KUALATUNGKAL - Salah satu pembangkit mini di Terjun Jaya kini kekurangan pasokan gas dari PetroChina yang berdampak pada krisis listrik di Tanjabbar. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanjabbar pun menawarkan tiga opsi kepada PLN mengatasi kekurangan pasokan listrik di Tanjabbar.
Bupati Tanjabbar Dr Ir H Safrial MS menyebut, tiga opsi tersebut diantaranya pembangunan jaringan pipa gas baru sepanjang 15 kilometer di PLTG TJP.
Opsi kedua, PLTG TJP dipindahkan ke PLTG baru yang berlokasi di Pematang Lumut. "Karena Kita masih punya persediaan gas sebanyak 5 MSCFD," sebutnya.
Selanjutnya untuk Opsi ketiga kata Bupati, dirinya meminta PLN melakukan tender terhadap PLTG di Desa Pematang Lumut. "Sehingga Januari 2017 mendatang Tanjab Barat tidak kegelapan," timpalnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasokan gas PetroChina dari Blok Rivah 19 ke PLTG Tanjung Jabung Power (TJP) sejak 2015 lalu sudah mulai menurun akibat kondisi alam.
Hal tersebut sesuai dengan surat yang diterima PLN dan hasil pertemuan dengan pihak PetroChina. "Jadi prediksi memang di Januari tahun 2017 stoknya kemungkinan bisa sampai habis," sebut Arham Ginting Manajer PLN Rayon Kuala Tungkal.
Dia mengatakan, untuk mengatasi persoalan ini pihak PLN telah memiliki langkah alternatif untuk cadangan energi, guna menyuplai daya ke Kota Kualatungkal. Salah satunya melakukan kerja sama dengan PT Lontar Papyrus.
PLN menargetkan pada November ini cadangan daya dari LPPPI bisa menyuplai aliran listrik ke Kualatungkal. "Jadi jangan sampai Kota Kuala Tungkal ini gelap gulita bila gasnya habis," katanya.
Selain menjalin kerja sama dengan PT Lontar Papyrus, lanjut Arham, PLN Rayon Kualatungkal saat ini sedang membangun jaringan dari Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur menuju Kuala Tungkal yang akan disuplai dari gardu induk Muara Sabak.
Alternatif ini juga ditargetkan dapat selesai pada akhir September 2016 sehingga dapat segera dioperasikan.
Arham menjelaskan, dua alternatif yang dilakukan PLN tersebut hanya mampu menyuplai daya di Kota Kualatungkal saja, sedangkan di beberapa kawasan lainnya yang kesulitan daya listrik seperti Kecamatan Tungkal Ilir, Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Betara, Kecamatan Kuala Betara, Kecamatan Pengabuan, Kecamatan Seberang Kota dan Kecamatan Senyerang terancam gelap gulita di tahun 2017 bila PLTG baru yang akan diibangun di Desa Pematang Lumut tidak bisa beroperasi.
"Sudah kami perhitungkan,alternatif- alternatif yang sudah kami coba terobos mudah-mudahan nanti bisa Surplus bila nanti PLTG yang baru beroperasi. Saat ini sedang diurus periizinan ke pusat," jelasnya.
Dijelaskannya, kebutuhan listrik di Kabupaten Tanjab Barat relatif tinggi, menurutnya setiap harinya tercatat daya yang dihabiskan untuk menyuplai kebutuhan listrik di Tanjab Barat mulai dari 17 hingga 19,5 Mega Watt. "Setiap harinya maksimal 19,5 Mega Watt," tutupnya. (*/son)
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket
JAMBI – Polda Jambi berhasil telah mengerahkan 1.147 personil bersama TNI dan instansi lain dalam mengamankan Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mom
TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas