KUALATUNGKAL- Sepanjang tahun 2016 tercatat sebanyak 36,8 hektare lahan di wilayah Kabupaten Tanjab Barat ludes terbakar dengan kemunculan 22 titik api.
Sayangnya, penyebab utama kebakaran lahan tersebut belum diketahui pasti hingga saat ini.
"Kalau untuk penyebab pastinya kita belum bisa mengungkapkan, karena masih dalam penyidikan oleh pihak terkait," ujar Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Tanjab Barat (Tanjabbar), Erwin.
Dijelaskan, musibah kebakaran lahan mulai terjadi pada awal bulan Mei 2016 yang diketahui berada di lokasi lahan APL di Sungai Mahang, Desa Pematang Lumut Kecamatan Betara.
Selanjutnya kebakaran lahan muncul lagi pada Juni 2016 dengan total 5 (lima) titik api berhasil dipadamkan Satgas diantaranya, di Distrik VI PT WKS Desa Sungai Baung, Kecamatan Pengabuan, Lokasi Dusun Rantau Panjang Desa Kelagian, Kecamatan Tebing Tinggi, Parit V Kelurahan Teluk Nilau Kecamatan Pengabuan, Distrik VI Jalan 40 Desa Sungai Landak, Kecamatan Senyerang, dan Distrik VI Jalan 620 Kanal A Desa Sunsang, Kecamatan Senyerang.
"Masing-masing daerah tersebut ditemukan 1 titik api dan 5 (lima) titik api ini luas kawasan hutan yang terbakar seluas 2,7 hektare," jelas Erwin.
Kemudian titik api bertambah banyak pada bulan Juli 2016 dengan total sekurangnya 11 titik api. Semua titik api yang berhasil dipadamkan, masing-masing satu titik api di wilayah Panting 1 Desa Bram Itam, Distrik VI Parit Jemakum Desa Sei Landak, Distrik VI WKS Parit 6 Desa Suak Samin Kecamatan Pengabuan, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Batang Asam, RT 02 Desa Teluk Kulbi Kecamatan Betara 1 titik.
Sedangkan dua lokasi lain muncul 3 titik api yakni lokasi Parit V Kelurahan Teluk Nilau Kecamatan Pengabuan dan Jalan TMMD RT 9 Dusun Karya Lestari Desa Muntialo Kecamatan Betara.
"Dari 11 titik api ini, perkiraan luas lahan yang terbakar untuk lahan APL 15,5 hektar dan kawasan hutan 12,8 hektare," lanjut Erwin.
Musibah kebakaran lahan masih berlanjut pada bulan berikutnya yakni bulan September 2016 dengan total lahan terbakar 4,8 hektare dari kemunculan 5 titik api yang ditemukan yakni di RT 7 Desa Muntialo Kecamatan Betara, RT 6 Desa Pematang Buluh Kecamatan Betara, Betara 10 Desa Pematang Lumut Kecamatan Betara, Jalan TMMD Desa Muntialo Kecamatan Betara dan Desa Dusun Mudo Kecamatan Muara Papalik masing-masing 1 titik api.
"Dan dari 22 titik api untuk lahan APL sendiri yang terbakar seluas 21,3 hektar dan Kawasan Hutan ada 15,5 hektar. Jadi total keseluruhan luas lahan yang terbakar itu ada 36,8 hektar," jelasnya.
Hingga kini beberapa wilayah di Kabupaten Tanjab Barat dikategorikan rawan bencana kebakaran dengan potensi wilayah rawan di Kecamatan Betara, Kuala Betara, Bramitam, Pengabuan, serta Kecamatan Senyerang.
"Wilayah ini dikategorikan rawan oleh karena banyak terdapat Hutan Lahan Gambut (HLG)," tandasnya.(*)
Penulis : Ded
Editor : Andri Damanik
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat