengan pagu Rp 2 Miliar. Rencananya, jalan ini ditingkatkan menjadi rigit beton dengna lebar 8,5 meter termasuk drainase di kanan kiri jalan.(*)
Editor : Andri Damanik
Baca Juga : Pedagang Parit Satu Belum Setuju Direlokasi dekat UNJA
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat